Akhir Pekan Menyenangkan. .

22.8K 1.4K 20
                                    

Yahh belum dapet vote 100 ya dari episode kemarin.. Hehehe
Gpp aku tetep up ko sayang..

🌸

Makasih dengan antusias kalian..
Author berusaha up tiap hari ko..
Jadi sabar ya sayangku 😘😘😘
.
.
Nanti di omelin Farzan loh..

🌸
.
.
Happy Reading .  .❤
.
.
.

"Bapa yakin kuat??" Pertanyaan ini sudah ratusan kali Farzan dengar, tapi istri kecilnya ini masih meragukan jawabannya.

"Aku baik baik saja.. Ayo kita berangkat katanya bahan bahan di kulkas udah abis?" Farzan mengambil kunci mobilnya yang ada di ruang nakas sampinh ranjang.

Hana yang berdiri sedari tadi dengan tangan saling bersilang didepan dada. Hana bertanya seperti itu karena khawatir pada Farzan yang baru saja sembuh.

Tapi lihatlah, pria ini sudah berpenampilan tampan dan juga sedang memandanginya.

"Hahh.. Iya iya, Ayo berangkat." Hana mengela nafas pasrah, dahlah gimana nanti saja Farzannya sendiri terlihat semangat untuk keluar rumah.

"Nah, begitu dong.. Ayo." Hana mengambil tas selempang pemberian Farzan, tanpa sadar Farzan merangkul pundak Hana membuat mereka berdua berhenti seketika.

"Ah.. Maaf, aku gak sengaja." Farzan mengangkat tangannya keatas.

Hana diam merasakan jantungnya yang kembali berdebar,  Hana menunduk dan kembali berjalan.

"Gak papa." Ucap Hana pelan namun masih terdengar.

Farzan mengusap wajahnya, bisa bisanya dirinya melakukan hal yang meemalukan. Tubuhnya benar benar replek dengan sendirinya.

Farzan pun berjalan keluar kamar menyusul Hana yang sudah sampai di pintu rumah mereka.

"Heii tunggu." Ucap Farzan di tengah-tengah saat menuruni tangga.

Hana terus berjalan keluar dan menunggu disamping mobil Farzan.

Farzan pun membuka kunci mobilnya dengan menscan jarinya.

Klik.

Pintu mobil terbuka.

Hana pun segera masuk dan disusul oleh Farzan.

Akhir pekan ini rencana Hana ingin berbelanja bahan bahan yang sudah habis di dapur sendiri saja, namun sedari pagi tadi Farzan memaksa ingin ikut.

Saat Hana meminta izin keluar pria itu sangat semangat ingin ikut dan terus memohon agar di izinkan sampai Hana lelah menanyakan jika Farzan tidak akan apa apa.

Beginilah sekarang, mereka sudah tiba di supermarket dekat perumahannya.

"Aku bawa troli dulu." Hana mengangguk dan menunggu Farzan.

Tak lama Farzan pun datang dengan trolinya, "Ayo."

"Ke sebelah sini dulu ya." Tunjuk Hana pada bahan bahan dapur. Farzan mengikuti istri kecilnya dari samping.

Hana tidak menyangka hal yang sering dia lihat di drama drama korea kini kenyataan dan di alaminya sendiri.

Berbelanja ditemani dengan suami, meskipun cinta belum tumbuh diantaranya tapi Hana merasa senang.

Tidak ada yang tau kan jika mereka sebenarnya sudah memiliki perasaan yang sama.

Hanya saja sulit untuk mengenali rasa itu sendiri, bahkan tanpa mereka sadari.

My Husband, My Teacher. (Selesai) MASIH REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang