Hasilnya..

15.3K 1K 25
                                    

Maaf gak bisa up cepet 😣😣
Aku suka pusing kalo liat hp lama lama 🙏😣😣
Gak tau kenapa padahal tadinya gak kenapa-kenapa...
Maaf bangat.. 🙏🙏🙏
Tapi aku usahain tetap up kok ini..

Aku bener-bener minta maaf ya 🙏🙏
Episode ini juga sedikit..
Sorry..
Tapi, aku jamin pasti gereget kok..
.
.
.
Langsung baca aja ya..
Happy Reading ❤❤
.
.
.
.
.

🌸🌸

Hana menunggu Farzan pulang dengan duduk di sofa menonton tv sambil memangku nampan berisi cake yang tadi Caca antar.

Sore tadi Caca mengantarkan pesanannya dan Hana memberikan imbalan meski awalnya Caca menolak, namun Hana memaksa. Dan Caca juga langsung kembali pulang.

Hana melihat kearah jam yang ternyata masih pukul lima sore, rasanya bosan jika sendirian dirumah meskipun sudah terbiasa. Tapi Hana merindukan Farzan sekarang, dan ingin pria itu lekas pulang.

Hana ingin menelpon Farzan, tapi takut juga jika mengganggu pekerjaan suaminya. Hingga rasa ngantuk menyerang dan akhirnya Hana tertidur dengan Cake yang masih di pangkuannya.

Sampai Farzan datang pun masih diposisi yang sama.

"Assalamualaikum~" Mata Farzan langsung tertuju ke arah sofa dengan Hana yang tertidur.

Farzan menggelengkan kepalanya namun menghampiri Hana, "Sayang.." Panggil Farzan lembut setelah duduk disamping Hana.

"Engh.." Hana melenguh dan merasakan ada sentuhan dipipinya, sampai terpaksa harus membuka matanya padahal sedang bermimpi indah.

"Ehh, Mas udah pulang." Ucap Hana meregangkan ototnya. Cewek ini masih tau jika ada cake di pangkuannya dan malah memakannya.

"Salim dulu, lupa," Lanjut Hana menyalimi tangan Farzan sambil mengunyah, dan Farzan cengo luar biasa melihat istri kecilnya ini besikap yang sungguh luar biasa.

"Mas mau?" Merasa tidak adak respon dari Farzan, Hana menawarkan cake yang berada di tangannya.

Farzan menggelengkan kepalanya, "Engga, kamu aja. Aku ganti baju dulu ya," Dan Hana hanya mengangguk.

Farzan pun meninggalkan Hana di sofa, Farzan sempat menoleh kearah belakang biasanya Hana selalu ikut ke kamar tapi sekarang Hana tidak bergerak dari sofa.

Farzan pun melanjutkan langkahnya menuju kamar, tidak tau saja jika Hana sebenarnya sudah merencanakan sesuatu. Dan cewek ini malah terkekeh membayangkan wajah Farzan yang akan lebih terkejut.

Hana membawa cakenya ke dapur lalu menyiapkan makan malam.

Farzan langsung ke kamar mandi setelah menyimpan tasnya tanpa menoleh ke arah atas tempat tidurnya, padahal disana ada sesuatu.

Tidak butuh waktu lama untuk seorang pria berada dikamar mandi hanya butuh lima belas menit saja sambil berpakaian.

Setelah mengenakan kaosnya mata Farzan tertuju pada sebuah kotak ditempat tidurnya, "Apa ini? Milik Hana kah?" Beo Farzan.

Farzan membaca tulisan yang tertempel di kotak itu, "Lah, ini buat aku," Farzan mengambil kotaknya dan mengguncangkannya, memprediksikan apa didalamnya.

Kotaknya ringan dan ada suara aneh dari dalam membuat Farzan semakin penasaran, Farzan duduk di pinggir ranjang lalu mulai membuka kotak itu.

"Eh, ada beberapa kotak lagi?" Ternyata didalam ya ada tiga kotak kecil namun berukuran panjang seperti kotak jam tangan.

My Husband, My Teacher. (Selesai) MASIH REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang