Supermarket..

7.1K 501 8
                                    

Setelah berdiskusi tentang Cafe dan semuanya setuju, Hana akan membicarakannya juga pada Farzan setelah pria itu pulang.

Waktu masih menunjukan pukul 17:25, sebenarnya ini sudah waktunya Farzan pulang. Namun sampai sekarang Farzan belum datang.

Hana tiba-tiba merasa lapar dan memilih beranjak dari tempat tidurnya menuju dapur, melihat isi kulkas yang memang penuh namun tidak ada seleranya.

"Eh, Neng Hana cari apa?" Tanya Bibi yang datang entah dari sebelah mana.

"Hehe bibi.. Aku laper, tapi makanan di kulkas gak selera.." Jawab Hana cengengesan, malu karena ketahuan bibi cari-cari makanan.

"Neng mau makanan apa? Biar bibi buatin aja.." Usul bibi yang langsung di angguki oleh Hana.

"Boleh deh.. Tolong bikinin yang waktu lusa bibi bikin.. Itu enak, Hana mau lagi.." Jawab Hana.

"Okee siap.. Neng tunggu dulu aja bibi buatin." Bibi langsung bergegas menyiapkan bahan-bahannya.

Sambil menunggu bibi, Hana memilih menonton youtube di ponselnya. Melihat kegantengan oppa korea yang bikin Hana ngeces.

"Astaghfirulloh..." Gumam Hana sambil mengusap wajahnya.

Hana memilih beralih menonton yang lain karena takut khilaf.

Beberapa menit kemudian camilan yang dibuat bibi sudah jadi, "Makasih bibi.." Ucap Hana kesenengan setelah menerima piring dari bibi.

"Sama-sama Neng.. Kalo gitu bibi beres-beres dulu bekas tadi ya, ini air putihnya.." Jawab bibi.

"Oke bibi.." Hana meminum sedikit air putih terlebih dahulu sebelum menyantap makanannya.

"Emmm.. Enak banget bi." Ucap Hana sedikit kencang.

"Oh ya? Makasih Neng.." Teriak bibi juga dari arah belakang dapur.

Hana terkekeh saat mendengar jawaban dari bibi, saking fokus menonton drama di ponsel sambil memakan camilan dari bibi. Hana tidak menyadari jika Farzan sudah pulang.

"Assalamualaikum.." Salam Farzan saat membuka pintu, namun tidak ada yang menyahutnya. Hanya terdengar suara tertawa kecil dari arah ruang makan.

Farzan masuk lalu menutup pintu rumahnya dan berjalan ke arah ruang makan, Farzan menemukan istri tercinta disana dengan mulut yang sedang mengunyah dan belepotan.

"Assalamualaikum sayang..." Salam Farzan sekali lagi sambil mengecup kepala Hana.

"Ehh Mas?? Ehh.. Walaikumsalam.." Hana terkejut dan juga bingung karena Farzan.

"Enak ya makan camilannya sambil nonton? Sampe lupa suami pulang.." Ledek Farzan yang malah membuat Hana menyengir.

Hana mencium punggung tangan Farzan dan menyuruh Farzan duduk di sampingnya.

"Mau minum apa Mas? Hana ambilin." Tawar Hana saat Farzan melepas dasi yang masih melingkar dilehernya.

"Air putih aja sayang.." Jawab Farzan.

"Ini Mas.." Hana memberikan satu gelas air putih untuk Farzan.

"Makasih sayang.." Hana mengangguk sebagai jawaban lalu kembali duduk dan memakan camilannya lagi.

"Kenapa gak makan nasi?" Farzan menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi.

"Gak mau makan nasi Mas," Jawab Hana setelah menghabiskan air putih di gelasnya.

"Kenapa? Perutnya mual?" Tanya Farzan cemas.

Hana mengangguk, "Sedikit sih Mas.. Mas udah makan malam belum?"

My Husband, My Teacher. (Selesai) MASIH REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang