Malam Pertama..

54.4K 2.6K 19
                                    

Latar pelaminan Hana dan Farzan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Latar pelaminan Hana dan Farzan.
.
.
.
.

Setelah proses akad nikah yang sangat menguras tenaga, Aula hotel yang sudah di booking oleh keluarga Mahardika disulap menjadi semewah ini.

Hana masih berharap ini adalah mimpi dan saat terbangun nanti hal ini tidak terjadi.

Namun sayang.. Setiap sentuhan orang yang memberikan selamat untuknya itu sangat terasa nyata.

Hari mulai gelap dan acara selesai, semua tamu dan keluarga sudah banyak yang meninggalkan tempat ini, kecuali keluarga jauh yang memilih menginap di kamar hotel ini.

"Mau ke atas sekarang?" Tanya Farzan.

Hana tersadar dari lamunan yang entah kemana, Hana menoleh pada Farzan guru magang olahraga disekolahnya yang sekarang menjadi suaminya.

"Hmm.." Hana mengangguk.

Farzan berdiri mengulurkan tangannya membantu Hana berdiri.

"Aku sama Hana pamit duluan ya." Pamit Farzan pada orang tua mereka.

"Ya sudah.. Hana juga kelihatan sudah capek." Sahut Laras, Hana hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Ya udah hati-hati jalannya.." Timbal Dinda.

Farzan dan Hana mengangguk lalu mulai berjalan menuju lift khusus yang hanya tertuju pada kamar mereka.

Hana melepaskan tangannya yang di genggam oleh Farzan saat sudah didalam lift.

"Aku bisa sendiri." Ketus Hana.

Farzan melihat lengannya yang mengenaskan karena genggamannya menjadi hampa.

Hana merasa sakit di bagian tumit kakinya karena mengenakan sepatu hak tinggi, gadis itu berusaha menggapai kakinya namun sulit.

"Ishhh..." Kesal gadis itu menghentakan kakinya pelan.

Farzan tanpa kata langsung berjongkok dan memegang kaki Hana.

"Ehh.. Ehh.. Mau Ngapain?" Gadis itu mundur otomatis.

Farzan memegang kaki Hana sedikit kuat membuat gadis ini yang sekarang sudah sah menjadi istrinya meringis.

"Akhh.."

Farzan melepaskan sepatu hak Hana satu persatu, sehingga kaki cantiknya bisa bernapas lega.

My Husband, My Teacher. (Selesai) MASIH REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang