Acara Sekolah

18.1K 1K 15
                                    

Lanjoot??

.
.
.

Masihh dong..

.
.
.
Follow me dolong atoh..
Tar di cium kening sama Farzan..
Maksa ini mah..
Aslina..
.
.
.

Halu yuu..

.
.
Mangga baca lagii..

🌸

🌸

Tiba tiba ada rapat ketua kelas di aula membuat semua murid bertanya tanya, dan berdo'a semoga bukan rapat untuk razia. Karena jika memang iya habislah Caca yang selalu membawa liptint ke sekolah.

"Aduhh.. Gue takut kalo ada razia.. Gue bawa liptint ini." Caca lompat ke kursi sebelah dimana itu tempat Bunga dan otomatis Hana juga ikut terhuyung.

"Dihh, makanya sekolah jangan ganjen deh lo bawa begituan." Kesal Bunga mendorong Caca untuk tidak menempelnya.

"Gue titip di laci meja lo ya?" Astaga, isi otak Caca sebenarnya dimana sih.

"Lo terlalu pinter ya, Ca.. Kalo di simpen di gue terus gue ya g kena dodol." Bunga sampai geregetan menjambak rambutnya sendiri.

Hana hanya menertawakan tingkah mereka berdua yang satu ngegas yang satu kelewat polos atau ogeb. Tapi Hana bersyukur karena mereka mau menerima apa adanya dari kekurangan masing masing dan berteman sampai saat ini.

"Napa sih berisik benget lo pada." Tiba tiba datang dan berdiri di antara Caca dan Bunga.

"Ngapain sihh ngehalangin tau.. " Bunga jadi tambah kesal karena Dika muncul.

"Lo berdua tuh yang kenapa?" Tanya Dika lalu duduk di kursi depan Hana. "Mereka adain rapat bukan razia cuhcur." Jelas Dika sambil bersandar pada tembok.

"Kue dong." Sahut Hana yang di angguki Dika dan diacungi jempol membuat Caca dan Bunga melotot.

*Cuhcur tuh kue.
Kalo penasaran cari di google..
Kalo orang sunda pasti tau.. Haha

"Serius bukan razia?" Kini Caca duduk di samping Dika.

"Bener.. Katanya bakal adain acara gitu sih.. Tapi gue juga cuma denger denger sih." Jawan Dika.

"Acara?" Beo Bunga di angguki Dika. Bisa bisa Dika keseringan mengangguk kaya boneka kucing yang kepalanya gerak gerak. Hahah.

"Lo denger dari mana?" Tanya Caca seantusias itu, memang sudah lama sekali sekolah tidak mengadakan acara biasanya setahun sekali tapi terakhir kali waktu mereka masih kelas sepuluh.

"Gue cuma denger dari anak anak lain sih.. Jadi tunggu Heri aja dulu." Jawab Dika. Tumbenan kan gak berdebat meski dari awal Caca dan Bunga sih yang debat.

"Ca lo bawa bekal gak? Laper nih gue.. Nanti gue traktir minum lagi deh." Tanya Dika sambil memainkan alisnya.

"Apa traktir air putih doang lo.. Pelit." Sahut Bunga emosi.

"Ehhh air putih itu bagus dodol.. Bener kan, Han?" Dika beralih pada Hana agar membelanya. Padahal mah emang iseng aja waktu itu.

"Bener juga sih.. Kan air putih emang bagus buat tubuh kita." Jawab Hana yang di acungi dua jempol dari Dika.

"Rese lo minta dibelain Hana." Bunga menggeplak tangan Dika.

"Aw.. Sakit kamboja." Kan baru saja di kira gak akan cekcok ehh malah kejadian.

My Husband, My Teacher. (Selesai) MASIH REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang