❤MHMT❤
Di percepatan yuk..
Jangan lupa vote dan komen yaa..
Follow juga akun autor dong.. :D
.
.Oke,
Happy Reading..🌸
🌸
Hari libur yang menyenangkan bersama teman-teman dan suami tersayang, sekarang hari-hari Hana sudah sangat baik dari sebelumnya, dan soal kecelakan saat di gedung olahraga indoor saat itu masih belum ada bukti yang nyata.
Meskipun Farzan sudah menjelaskan apa yang dia lihat tetap saja pihak sekolah tidak bisa memberikan Melisa hukuman karena tidak ada rekaman cctv yang menangkap kejadian itu.
Meski pihak sekolah tau mereka berurusan dengan seorang anak dari keluarga Mahardika tetap saja tidak bisa seenaknya tanpa bukti nyata.
Farzan berusaha mencari cara untuk mendapatkan bukti saat Melisa mendorong Hana namun nihil tidak ada yang melihatnya jelas jika itu perbuatan Melisa.
Hana sudah membicarakan ini dengan Farzan agar tidak di perpanjang lagi, dan Hana sudah melupakan semua kejadian itu. Dirinya berjanji akan berhati-hati lagi jika bertemu dengan Melisa.
Satu yang belum Hana katakan pada Farzan tentang ancaman Melisa, jika soal perasaan Melisa. Hana yakin Farzan tau soal itu karena Melisa mengejarnya secara terang terangan.
Apa semuanya akan baik baik saja??
Apa tidak akan ada sesuatu hal terjadi lagi??
Namun, sejauh ini semua berjalan normal disekolah Hana kembali seperti siswi biasanya meskipun terkadang jika berpapasan dengan Melisa, cewek itu selalu menatapnya tajam.
Sempat merasa khawatir tapi ternyata tidak terjadi apa pun setelah beberapa minggu terlewati setelah acara sekolah waktu itu.
Hari ini sudah mulai percobaan ujian semester satu dan sampai tiga hari kedepan, dan soal makan malam bersama keluarga Rudi masih belum dijadwalkan ulang akibat kecelakaan saat itu.
Jam istirahat pertama berbunyi semua murid berhamburan keluar kelas untuk menghilangkan rasa pusing yang sedari tadi bergelud dengan soal soal.
"Hahh.. Otak gue ngebul, Na.." Bunga menelungkupkan wajahnya diatas meja dan menoleh kesamping pada Hana.
Gadis yang sedang di tatap hanya bersikap biasa saja terkadang meregangkan otornya, "Lo gak pusing apa, Na?? Gue aja berasa otak gue kudu di service.. "
Hana mengangguk, "Pusing kok sama.."
"Lah.. Enak bener lu jawabnya.. " Bunga bangun dan menggekitiki pinggang Hana.
"Haha.. Ampun Nga.. Jangan hahah.. Geli ini.. Hahaa.. " Hana tidak bisa menahan rasa gelinya gara gara Bunga.
"Seru banget cewek-cewek.. " Tiba tiba Dika duduk di kursi depan menghadap kebangku Hana dan Bunga.
"Apa sih ganggu.. " Ketus Bunga dan menghentikan tingkah jahilnya pada Hana.
Gadis itu ngosh ngoshan sampai merebahkan kepalanya diatas meja.
"Capek banget bu.. Itu dikelitikin loh.. Belum dienakin.. Hahahah" Dika terbahak dengan ucapannya sendiri berbeda dengan Hana yang mengerti maksud Dika terkejut dan membulatkan matanya.
Plak..
Hana memukul lengan Dika meski tidak kencang, "Ehh mulutnya. ." Pria itu hanya menyengir saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband, My Teacher. (Selesai) MASIH REVISI
Narrativa generaleFollow dulu yuk sebelum baca.. . . Tidak pernah menyangka dengan alur hidupnya yang harus menerima jika sekarang dirinya sudah menjadi seorang istri. Menikah karena dasar perjodohan yang lebih dominan karena Ayahnya yang menentukan semua ini tanpa...