Hal yang tidak terduga..

19.1K 1.1K 11
                                    

Saat ini didalam kelas Hana sedang jam kosong karena guru yang harus mengisi kelasnya tidak bisa hadir, dan itu membuat seisi kelas bersorak gembira meskipun diberikan tugas.

"Tugas mah bisa besok." Sorak Dimas. Dan kelas kembari riuh.

Lalu beberapa menit selanjutnya, entah kenapa di tempat duduknya saat ini menjadi ramai. Ada Caca, Dika bahkan Vino ada dikelasnya.

"Lo ngapain ke kelas gue." Ketus Caca pada Vino.

"Suka suka gue.. Bukan urusan lo." Pekik Vino tak kalah ketus, pria itu memilih memandang Hana sambil tersenyum.

"Lo juga ngapain duduk disitu?" Tanya Bunga pada Dika yang berhadapan dengannya.

"Hmm.. Karena disini lebih menarik." Ucapnya sambil menaikan satu alisnya.

"Maksud lo?" Dika hanya menaikan bahunya acuh dan memilih mengeluarkan ponselnya.

Hana yang melihat perdebatan ke empat orang ini bingung.

"Kalo mau maen hp jangan disini.. Sana lo." Sindir Caca untuk Dika.

"Apa sih.. Terus gue harus ngapain?" Tanya Dika.

"Mana gue tau lah.. Emang lo ngapain disini?" Caca juga heran kenapa Dika duduk disini.

"Bebas dong mau duduk mana aja.. Bener gak Vin?" Dika beralih pada Vino yang di angguki juga oleh pria itu.

"Yupp setuju.." Vino dan Dika bertos ria, membuat Bunga dan Caca memutar bola mata malas.

Hana seperti menjadi wasit adu debat di antara temannya yang hanya diam memandang dengan wajah bengongnya.

"Kamu bengong mulu, kenapa?" Tanya Vino memegang tangan Hana.

Tanpa di duga dan disadari Hana, gadis itu langsung melepas tangan Vino. "Ehh, gak papa sih.. Cuma liat kalian berantem mulu deh." Jawab Hana yang dapat cengiran dari ke empatnya.

Kecuali Vino menampilkan senyum palsunya disini, karena sadar tangannya di tepis Hana.

"Ca, lo bawa bekal gak?? Biasanya kan lo di bikinin bekal sama pembantu lo." Tanya Bunga yang di angguki Caca.

"Ada, bentar gue bawa.." Caca mengambil kotak bekal yang ada di laci mejanya, lalu menaruh di meja Hana. "Gue di bekalin kue nih buatan maid di rumah." Ucap Caca membuka penutup bekal dengan gambar hellokitty.

"Waahhh.. Gue ambil satu ya?" Vino langsung saja nyomot tanpa menunggu jawaban Caca.

Dan yang lain pun mengambil kue yang Caca letakan di atas meja.

"Enak loh Ca kue nya." Ucap Hana yang di angguki Vino dan Dika.

"Hmm, lo sering-sering bawa beginian ya." Ucap Vino dengan mulut yang penuh.

"Yupp, Gue juga setuju.. Lo sering bawa makanan lagi ya." Dika menyahut dan mengambil satu potongan kue lagi.

"Iya.. Iya nanti gue bilangin sama maid biar di buatin bekal lagi." Ucap Caca dengan tangan menopang dagu.

"Makasih Caca kuenya.." Kompak mereka semua membuat Caca tersenyum senang.

Menghargai apa yang di berikan memang ada rasa kebahagiaan tersendiri dari hati.

Caca pun mengangguk dan membiarkam temannya menghabiskan kue yang dia bawa, Caca memang orang kaya tapi tidak pernah merendahkan temannya. Caca menganggap mereka sama karena kebaikan mereka.

Apa lagi saat bertemu dengan Hana, Caca yang sering di manfaatkan karena kekayaannya namun semenjak ada Hana yang tidak memandang latar belakangnya.

Caca merasa beruntung dan memilih menjadi teman Hana begitu pun Bunga meski suka mau gratisan darinya, tapi Bunga tetap pada wajarnya.

My Husband, My Teacher. (Selesai) MASIH REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang