25. Confessions

922 129 82
                                    

"Bismillahirrahmanirrahim ...,"

Memula semuanya, mereka mengucapkan basmalah bersama-sama. Dengan ponsel Aussie di tangan Jingga, malam ini juga ia akan confess pada si doi.

Sebenarnya ia enggan. Ia selalu memikirkan puluhan risikonya. Tentang penolakan, kecanggungan pasca-confess, kegalau-galauan pascapenolakan, serta banyak hal. Namun semua itu dipinta disingkirkan dan diganti dengan; "Gimana kalau dia sebenarnya suka juga sama Kak Jingga?"

Dengan desakan tiga setan lainnya di sebelahnya, ia memberanikan diri (sebenarnya masih sama sekali tidak berani) untuk confess.

Berhubung Nagara tidak menyimpan nomor Aussie, ia akan meminjam ponsel adiknya tersebut. Dan ... confess secara anonim.

Dari awal saja sudah ide buruk.

"CEPETAN!" seru Lillac antusias.

"I-iya, iya ...,"

"Salam dulu, Kak. Selamat malam, gitu. Atau mohon maaf sebelumnya. Buset. Langsung 'woe gue suka lo' aja," tegur Aussie, "Capek sama Kak Jingga,"

"Dih, ngapain. Emang dia presiden?" timpal Jingga polos.

"Ck, nurut aja," Jihan menoyor kepala Jingga, "Biar cepet. Lagian dateng-dateng langsung kek gitu. Opah juga kaget,"

"Let it flow aja, Kak. Yang sopan, yang bener, yang padat. Tapi penuh sama apa yang emang Kakak mau sampaikan," saran Lillac. Jingga memejam sejemang, kemudian mulai mengetik.

08xxxxxxxx96
Last seen..

Anda
Haaii, met malem? Maaf ganggu, ya.. Dan maaf juga harus pakai cara sepengecut ini. Saya mau bilang ini dari lama, tapi saya nggak berani. Hari ini pun, saya masih setakut itu buat ngomong langsung.

Saya sebenernya suka kamu. Tunggu, itu pernyataan bohong. Karena kalau kamu mau jujurnya, saya sangat suka kamu. Sangat suka kamu. Kayak basi, tapi jujur, setiap hari saya nggak bisa berenti mikirin kamu. Saya rasa saya sangat suka kamu.

Saya nggak minta perasaan ini dibalas. Karena saya nggak akan memaksa kamu, seperti saya nggak akan maksa diri saya sendiri. Saya cuma pengen kamu tau ... kalau mungkin alasan saya berusaha sebaik saya buat selalu ada buat kamu, ya karena saya sangat suka sama kamu.

Tapi ... saya selalu coba berharap sama hasil yang terbaik. Will you please be mine?

Typing...

Melebihi Jingga, ketiga saudarinya heboh seheboh-hebohnya.

08xxxxxxxx96
Haloo.. Maaf, ini siapa yaa??

"BONGKAR SEKARANG?" Lillac berteriak di telinga Jihan. Sementara Jingga yang gemetar justru memilih untuk tetap merahasiakan ke-anonimannya.

"Jangan ...,"

Anda
Tebak .. ??

08xxxxxxxx96
Clue?

"Galak," timpal Lillac.

"Cuek," sahut Jihan pula.

"Cantik," Aussie tampil beda, "Tapi garang. Kayak Kak Ros,"

"Terserah," ㅡJingga.

Anda
Ahaha, no clue.
Saking pengecutnya saua :)
*saya

krayon patah. [tercekal sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang