Pondok Pelita
Al dan Andin sedang sarapan bersama di meja makan. "Ndin, hari ini kamu di rumah. Biar saya yang urus semua tentang sekolah Reyna hari ini" ucap Al. "Loh, kok gitu mas. Tapi aku mau ikut antar Reyna" ucap Andin. "Gak, kamu di rumah aja. Kamu gak boleh capek-capek, ingat kamu baru saja sembuh. Lagian kamu kan 2 hari lagi mau ngajarkan di kampus" ucap Al. "Tapi mas, hari ini kan hari pertama Reyna sekolah masa aku gak ikut sih" ucap Andin"Tapi Andin..." Belum sempat Al melanjutkan tiba-tiba dipotong oleh Andin. "Mas, boleh ya?" Mohon Andin. "Huft, yaudah boleh" ucap Al. "Maksih mas" ucap Andin. "Hmm"balas Al. "Yey, aku diantar mama sama papa" ucap Reyna senang
Kiddy House
"Nak, semangat belajar nya ya" ucap Al. "Baik pah" ucap Reyna. "Ndin, saya pergi dulu. Kamu duduk nunggu Reyna di sini, jangan kemana-mana. Jangan banyak bergerak, ingat kamu baru sembuh" ucap Al. "Iya mas" jawab Andin. "Yaudah, saya berangkat dulu" ucap Al. "Iya, hati-hati" ucap Andin sambil mencium tangan Al.
Al pun segera pergi ke kantor polisiKantor Polisi
Al yang baru saja sampai di kantor polisi. Al melihat Irvan/om Andin berbicara kepada pihak polisi. Al pun tak berniat menegurnya dulu, tetapi Al mendengar kan pembicaraan mereka dulu."Pokoknya saya mau Elsa dihukum 2x lipat masa tahanan Andin, kamu tau dia sudah berani memfitnah keponakan saya. Mengerti" ucap Irvan. "Baik pak" jawabnya. "Oh ya, saya juga mau Sarah juga mendapatkan hukuman yang berat, karena dia sudah ikut campur dalam memasukkan Andin ke penjara" ucap Irvan. "Siap pak" ucapnya. "Bagus, sekarang berapa uang yang kamu butuhkan?" Tanya Irvan. " 1 miliar kalau bisa pak" ucap polisi. "Ok" ucap Irvan sambil mengeluarkan kertas cek dan menuliskan nominal 1 miliar di cek tersebut.
"Ini ambil, kerjakan yang saya perintahkan" ucap Irvan sambil memberikan cek itu ke polisi. "Beres pak" ucapnya. "Kalau gitu kami permisi dulu" pamit Irvan. "Silahkan pak" ucapnya.
Sementara Al yang mendengar kan percakapan mereka, tak menyangka kalau Irvan akan melakukan semua itu.
"Gue gak habis pikir, kalau om Irvan menyuap polisi untuk memberatkan hukuman Elsa dan mama Sarah. Bagaimana kalau Andin tau apa yang dilakukan om Irvan, apa Andin akan marah?. Sebaiknya gue cepat pergi dari sini sebelum om Irvan melihat gue. Batin Al sambil pergi dari kantor polisi.
____________________________________2 hari pun berlalu hari ini adalah hari pertama Andin mengajar di Universitas Pelita Nusa.
Di kamar Al dan Andin
"Hari ini kamu saya antar ke kampus, setelah kita antar Reyna ke sekolah" ucap Al. "Tapi mas, bukannya kamu juga harus ke kantor ya. Udah mas gak apa-apa aku naik ojek aja nanti" ucap Andin. "Saya antar Andini Kharisma Putri" ucap Al. "Nanti aku ngerepotin kamu mas, emang gak apa-apa mas?" ucap Andin dengan ragu-ragu. "Enggak Andini Kharisma Putri, kamu itu gak ngerepotin saya. Saya itu suami kamu" ucap Al. "Makasih ya mas" ucap AndinDan lagi-lagi Andin mau memeluk Al, tetapi tidak jadi karena Andin masih takut dengan Al. "Kamu gak usah takut sama saya, saya gak akan marahi kamu lagi" ucap Al. Andin pun hanya bisa diam mendengar perkataan dari Al. "Udah sini" ucap Al sambil membuka tangannya yang ingin memeluk Andin.
Andin pun mendekati Al dengan ragu, karena melihat Andin yang lama. Al menarik tangan Andin dan memeluknya. Sontak Andin kaget dengan perlakuan Al karena tiba-tiba menarik tangannya. Al pun memeluk Andin, tetapi Andin belum membalas pelukan Al. Perlahan Andin mulai membalas pelukan dari Al. Al pun tersenyum senang karena Andin membalas pelukannya.
Setelah melepaskan pelukannya Al dan Andin pun pergi ke meja makan bersama.
"Pagi sayang" ucap Andin. "Pagi mah, pagi pak" jawab Reyna. "Hari ini Reyna diantar sama papa dan mama ya" ucap Al. "Asyik, diantar papa dan mama" ucap Reyna senang. "Yaudah, sekarang dihabiskan makanannya ya sayang" pinta Andin. "Iya mah" ucap Reyna
____________________________________Hari pun berlalu, hari ini adalah dimana sidang Elsa dan mama Sarah berlangsung.
Guys, tahap sidang nya tidak diceritakan semua ya guys. Langsung aja sidang keputusan hakim. Tapi Andin juga belum tau kalau Al adalah kakaknya Roy karena selama persidangan berlangsung Al selalu duduk mendampingi Andin di kursi pelaku pembunuhan tidak di pihak korban. Kalau dibilang boleh atau gak begitu, saya juga gak tau karena gak begitu paham tentang sidang kasus narapidana. Jadi kalau salah maaf ya guys. Di sini Irvan udah tau ya kalau Al itu kakak Roy, cuma Al minta ke Irvan supaya tidak memberitahu Andin dulu karena Al ingin dia yang menceritakan ke Andin.
Al, Andin, Irvan, dan papa Surya duduk di kursi yang sudah disediakan di dalam ruang sidang.
"Ndin, kuatkan?" Ucap Al. "In syaa Allah aku kuat mas" ucap Andin. Al pun mengangguk.Pihak hakim pun memulai persidangan dan memutuskan masa tahanan Elsa dan mama Sarah.
"Dengan ini, hakim memutuskan terdakwa Elsa Anindita dijatuhi hukuman 10 tahun di potong masa tahanan" ucap hakim sambil mengetuk palu.Andin pun yang mendengar bahwa Elsa dihukum selama 10 tahun hanya menangis. Al yang melihat Andin menangis hanya bisa menenangkan Andin.
"Om, apa harus selama itu Elsa dihukum? Apa gak bisa dikurangi masa tahanannya om, aku aja dulu 4 tahun masa Elsa 10 tahun?" Ucap Andin.
"Gak bisa ndin, itu udah putusan hakim. Kalau mengurangi hukuman itu bukan hak kita tapi hak keluarga korban. Lagian kamu kenapa sih, ingat ndin Elsa itu udah fitnah kamu." Ucap Irvan. "Tapi, kan kasihan Elsa om" ucap AndinIrvan pun hanya menepuk kepalanya. "Ya ampun ndin" ucap Irvan
"Orang seperti Elsa itu gak perlu dikasihani, dulu Elsa apa pernah kasihan sama kamu? Gak kan, bahkan Elsa yang sudah memfitnah kamu" ucap Irvan.
"Tapi om..." Belum sempat Andin bicara langsung dipotong oleh Irvan. "Sssttt, udah diam. Baguslah Elsa dipenjara ndin seperti yang kamu bilang kalau di penjara itu enak bisa olahraga, gotong royong, ikut pengajian enak kan? Ucap Irvan meyakinkan Andin. "Hmm, iya ya Enak juga ya Elsa" ucap Andin. "Yaudah gak apa-apa" ucap Andin. "Gitu dong" ucap Irvan sambil mengelus kepala Andin.
Al yang di samping melihat Andin dan Irvan hanya bisa geleng-geleng kepala.
Ya ampun ndin, gue gak nyangka kalau Andin sepolos itu. Batin Al.Selanjutnya saudari Sarah Aurelia silahkan maju ke depan. Mama Sarah pun maju ke depan dan hakim pun memutuskan.
"Dengan ini, hakim memutuskan terdakwa Sarah Aurelia dijatuhi hukuman 1 tahun penjara dipotong masa tahanan" ucap hakim sambil mengetuk palu"Hmm, bagus juga ada mama di sana, jadi Elsa ada temannya deh. Elsa gak bakalan kesepian seperti aku." Ucap Andin. "Hufft, iya sayang" ucap Irvan sambil menghembuskan nafasnya karena melihat kepolosan Andin.
"Tapi sekarang gak kesepian lagi kan sayang?" Tanya Irvan. "Gak dong om, kan udah ada om, ada papa, mas Al, dan Reyna
"Iya sayang" ucap IrvanSementara Surya langsung menemui Elsa dan mama Sarah.
"Mas, om kita temui mama dan Elsa yok" ajak Andin. "Kamu mau ngapain?, gak usah ndin" ucap Irvan. "Tapi om, aku mau ketemu Mama dan Elsa om" ucap Andin.Irvan yang tidak bisa menahan Andin memberikan kode ke Al untuk menyuruh Andin pulang.
"Ndin, kita pulang yuk. Kamu gak boleh capek-capek karena kamu baru sembuh. Lagian kamu harus istirahat ndin, besok kan kamu harus ke kampus" ucap Al. "Tapi mas, sebentar aja kok mas gak lama" ucap Andin. "Ndin, nurut gak kata suami kamu" ucap Al. "Iya, iya. Yaudah kita pulang" ucap Andin pasrah. "Kalau gitu kami pulang dulu ya om" ucap Al. "Iya hati-hati" ucap Irvan. Al dan Andin pun pamit ke Irvan.
____________________________________Btw guys di sini karakter Andin ku ubah ya. Karakter Andin di sini jadi wanita yang polos tidak seperti yang di sinetron ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Cinta
Short StoryTokoh: Aldebaran Alfahri Andini Kharisma Putri El Nino Prasetya Elsa Anindita Seorang CEO PT Aldebaran Sejahtera yang bernama Aldebaran Alfahri telah salah paham dan terlanjur membalaskan dendamnya ke Andini Kharisma Putri seorang dosen di salah s...