Lapas
Candra dan Karina mengunjungi Nino. "Mah, pah" ucap Nino dan salam ke Candra dan Karina. "Gimana kabar mu no?" Tanya Karina. "Alhamdulillah baik mah" jawab Nino. "No kami kesini mau ambil sampel rambut kamu" ucap Candra. "Sampel rambut? Untuk apa pah?" Tanya Nino. "Gini no Elsa udah melahirkan, tetapi temennya Elsa yang namanya Ricky datang katanya itu anak dia" jelas Candra. "Jadi mereka mau tes DNA?" Tanya Nino. "Iya no" jawab Candra."Jadi maksud papa Elsa itu selingkuh dari aku mah?" Tanya Nino. "Ya mungkin no" jawab Karina. "Benar-benar ya Elsa, tega-teganya kamu selingkuh dari aku" ucap Nino. "Yang sabar ya no" jawab Karina.
"Yaudah, ini pah" ucap Nino sambil memberikan sampel rambutnya. "Yaudah, kami pulang dulu ya no. Kamu jaga kesehatan selama di sini" ucap Karina. "Iya mah, hati-hati" jawab Nino dan mereka pun meninggalkan Nino.
Rumah Sakit Sejahtera.
"Hoam" ucap Andin yang mengantuk. "Kamu ngantuk? Kita pulang yah" ajak Al. "Gak usah mas, aku mau di sini sama keponakan aku" jawab Andin. "Andin tapi kamu kecapekan, kita pulang aja yah" ajak Al. "Gak usah mah" jawab Andin."Yaudah, kamu tidur aja ya" pinta Al. "Iya mas" jawab Andin. Andin pun tertidur di bahu Al sambil memeluk Al dan Al mengelus-elus rambut dan tangan Andin agar nyenyak tidur, beberapa kali Al juga mencium pucuk kepala Andin. "Mama tidur ya pah" ucap Reyna yang baru datang dari kamar mandi. "Iya nak" jawab Al.
"Andin pasti capek Al, kamu bawa Andin pulang aja kasihan dia" ucap Surya. "Tadi saya udah ajak Andin pulang pah, tapi Andin gak mau" jawab Al. "Ya ampun nak" ucap Surya lalu duduk di samping Andin.
Dan datanglah Candra dan Karina. "Ini Surya, kami udah bawakan sampel rambutnya Nino" ucap Candra sambil memberikan sampelnya ke Surya. "Yaudah, aku kasih ke dokter dulu" ucap Surya lalu bangkit dari duduknya.
"Andin pasti capek Al sampai tertidur gitu" ucap Candra. "Iya om" jawab Al. "Kenapa kamu gak pulang aja Al" ucap Candra. "Andin gak mau om, katanya mau di sini" jawab Al. "Oh, iya iya" ucap Candra.
"Udah?" Tanya Candra. "Udah, katanya 5 hari lagi hasil tesnya keluar" jawab Surya. "Yaudah, kalau gitu saya pamit ya om, Tante, Al" pamit Ricky. "Iya" jawab Surya. "Kita tunggu hasilnya, apakah itu anak saya atau bukan" ucap Ricky lalu pergi.
Karena kondisi yang sedikit ribut, Andin pun terbangun. "Emhh" ucap Andin lalu membuka matanya. "Udah bangun, nyenyak tidurnya?" Tanya Al dan Andin pun mengangguk.
"Aduh, romantisnya anak papa. Papa keknya jadi nyamuk deh" ucap Surya. "Apaan sih pah" jawab Al. "Gak usah malu, bentar lagi udah punya anak 2" ucap Surya. "Iya pah" jawab Al.
"Jadi sekarang, anak Elsa tinggal sama siapa?" Tanya Candra. "Sama aku aja pah" jawab Andin. "Gak usah ya nak, kamu lagi hamil besar nanti kamu kesusahan" jawab Surya. "Iya Ndin, kamu itu makin sulit geraknya udah itu mudah capek juga" ucap Al. "Iya deh mas" jawab Andin.
"Yaudah, kalau gitu aku aja yang urus" ucap Surya. "Emang papa bisa?" Tanya Andin. "Bisa, kan dulu papa juga rawat kalian" jawab Surya. "Ya kan, itu ada mama pah sekarang papa sendiri" ucap Andin. "Papa bisa kok ndin" ucap Surya. "Yaudah, kalau gitu kami pulang dulu ya" pamit Candra. "Iya" jawab Surya.
"Papa yakin bisa urus sendiri pah?" Tanya Andin. "Yakin, papa bisa. Udah kamu gak usah pikirin itu, jaga kandungan kamu" jawab Surya. "Yaudah, tapi kalau sama papa siapa dong yang susuin?" Tanya Andin. "Ya kan, ada susu kaleng ndin" jawab Surya. "Tapi lebih bagus kalau di kasih ASI pah" jawab Andin.
"Kalau sama aku, ada aku yang kasih ASI buat dia" ucap Andin. "Udah ya Ndin, kamu pikirin kesehatan kamu. Jangan mikirin orang aja, kamu juga perlu istirahat banyak nak" jawab Surya. "Iya Ndin, benar kata papa. Biar papa aja, nanti kamu kecapekan" ucap Al. "Yaudah, aku nurut kata suami aku aja" jawab Andin.
"Pah, kami pulang ya pah" pamit Al dan salam ke Surya begitu juga Andin. "Opa aku pulang dulu ya" ucap Reyna. "Iya sayang" jawab Surya dan mencium Reyna.
Setelah pamitan ke Surya, mereka pun pulang ke pondok pelita. Di perjalanan Reyna pun tertidur, sementara Al dan Andi pun saling mengobrol.
"Mas, aku kasihan lihat Elsa" ucap Andin. "Kenapa?" Tanya Al. "Ya kasihan aja, dia lahir prematur di penjara mas. Anaknya pun belum jelas siapa ayahnya" ucap Andin. "Ya itu salah dia ndin, karena selingkuh" jawab Al. "Ya tetap aja aku kasihan mas. Mas kalau nanti gak ada yang urus anak Elsa, kita aja yang urus ya" ucap Andin.
"Ya Allah Ndin, kamu emang semudah itu ya memafkaan kesalahan orang lain. Padahal Elsa itu udah fitnah kamu, buang anak kamu. Bahkan kamu dengan mudahnya memaafkan saya yang sudah banyak salah sama kamu. Saya beruntung memiliki kamu Ndin" batin Al.
"Mas, mas Al" panggil Andin. "Hmmm" jawab Al. "Kok diam sih, boleh kan mas?" Tanya Andin. "Nanti ya Ndin, kamu lagi hamil dan saya gak mau kamu capek-capek" jawab Al. "Yaudah deh, tapi aku boleh sesekali ke rumah papa kan. Kasih ASI untuk anaknya Elsa, biar sehat mas" ucap Andin. "Iya udah" jawab Al. " Makasih ya mas" ucap Andin. "Iya" jawab Al.
"Gak ngerti lagi, hati kamu sebaik apa ndin" batin Al.
Beberapa menit, mereka telah sampai di pondok pelita. "Assalamualaikum" ucap Al dan Andin. "Waalaikumussalam" jawab Rosa. "Ndin, saya bawa Reyna ke kamar dulu ya" ucap Al sambil menggendong Reyna. "Iya mas" jawab Andin dan Al pun membawa Reyna ke kamarnya.
"Gimana ndin, kondisi Elsa dan bayinya?" Tanya Rosa. "Alhamdulillah sehat mah, tapi bayinya harus dibawa ke rumah sakit dulu karenakan prematur" jawab Andin. "Iya Ndin, jenis kelamin nya apa?" Tanya Rosa. "Perempuan mah" jawab Andin. "Oh, jadi sekarang bayinya di rawat sama siapa?" Tanya Rosa. "Di rawat sama papa mah, tadi aku udah minta biar aku aja yang rawat bayinya. Tapi, papa dan mas Al gak ngasih katanya nanti aku kecapean kan aku lagi hamil besar" jawab Andin.
"Iya Ndin, kamu juga harus banyak istirahat terlebih lagi kamu sekarang mudah capek kan" ucap Rosa. "Iya mah, tapi sesekali aku bakalan ke rumah papa kok kasih ASI buat bayinya" jawab Andin. "Yaudah kalau gitu" ucap Rosa. "Iya mah" jawab Andin.
"Ndin, kita makan siang dulu yuk. Kan kamu belum makan dari tadi" ucap Al. "Belum lapar mas" jawab Andin. "Tapi harus makan, kamu mau kalau anak kita kelaperan?" Tanya Al. "Tapi gak selera mas" jawab Andin.
"Yaudah, kamu sekarang mau makan apa?" Tanya Al. "Aku pengen bubur ayam deh mas" jawab Andin. "Yaudah saya pesanan dulu ya" ucap Al. "Iya mas" jawab Andin.
Al pun memesan 2 porsi bubur ayam, dan beberapa menit kemudian telah sampai di pondok pelita. "Permisi pak, Bu ini ada kiriman bubur ayam" ucap Uya yang baru datang. "Iya, sini. Makasih ya Uya" ucap Al sambil mengambil bubur ayamnya.
"Yaudah, sekarang kita makan dulu" ajak Al. "Iya mas" jawab Andin. Al pun membuka bubur ayamnya dan Andin mau mengambil sendok tetapi Al mengambil nya.
"Kenapa diambil sih mas, sendoknya" ucap Andin. "Saya yang suapin kamu" jawab Al. "Gak usah mas, aku bisa sendiri kok" ucap Andin. "Saya yang suapin kamu" paksa Al. "Huft, yaudah deh mas" jawab Andin.
"Sini buka mulutnya" pinta Al dan Andin pun membuka mulutnya lalu Al menyuapi Andin.
"Pah, mah" ucap Reyna yang baru datang. "Sayang, udah bangun? Mau makan?" Tanya Andin. "Mau mah" jawab Reyna. "Pakai bubur ayam yah?" Tanya Andin. "Iya mah" jawab Reyna.
Andin pun mengambilkan bubur ayam untuk Reyna, sementara Al masih menyuapi Andin. "Ini nak, dihabisin ya" ucap Andin. "Iya mah" jawab Reyna.
"Mama kok disuapin sama papa" ucap Reyna. "Mama kamu kecapean sayang" jawab Al. "Mama kecapean, jadi minta disuapin sama papa" ucap Reyna. "Iya sayang" jawab Al.
"Udah dimakan bubur nya nak, nanti keburu dingin loh" ucap Andin. "Iya mah" jawab Reyna lalu memakan bubur ayamnya. Mereka pun makan bersama di meja makan.
___________________________________Jangan lupa vote ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Cinta
Short StoryTokoh: Aldebaran Alfahri Andini Kharisma Putri El Nino Prasetya Elsa Anindita Seorang CEO PT Aldebaran Sejahtera yang bernama Aldebaran Alfahri telah salah paham dan terlanjur membalaskan dendamnya ke Andini Kharisma Putri seorang dosen di salah s...