Malam hari di pondok pelita, semua keluarga Alfahri beristirahat di kamar masing-masing setelah selesai makan malam.
"Andin, kamu emang gak mau kalau saya naikkan jabatan adik kamu?" Tanya Al. "Adik, oh maksudnya Raisa?" Tanya Andin. "Iya" jawab Al."Gak usah mas, biar aja dia mandiri. Kamu mas jangan pernah membedakan Raisa dengan karyawan lain. Jangan karena Raisa sudah ku anggap sebagai adik aku kamu membeda-bedakan dia dengan yang lain. Kalau dia salah marahi aja, jangan diamkan. Kalau kerjanya gak benar marahin aja" pinta Andin. "Iya saya ngerti" jawab Al
"Yaudah, sekarang kamu istirahat ya" pinta Al. Andin mengangguk dan bersiap untuk tidur. Al menyelimuti Andin dan mencium kening Andin, Andin pun kaget ketika Al menciumnya. "Udah, tidur" pinta Al. Andin pun memejamkan matanya dan tertidur.
Al pun memandangi wajah Andin. "Gimana saya gak makin cinta ke kamu Ndin kalau kamu makin hari tambah cantik. Dan kamu makin menunjukkan sikap kamu yang baik bahkan terlalu baik. Tapi saya takut ndin, saya takut kalau kamu tinggalkan saya kalau kamu tau saya adalah kakaknya Roy. Semoga itu gak akan terjadi ndin" ucap Al dalam hati sambil mengelus kepala Andin. Setelah itu Al pun tertidur.
Paginya Andin pun terbangun, Andin merasa ada tangan yang melingkar di tubuhnya. Ketika Andin membuka mata, Andin pun kaget karena Al tidur sambil nya.
"Mas, mas bangun yuk" ucap Andin sambil menggoyangkan tangan Al. "Hmm, iya Ndin" jawab Andin. "Mas, lepas dulu" pinta Andin. Al pun melepaskan Andin dari pelukannya."Bangun mas, sholat subuh" pinta Andin. "Iya, diluan aja" jawab Al. Andin pun pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
"Mas, udah gantian sana" ucap Andin yang baru keluar dari kamar mandi. "Iya" jawab Al. Setelah selesai sholat Andin menyalami Al.
"Mas, hari ini kita ziarah ke makam Nindi ya" pinta Andin.
"Mati gue, Andin minta ke makam Nindi lagi" Batin Al
"Mas, kok diam sih?" Tanya Andin. "Eh, saya gak bisa ndin saya banyak tugas di kantor" jawab Al. "Kalau aku sendiri aja gimana?" Tanya Andin. "Gak, saya gak izinin kamu pergi. Kamu lagi hamil, saya gak mau terjadi apa-apa sama kamu" jawab Al. "Tapi mas, kan ada supir, aku gak apa-apa kok mas" ucap Andin. "Gak boleh, pokoknya mulai sekarang kamu mau pergi kemanapun harus dengan saya. Paham?" Ucap Al. "Huft, yaudah" jawab Andin pasrah. "Kamu sekarang siap-siap ikut saya ke kantor" pinta Al. "Ngapain mas?" Tanya Andin. "Temani saya kerja" Pinta Al. "Gak usah lah mas, aku di rumah aja" jawab Andin. "Yaudah, kamu boleh di rumah. Tapi kamu gak boleh kemana-mana, gak boleh kerjakan pekerjaan rumah, gak boleh masak sekalipun" pinta Al. "Terus aku ngapain dong mas?" Tanya Andin. "Ya kamu ngapain kek, nonton, belanja online kan bisa, pokoknya jangan kerjakan pekerjaan rumah" pinta Al. "Iya mas" jawab Andin jawab Andin pasrah.
"Yaudah, saya siap-siap dulu mau ke kantor" ucap Al. "Iya mas, aku siapkan pakaian kamu ya" jawab Andin. "Iya" ucap Al.
Al pun pergi mandi, sementara Andin menyiapkan pakaian Al.
Siang harinya Andin yang berada di kamar merasa bosan dan ingin melakukan pekerjaan lain. "Bosan" ngeluh Andin. "Bagaimana kalau aku bantuin Kiki masak aja, kan mas Al gak bakalan tau kan" ucap Andin. "Iya aku bantuin Kiki masak aja" ucap Andin Lalu pergi ke dapur.
Di dapur
"Eh mba Andin" jawab Kiki. "Kamu masak apa Ki untuk makan malam?" Tanya Andin. "Ini Kiki lagi masak gulai ayam mba" jawab Kiki. "Boleh saya bantuin gak Ki?" Tanya Andin. "Eh, boleh mba" jawab Kiki. "Ini saya aduk ya" ucap Andin. "Iya mba" jawab Kiki.Sementara di kantor Al
"Andin sekarang lagi ngapain ya?" Ucap Al. "Aku lihat cctv rumah aja deh" ucap Al. Al pun melihat cctv rumahnya melalui laptopnya. Apa melihat Andin yang mau memasak di cctv. "Andin kok masak sih, kan tadi saya bilang gak boleh masak juga" ucap Al dan langsung menghubungi Andin.Sementara Andin yang masih mau mengaduk masakan terhenti karena handphone nya berbunyi. "Mas Al" ucap Andin dan mengangkat telepon nya.
"Halo mas" ucap Andin. "Andin kan saya sudah bilang kamu gak boleh masak" ucap Al. "Enggak, aku gak masak kok" jawab Andin. "Kamu gak usah bohong, saya tau kalau kamu sekarang lagi masak" ucap Al.
"Mas Al tau dari mana sih kalau aku lagi masak, apa di di sini ada cctv ya" batin Andin.
"Andin, pokoknya kamu gak boleh ngerjakan pekerjaan rumah paham" pinta Al. "Iya mas" jawab Andin. "Yaudah sekarang kamu jangan masak lagi" pinta Al. "Iya mas" jawab Andin dan telepon pun terputus.
"Ki, aku gak jadi bantuin kamu masak ya" ucap Andin. "Iya gak apa-apa mba" jawab Kiki. "Yaudah saya pergi dulu" ucap Andin. "Iya mba" jawab Kiki
"Kalau aku gak boleh masak, terus ngapain dong?" Batin Andin. "Apa aku ke taman belakang aja" ucap Andin dan pergi ke taman belakang.
Di taman belakang Andin melihat halaman yang kotor banyak dedaunan. "Kotor banget sih, apa ku sapu aja? Tapi nanti kalau ketahuan mas Al gimana? Tapi kan ini halaman belakang mana ada cctv, berarti mas Al gak bakalan tahu dong" ucap Andin. Karena merasa aman dari jangkauan cctv Andin pun hendak menyapu tetapi handphone nya berbunyi lagi.
"Mas Al" ucap Andin dan mengangkat telepon nya. "Halo mas" ucap Andin. "Andini Kharisma Putri, saya bilang kamu gak boleh kerjakan pekerjaan rumah. Sekarang masuk ke dalam rumah, jangan sapu halaman belakang" pinta Al
"Tuh kan, mas Al tau lagi" batin Andin
"Andini Kharisma Putri, dengarin saya gak masuk ke dalam rumah sekarang" pinta Al. "Yaudah iya mas" ucap Andin lalu telepon pun terputus.
"Ya sudahlah, aku masuk aja mungkin Reyna jam segini udah pulang. Aku ajak Reyna aja main" ucap Andin lalu masuk ke dalam rumah
____________________________________Jangan lupa vote ya, thank you all
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Cinta
ContoTokoh: Aldebaran Alfahri Andini Kharisma Putri El Nino Prasetya Elsa Anindita Seorang CEO PT Aldebaran Sejahtera yang bernama Aldebaran Alfahri telah salah paham dan terlanjur membalaskan dendamnya ke Andini Kharisma Putri seorang dosen di salah s...