Chapter 55 - Anak Elsa

505 55 2
                                    

Al pun masuk ke kamar membawa makan siang untuk Andin, Al duduk di samping Andin.

"Makan dulu ndin" ucap Al. "Iya mas, bentar lagi gak selera makan. Kamu aja duluan mas" jawab Andin yang sedang menyusui anak Elsa. "Tapi kamu belum makan siang ndin, nanti kamu sakit" ucap Al. "Iya mas, nanti aku makan kok. Sekarang aku tidurkan anak Elsa dulu" jawab Andin.

"Kamu harus makan, sini saya suapin" ucap Al. "Bentar lagi mas, kamu makan aja" jawab Andin. "Gak saya gak mau, buka mulut kamu" pinta Al sambil menyodorkan sesuap nasi untuk Andin. "Huft, iya mas" jawab Andin.

Dengan terpaksa Andin pun membuka mulutnya dan Al menyuapi Andin. "Kamu juga harus makan mas" ucap Andin. "Iya nanti" jawab Al. "Kamu harus makan juga mas, kalau kamu gak makan aku gak mau makan" ucap Andin. "Iya iya saya makan sekarang" jawab Al dan memakan sesuap nasinya. "Gitu dong mas, masa aku makan kamu gak makan" ucap Andin. "Iya ndin" jawab Al.

Dalam beberapa menit makanan itu sudah habis. Andin pun melihat anak Elsa yang sudah tertidur di pangkuan nya.

"Udah tidur" ucap Andin lalu memindahkan anak Elsa ke dalam box bayi. Setelah itu Andin pun menuju tempat tidur sambil memegangi pinggangnya.

"Capek ndin, sini" pinta Al dan Andin pun mengangguk. "Kamu tidur aja ya, capek kan" ucap Al. "Iya mas" jawab Andin lalu menidurkan tubuhnya di kasur.

Al pun menyelimuti Andin lalu mengelus-elus pucuk kepala Andin agar tidur nyenyak lalu setelah Andin terlelap Al pun mencium kening Andin. Setelah Andin tertidur Al hendak keluar kamar.

"Mau kemana mas?" Tanya Andin yang merasa kalau Al mau beranjak dari kasur. "Mau keluar ndin" jawab Al.

"Di sini aja mas, temani aku" pinta Andin. "Iya ndin" jawab Al dan merebahkan dirinya di samping Andin.

"Mas peluk" pinta Andin lalu Al mendekatkan dirinya ke Andin dan memeluk Andin sambil mengelus perut dan kepala Andin.

Al yang masih mengelus perut Andin merasakan kalau ada pergerakan dari perut Andin. "Dia nendang Ndin" ucap Al dan Andin pun mengangguk lalu Al pun tersenyum.

Al pun melihat Andin yang sudah tertidur, Al pun menepikan rambut Andin yang menghalangi wajah istrinya itu. "Selamat istirahat bumil" ucap Al lalu mencium Andin lagi dan Al pun ikut tertidur.

Satu jam kemudian bayi Elsa menangis. Andin dan Al yang mendengarnya pun terbangun. Andin menghampiri box bayi.

"Sudah bangun ya sayang" ucap Andin lalu menggendong nya. Andin pun menenangkan anak Elsa, Andin pun duduk di kasur sambil bersandar di ujung kasur.

"Ya ampun ndin, baru aja sebentar kamu istirahat udah harus ngurus anak Elsa lagi. Kalau gini saya yang takut kalau kamu kecapean ndin, apalagi kamu sedang hamil" batin Al sambil melihat Andin yang menggendong bayi.

"Papa, mama" panggil Reyna yang baru masuk ke kamar. "Sayang" ucap Andin.

"Reyna udah makan siang belum?" Tanya Andin. "Udah mah tadi sama opa" jawab Reyna.

"Adik lagi minum susu ya mah" ucap Reyna. "Iya sayang" jawab Andin.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 16.00 Wib, Andin pun mau memandikan anak Elsa. Andin pun meletakkan anak Elsa di atas tempat tidur dan menyiapkan alat mandinya.

"Mas, jagain dulu ya" pinta Andin. "Kamu mau kemana?" Tanya Al. "Mau menyiapkan perlengkapan mandinya" jawab Andin lalu keluar kamar menemui Surya.

"Pah" panggil Andin. "Iya nak" jawab Surya. "Dimana perlengkapan mandi anak Elsa pah, aku mau memandikannya" ucap Andin. "Kamu bisa ndin? Kamu kan lagi hamil besar nak" tanya Surya. "Gap apa-apa pah, aku bisa kok" jawab Andin. "Yaudah, kamu mau memandikannya di mana?" Tanya Surya. "Di kamar aja pah, kan ada kamar mandi" jawab Andin.

"Yaudah papa ambil dulu bak mandi bayinya, kamu siapkan perlengkapan bayinya semuanya ada di lemari dekat kamar mandi" ucap Surya. "Oke pah" jawab Andin lalu pergi ke kamar menyiapkan perlengkapan mandi untuk anak Elsa.

Setelah memasuki kamar Andin langsung menuju lemari yang ada dekat kamar mandi dan menyiapkan perlengkapan mandi bayinya. Tak berapa lama Surya masuk membawa bak mandi bayi dan meletakkan di dalam kamar mandi. Sementara Andin membuka baju dan bedongan anak Elsa.

"Adiknya mau mandi ya mah, aku lihat ya boleh kan mah?" Tanya Reyna. "Boleh dong sayang" jawab Andin.

"Andin kamu mau mandikan anak Elsa?" Tanya Al. "Iya mas" jawab Andin. "Emang bisa? Perut kamu udah besar gitu, gak gak saya gak izinkan kamu memandikan anak Elsa" ucap Al. "Gak apa-apa mas, aku bisa kok" jawab Andin.

"Kamar mandi licin saya gak mau kamu kenapa-napa. Apalagi kalau mandikan bayi itu harus jongkok kan, nanti kalau perut kamu tertekan gimana?" Jelas Al. "Gak apa-apa mas, aku bisa kok. Aku juga akan pelan-pelan, jadi kamu gak usah takut, aku bisa mas" jawab Andin.

"Huft, yaudah iya tapi pelan-pelan saya lihatin" ucap Al. "Iya mas" jawab Andin lalu menggendong bayinya ke kamar mandi. Al yang merasa khawatir memegangi Andin agar tidak jatuh.

Andin yang mau jongkok dihentikan oleh Al. "Tunggu sebentar" ucap Al lalu mengambil kursi kecil untuk Andin. "Ini duduk pakai ini" pinta Al. "Makasih mas" jawab Andin.

Andin pun duduk di kursi kecil itu dengan pelan-pelan. Andin pun memandikan anak Elsa dengan telaten sementara Al dan Reyna hanya melihat Andin. Setelah selesai memandikan nya Andin hendak berdiri.

"Pelan-pelan Ndin" ucap Al yang takut Andin jatuh. "Iya mas" jawab Andin lalu berjalan menuju kasur diikuti oleh Reyna dan Al.

"Mas tolong ambilkan minyak kayu putih nya mas" pinta Andin dan Al pun mengambil nya lalu memberikannya ke Andin.

Andin memakaikan baju dan membedongnya, setelah selesai Andin menggendong nya dan menidurkannya. Setelah anak Elsa tidur Andin meletakkan bayinya di dalam box bayi.

"Adeknya cantik ya mah" ucap Reyna sambil melihat anak Elsa. "Emangnya tante Frozen kemana mah, kok mama yang jaga adeknya?" Tanya Reyna.

Andin yang mendengar pertanyaan Reyna bingung dan melihat Al. "Hmm tante Frozen lagi sibuk sayang, jadi tante Frozen minta mama dan papa yang jaga adeknya" jawab Andin. "Oh gitu ya mah" ucap Reyna. "Iya sayang" jawab Andin.

Setelah menidurkan anak Elsa, mereka pun sholat ashar bersama. Setelah itu Al mengajak Andin pulang.

"Andin kita pulang yuk" ajak Al. "Iya mas" jawab Andin. "Yuk sayang kita pulang" ajak Andin. "Tapi aku masih mau lihat adek bayi mah" jawab Reyna. "Sayang kita pulang dulu ya, nanti kapan-kapan kita ke sini lagi" ucap Al. "Janji ya pah" jawab Reyna sambil menyodorkan jari kelingkingnya. "Iya papa janji" ucap Al sambil menautkan jari kelingkingnya ke jari Reyna.

"Yaudah yuk kita pulang" ajak Andin. "Iya mah" jawab Reyna.

"Pah, kami pulang dulu ya" pamit Andin sambil salim ke Surya begitu juga Al. "Opa kami pulang dulu ya" ucap Reyna. "Iya sayang, hati-hati ya" jawab Surya.

"Pelan-pelan aja bawa mobilnya Al, ingat istri kamu lagi hamil besar" ucap Surya. "Iya pah" jawab Al. Setelah berpamitan mereka pun pulang ke Pondok Pelita.
____________________________________

Jangan lupa vote ya thank you!

Ikatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang