Chapter 48 - Barbeque

701 68 1
                                    

"Andin kamu makan dulu ya" pinta Al. "Iya mas" jawab Andin. "Bentar saya ambilkan dulu" ucap Al. "Gak usah mas, biar aku aja" jawab Andin dan mau berdiri. "Andin, duduk" pinta Al. "Iya mas" jawab Andin dan duduk kembali.

"Mirna" panggil Andin. "Iya Ndin" jawab Mirna. "Kamu udah kasih makan Reyna belum?" Tanya Andin. "Udah Ndin" jawab Mirna. "Banyak Reyna makannya?" Tanya Andin. "Banyak kok ndin" jawab Mirna. "Yaudah, makasih ya mir" ucap Andin. "Iya Ndin" jawab Mirna.

"Ndin, ini makan dulu" pinta Al yang baru datang. "Iya mas, makasih ya. Sini" jawab Andin. "Saya suapin kamu" ucap Al. "Enggak usah mas, aku bisa sendiri kok" jawab Andin. "Gak, saya suapin kamu" pinta Al.

"Udahlah Bu, biarin aja pak Al yang suapin ibu" ucap Feli. "Hmm, yaudah mas" jawab Andin. "Sini buka mulutnya" pinta Al dan Andin pun membuka mulutnya lalu Al menyuapi Andin.

"Kamu gak makan mas?" Tanya Andin. "Gak, nanti aja kamu aja dulu yang makan" jawab Al. "Gak mau, kamu juga harus makan, sini gantian aku yang nyuapi kamu" pinta Al sambil mengambil sendok dari Al. "Sini buka mulutnya mas" pinta Andin dan Andin pun menyuapi Al.

Sementara Feli dan Rendy hanya bisa senyum-senyum melihat bosnya. "Kenapa senyum-senyum?" Tanya Al. "Eh gak ada pak" jawab Feli dan Rendy. "Kalian gak makan? Makan sana" ucap Al. "Iya pak, nanti saja tadi saya dari rumah udah makan" jawab Feli. "Yaudah" jawab Al

Sementara Kiki dan Mirna yang melihat Al dan Andin hanya tersenyum. "Jarang-jarang ya Ki, kita dapat pemandangan sepeti ini" ucap Mirna. "Iya mba mir" jawab Kiki.

"Fel, Ren lebih baik kalian ambil makanan deh, terus duduk berdua" pinta Al. "Oh, jadi ngusir kita nih pak" goda Feli. "Ya enggak, cuma lebih baik kalian makan berdua deh" ucap Al. "Iya pak, yaudah kami permisi ya pak, Bu Andin" pamit Feli. "Iya" jawab Al dan Andin hanya mengangguk. Rendy dan Feli pun pergi dari meja itu dan hanya tinggal Al dan Andin berdua.

"Mas, kamu apa-apaan sih. Kok nyuruh mereka pergi" ucap Andin. "Ya biarin lah ndin" jawab Al. "Ya kan aku gak enak sama mereka mas" ucap Andin. "Ndin, saya itu bos mereka. Udah makan lagi nih buka mulutnya" jawab Al.

"Mama gak nyangka Al kamu bisa sebucin ini sama Andin" batin Rosa.

"Pak" panggil Rosa ke photografer. "Iya Bu" jawabnya. "Tolong kamu fotokan kedua anak saya ya" pinta Rosa sambil menunjuk Al dan Andin. "Baik buk" jawabnya. "Tunggu, fotonya dari kejauhan aja. Jangan sampai mereka tau oke" pinta Rosa. "Siap buk" jawabnya.

Sore pun tiba, hari ini semuanya berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan sedikit pun. "Al, ndin papa pulang dulu ya" ucap Surya. "Iya pah, hati-hati" jawab Andin lalu mencium tangan Surya dan dilanjutkan dengan Al. "Hati-hati pah" ucap Al. "Iya saya pamit dulu ya Bu Rosa" ucap Surya. "Iya, nanti malam datang kan?" jawab Rosa. "In Syaa Allah ya Bu Rosa" ucap Surya. "Yaudah, hati-hati ya" ucap Rosa. "Iya" jawab Surya.

"Al, ndin om juga mau pulang nih" ucap Irvan. "Oh iya om, hati-hati ya om" ucap Andin dan mencium tangan Irvan begitu juga Al. "Kamu jaga kandungan kamu ya Ndin" ucap Irvan. "Iya om" jawab Andin. "Al, om titip Andin ya. Jagain Andin" ucap Irvan. "Pasti om" jawab Al. "Yaudah, saya permisi ya Bu Rosa" ucap Irvan. "Iya, oh ya anak kamu Rafael mana? Kok dari tadi saya gak lihat?" Ucap Rosa. "Dia lagi kuliah di Amerika, jadi gak bisa datang" jawab Irvan. "Oh iya, eh nanti malam kamu datang kan?" ucap Rosa. "Iya Bu Rosa, saya usahakan datang kok" jawab Irvan. "Yaudah, kamu hati-hati ya" ucap Rosa. "Iya Bu Rosa" jawab Irvan.

"Mah, mama Karina kok gak datang. Mama Karina diundang kan mah?" Tanya Andin. "Diundang kok nak, cuma mama gak tau kenapa mereka gak datang" jawab Rosa. "Hmm, gitu ya mah" ucap Andin.

"Yaudah, kalian masuk dan istirahat soalnya nanti malam ada acara barbeque-an" pinta Rosa. "Barbeque-an? Perasaan aku gak ada buat acara itu deh mah?" Ucap Al bingung. "Iya, emang gak ada mama yang urus semuanya" jawab Rosa. "Ya ampun mah, kenapa repot-repot sih" ucap Andin. "Gak apa-apa ndin, lagian mama senang kalau lihat kalian happy" jawab Rosa. "Makasih banyak ya mah" ucap Andin. "Iya, yaudah sana istirahat" pinta Rosa. "Iya mah" jawab Andin. Al dan Andin pun pergi ke kamar mereka.

Dikamar Al dan Andin.
"Andin kamu gak mandi?" Tanya Al. "Bentar lagi lah mas" jawab Andin dan duduk di pinggir kasur. "Bentar lagi, gak-gak kamu harus mandi sekarang soalnya nanti airnya dingin" ucap Al. "Tapi aku capek mas" jawab Andin. "Andin, pilih mandi sekarang atau gak mandi sama sekali" ucap Al. "Kenapa sih mas, kan bisa mandi pakai air anget" jawab Andin. "Gak, pokoknya pilih mandi sekarang atau gak mandi sama sekali" ucap Al. "Iya, aku mandi sekarang aja" jawab Andin lalu pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah Andin selesai mandi, gantian sekarang Al yang mandi.

Malam hari pun tiba, semua sudah berkumpul di taman untuk mengadakan acara barbeque-an. Acara kali ini hanya dihadiri oleh keluarga dan teman dekat Aldebaran saja.

"Ndin, duduk sini" pinta Al sambil mempersilahkan Andin duduk. "Mama" panggil Reyna. "Sayang, sini duduk dekat mama nak" jawab Andin. "Mama aku senang deh hari ini. Soalnya di rumah kita ramai" ucap Reyna. "Iya, mama juga senang" jawab Andin.

Sementara Al mendatangi Riza dan Uya yang sedang membakar ayam. "Uya, Riza" panggil Al. "Tolong pisahkan ayam untuk Andin ya" pinta Al. "Siap pak" jawab Riza. "Oh ya, ingat semua bagian ayam harus matang. Jangan sampai ada bagian ayamnya yang tidak matang, soalnya saya gak mau istri saya kenapa-kenapa" ucap Al. "Baik pak bos" ucap Uya. "Yaudah, bakar yang benar" ucap Al. "Siap pak" jawab Uya dan Riza. Lalu Al pun mendekati Andin.

"Mas, aku mau jagung bakar dong" pinta Andin. "Jagung bakar? Enggak boleh ndin" jawab Al. "Kenapa mas?" Tanya Andin. "Nanti ada bagian yang gak matang, udah kamu makan jagung rebus aja" jawab Al. "Tapi aku maunya jagung bakar mas" pinta Andin. "Gak boleh Andin" jawab Al.

"Tapi anak kamu yang minta mas" ucap Andin sambil menunjuk perutnya. "Huft, yaudah boleh tapi cuma setengah" jawab Al. "Yaudah iya mas" ucap Andin. "Bentar saya ambil dulu" jawab Al lalu mengambilkan jagung untuk Andin.

"Hmm, kurang matang nih" ucap Al sambil memegang jagungnya. "Uya, tolong bakarkan jagung ini lagi sampai benar-benar matang" pinta Al. "Loh, ini udah matang pak bos" jawab Uya. "Udah kamu bakar lagi aja, jangan sampai ada bagian yang gak matang" pinta Al. "Tapi nanti kalau dibakar lagi gosong pak bos" ucap Uya. "Yaudah sini" jawab Al sambil mengambil jagungnya lalu membawanya ke Andin.
____________________________________

Jangan lupa vote!

Ikatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang