Chapter 32 - Anniversary Pernikahan ke 6 bulan (2)

964 58 1
                                    

Setelah Al dan Andin berdansa mereka pun saling suap-menyuap kan kue. Pertama Al yang menyuapi Andin lalu gantian giliran Andin yang menyuapi Al. Dan mereka pun makan siang romantis diiringi alunan musik romantis yang di sediakan.

Setelah makan, Al pun mengatakan apa yang mau diungkapkannya. "Andin, saya mau ngomong sesuatu sama kamu" ucap Al. "Ngomong apa mas?" Tanya Andin.

"Tenang Al, lo harus bisa. Mulai sekarang lo harus jujur ke Andin, agar tidak ada kebohongan lagi" ucap Al di dalam hati.

"Mas, mau ngomong apa?" Tanya Andin. "Sebenarnya, sebenarnya saya itu adalah kakaknya Roy ndin" ucap Al. Andin yang mendengar perkataan Al pun terdiam sejenak.

"Terus apa masalahnya mas, itu berarti jodoh aku kamu kan bukan alm. Roy" ucap Andin. "Huft, tapi saya dulu menikahi kamu hanya untuk balas dendam ndin" ucap Al. Sontak Andin yang mendengarnya pun kaget, dia tak menyangka kalau Al dulu menikahi dirinya hanya untuk membalas dendam.

Andin pun tak kuat menahan air matanya dan Andin pun menangis. Al yang melihat Andin menangis bangkit dari tempat duduknya dan menarik tangan Andin kemudian memeluknya.

"Pantesan, sikap kamu berubah sejak kita menikah mas. Kamu jadi kasar, sering bentak-bentak aku hiks hiks hiks" ucap Andin sambil menangis.

"Maafkan saya ndin, pada saat itu saya tidak tahu kalau bukan kamu pelakunya" ucap Al. Sementara Andin tidak menjawab Al, dia hanya terus menangis di pelukan Al dan Al mencoba menenangkan Andin dengan mengelus tubuh belakang Andin.

"Andin, ada satu hal lagi yang harus kamu tahu" ucap Al namun Andin tidak membalasnya. "Kamu harus tau kalau anak kamu masih hidup, Nindi itu masih hidup Ndin" ucap Al. Sementara Andin yang mendengarnya kaget, dan kemudian kepala Andin sakit.

"Aduh, sakit" ucap Andin sambil memegang kepalanya. Al yang mendengarnya pun bertanya. "Ndin kamu kenapa?" Tanya Al panik. "Kepala aku sakit mas" ucap Andin terbata-bata sambil memegang kepalanya yang sakit dan kemudian...

Brukkk.

Andin tiba-tiba saja pingsan dan Al menangkapnya. "Ndin, Andin kamu kenapa? Bangun ndin" ucap Al panik sambil menepuk-nepuk pipi Andin.

Andin yang tidak ada respon membuat Al panik. Al membawa Andin menuju rumah sakit. "Ya Allah Ndin, bertahan ya. Kamu harus kuat demi anak kita" ucap Al sambil memegang tangan Andin, dan tangan satunya sedang menyetir.

"Ya Allah lindungilah istri dan anak saya. Saya mohon pada mu ya Allah" ucap Al dalam hati.

Sesampainya di rumah sakit, dokter langsung memeriksa keadaan Andin. "Gimana dok, keadaan istri saya dan calon anak saya" Tanya Al. "Alhamdulillah pak, keadaan Bu Andin baik-baik saja Bu Andin hanya syok" jelas Dokter. "Alhamdulillah" ucap Al

"Tapi sebaiknya, bu Andin harus banyak istirahat. Jangan membuat Bu Andin syok dulu apalagi tertekan karena bisa mempengaruhi kesehatan janin. Karena Bu Andin sekarang masih hamil muda" jelas dokter. "Baik dok" jawab Al. "Ya sudah kami akan memindahkan Bu Andin ke ruang rawat inap" ucap Dokter. "Baik dok" jawab Al.

Di Ruangan VVIP 1
Andin yang mulai sadar membuka matanya perlahan. "Mas" ucap Andin pelan dan datar. "Alhamdulillah, kamu sudah sadar ndin" ucap Al. "Dimana Nindi sekarang?" Ucap Andin datar. "Dimana anak aku sekarang mas?" Tanya Andin dengan nada sedikit tinggi tetapi tetap dengan ekspresi yang datar.

"Anak kamu sekarang ada di rumah, Reyna itu adalah Nindi. Reyna itu anak kandung kamu" ucap Al. Andin pun tak menyangka kalau selama ini yang ia rawat adalah anak kandungnya. Andin yang tak kuasa menahan tangisnya meneteskan air matanya.

"Kenapa kamu baru bilang sekarang mas, kenapa? Hiks hiks hiks" Ucap Andin sambil menangis. "Kenapa mas, jawab" ucap Andin lagi.

"Karena dulu saya takut kalau kamu tau Reyna itu anak kamu. Kamu akan membawa pergi Reyna dari saya. Dan sekarang saya takut kalau kamu tau kamu akan syok dan mempengaruhi kesehatan kamu dan anak kita" jelas Al. "Kamu jahat mas, kamu jahat hiks hiks hiks" ucap Andin.

"Andin, saya melakukan ini demi kesehatan kamu" ucap Al. "Keluar mas, aku mau sendiri" pinta Andin. "Tapi ndin.." jawab Al. "Mas aku mohon mas, kasih waktu aku untuk sendiri mas ku mohon" pinta Andin. "Yaudah, saya keluar" ucap Al lalu keluar dari ruangan.

Di diluar ruangan Al mendapatkan telepon dari Surya. "Halo pah" ucap Al. "Halo Al, kamu sama Andin kan nak. Andin gak kenapa-napa kan, soalnya papa dari tadi kepikiran Andin terus Al" ucap Surya.

"Iya pah, saya ada sama Andin sekarang. Tetapi Andin ada di rumah sakit pah" jawab Al. "Andin masuk rumah sakit, emangnya Andin kenapa Al?" Tanya Surya.

"Andin syok pah, setelah mengetahui semuanya" ucap Al. "Syok? Emang apa yang baru di ketahui Andin Al?" Tanya Surya. "Saya bilang kalau saya adalah kakaknya Roy dan saya bilang kalau dulu saya menikahinya hanya karena dendam dan saya juga bilang ke Andin kalau Reyna itu adalah Nindi anak kandung Andin pah" jawab Al.

"Oh, jadi karena itu Andin masuk rumah sakit? Papa udah menduga ini bakalan terjadi. Yaudah kamu tenang, sekarang kalian ada di rumah sakit mana?" Tanya Surya lagi.

"Andin sekarang ada di rumah sakit Sejahtera pah" ucap Al. "Oke, tunggu di sana papa akan datang" pinta Surya. "Iya pah" jawab Al.

Beberapa menit Surya telah sampai di rumah sakit Sejahtera. "Al" panggil Surya. "Pah" jawab Al sambil salam ke Surya. "Duduk nak" pinta Surya. "Iya pah" jawab Al lalu duduk di samping Surya.

"Gimana kondisi Andin Al?" Tanya Surya. "Alhamdulillah baik pah, cuma perlu banyak istirahat aja karena Andin syok pah" jawab Al. "Iya, yaudah biarin Andin nenangin diri dulu" ucap Surya. "Iya pah" jawab Al.

"Pah, saya minta maaf. Saya menyesal pah, mulai sekarang saya akan membuat Andin bahagia saya janji pah" ucap Al.

"Jadi sekarang Andin udah taukan kalau kamu kakaknya Roy. Andin pasti kecewa sekarang, udah biarkan Andin nenangin dirinya dulu. Al keputusan kamu sudah tepat nak, sekarang sudah tidak ada lagi kebohongan dalam rumah tangga kalian. Sekarang Andin hanya butuh kamu karena dia sekarang lagi hamil anak kamu, kamu harus jaga Andin Al." jelas Surya.

"Iya pah, saya janji akan menjaga Andin" ucap Al. "Iya Al, sekarang kamu harus minta maaf ke Andin. Papa tau pasti Andin akan sulit menerima ini semua tapi papa yakin kalau kamu bisa Al" ucap Surya.

"Iya pah, makasih banyak ya pah" ucap Al. "Iya maaf ya Al, papa gak bisa lebih ikut campur dalam masalah ini. Karena ini masalah rumah tangga kalian jadi kalian harus bisa menyelesaikannya sendiri. Mungkin nanti papa akan coba meyakinkan Andin supaya bisa memaafkan kamu" ucap Surya. "Iya pah maksih banyak ya pah" jawab Al. "Sama-sama nak, yaudah papa mau lihat Andin dulu ke dalam ya" ucap Surya. "Iya pah" jawab Al.
____________________________________

Jangan lupa vote ya, thank you all

Ikatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang