Chapter 7 - Nama Panggilan Baru

1.3K 78 1
                                    

Ruang makan
Andin sedang menyuapi Reyna makan. Al yang baru datang pun duduk di samping Andin.
"Kamu hari ini di rumah sama Reyna, saya mau ke kantornya" ucap Al. "Kok di rumah sih mas, kan aku mau interview hari ini ke kampus" ucap Andin. "Siapa bilang hari ini?" Ucap Al. "Itu, tanggal yang ada di surat kan hari ini mas" ucap Andin. "Saya undur jadi minggu besok, kamu masih sakit. Hari ini kamu di rumah sama Reyna" ucap Al. "Tapi mas, aku kan udah sembuh" ucap Andin. "Kamu belum sembuh total Andini Kharisma Putri, nanti kalau kamu kenapa-kenapa gimana? Nurut sama suami" Ucap Al.

Iya tan, tante di rumah aja. Reyna temani ya, kita bisa main bareng" ucap Reyna. "Tuh, dengarkan Reyna" ucap Al. "Iya mas" ucap Andin pasrah.

"Reyna boleh gak minta kalau Reyna mulai dari sekarang panggil om dan tante itu papa dan mama" ucap Al. "Emang boleh om, kalau aku panggil om dan tante, papa dan mama?" Tanya Reyna. "Boleh dong sayang" ucap Andin. "Makasih ya om, tante. Mulai sekarang aku akan panggil om dan tante, papa Al dan Mama Andin" ucap Reyna senang.

Setelah mereka selesai makan, Al pun pamit ke Andin dan Reyna lalu pergi ke kantor polisi. "Ndin, nak. Papa kerja dulu ya" ucap Al. "Iya mas, hati-hati ya" ucap Andin sambil salam ke Al. "Hati-hati ya pah" ucap Reyna. "Iya nak, jadi anak yang pintar ya. Jagain mama ya di rumah" ucap Al. "Oke pah" ucap Reyna.
____________________________________

Kantor Irvan
"Permisi pak" ucap Asisten Irvan. "Masuk" ucap Irvan. "Pak, saya mau melaporkan kalau Andin sekarang tinggal dengan suaminya di Pondok pelita, Jalan Alamanda pak" ucapnya. "Kalau gitu besok saya akan kesana" ucap Irvan. "Baik pak". Ucapnya

Alhamdulillah, akhirnya om berhasil menemukan Andin. Semoga alamatnya benar, om gak sabar ketemu kamu Ndin. Batin Irvan.
____________________________________

Kantor Polisi
Di kantor polisi Sarah dipanggil ke kantor polisi karena telah memberikan keterangan palsu tentang kasus pembunuhan dan Surya pun menemani Sarah. Sarah mengakui kalau dia memberikan ketenangan palsu saat ini. Karena terbukti bersalah, Sarah pun dimasukkan ke sel untuk di sidang juga dengan Elsa. Papa Surya yang sudah pasrah harus menerima bahwa anak dan istrinya masuk ke penjara.

Sementara Al yang baru saja datang ke kantor polisi bertemu dengan Papa Surya.
"Pah, papa kenapa di sini?" Tanya Al. "Ini Al, papa menemani mama, mama di periksa oleh polisi karena dulu memberikan keterangan palsu ke pihak polisi" jelas Surya. "Jadi sebenarnya mama sudah tau kalau yang bunuh Roy itu adalah Elsa?" ucap Al tak percaya kalau mama mertuanya juga ikut andil melindungi Elsa. "Bener Al" jawab Surya. "Sekarang mama dimana pah?" Tanya Al. "Mama sudah di masukkan ke dalam sel Al, dan besok ajak di sidang bersama Elsa" jelas Surya. "Yaudah, kalau gitu papa pulang dulu ya Al" ucap Surya. "Iya pah, hati-hati" ucap Al.

Al pun masuk ke dalam dan menemui polisi untuk memberi tau kalau Andin ada bersamanya. "Permisi pak?" Ucap Al. "Pak Aldebaran? Silahkan duduk pak" pinta polisi. "Jadi apa tujuan bapak datang ke sini?" Tanya polisi. "Saya ke sini cuma mau kasih tau kalau Andin sekarang ada bersama saya" ucap Al. "Jadi Bu Andin sekarang ada bersama bapak?" Ucap polisi lagi. "Benar pak" jawab Al. "Kalau begitu pak, mohon sampaikan ke Bu Andin agar datang ke persidangan besok" ucap polisi. "Baik pak, saya akan mengajak Andin besok untuk hadir di persidangan" ucap Al. "Terima kasih pak" ucap polisi. "Sama-sama pak" ucap Al. "Kalau gitu saya permisi dulu ya pak" ucap Al lagi. "Silahkan pak" ucap polisi
____________________________________

Pondok Pelita
Di rumah Andin dan Reyna sedang bermain bersama di ruang tamu. Karena kelelahan mereka pun tertidur di ruang tamu. Reyna tidur dengan meletakkan kepalanya di paha Andin. Sementara Andin tidur dengan bersandar di sofa. Al yang baru pulang ke rumah melihat anak dan istrinya yang tertidur di sofa tersenyum.
"Pasti mereka kelahan karena bermain" ucap Al.
Al yang kasihan melihat mereka tidur di sofa, berinsiatif untuk membawa mereka ke kamar. Pertama Al menggendong Reyna ke kamar, setelah itu Al pun menggendong Andin ke kamar. Setelah itu Al menyelimuti mereka, lalu Al pun ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
____________________________________

Skip pagi

Al, Andin dan Reyna sedang sarapan di ruang makan.
"Andin, hari ini kamu ikut saya ya" ucap Al. "Kemana mas?" Tanya Andin. "Udah ikut aja, nanti kamu juga akan tau" ucap Al. "Reyna ikut mas?" Tanya Andin. "Gak, Reyna gak ikut" ucap Al. "Loh, lalu kalau Reyna gak ikut. Siapa yang temani Reyna di rumah?" Tanya Andin. "Saya sudah panggil baby sitter untuk Reyna, bentar lagi datang" ucap Al. Andin pun mengangguk.

Tiba-tiba Uya menelpon Al.
"Halo pak bos" ucap Uya. "Iya Uya, ada apa?" Jawab Al. "Ini pak, ada tamu katanya baby sitter nya Reyna pak" ucap Uya. "Oh, yaudah suruh masuk aja" pinta Al.

Mirna yang di perbolehkan masuk langsung ke ruang makan menemui Al.
"Permisi pak" ucap Mirna
"Hmm, iya. Jadi tugas kamu di sini, kamu urus Reyna mulai dari memandikan, menyiapkan keperluan Reyna. Kamu tau lah tugas baby sitter apa, saya gak perlu menjelaskan lagi kan?" ucap Al. "Baik pak" ucap Mirna.

"Reyna sayang, papa dan mama pergi sebentar ya. Reyna di rumah aja main sama tante Mirna ya" ucap Al. "Iya pah" ucap Reyna. "Mirna, kamu jagain anak saya jangan sampai kenapa-kenapa" pinta Al. "Siap pak" ucap Mirna. "Ayok Ndin, kita berangkat" ajak Al. "Iya mas" balas Andin. "Mama dan papa pergi dulu ya nak" ucap Andin. "Iya mah, hati-hati" ucap Reyna.

Al dan Andin pun pergi ke kantor polisi.
____________________________________

Kantor Polisi
Al dan Andin pun masuk ke dalam kantor polisi. "Kita kenapa ke sini mas?" Tanya Andin. Al pun gak menjawab Andin tetapi Al langsung membawa Andin ke dalam.

"Al, Andin kalian udah sampai" ucap Surya. "Papah, kok papa di sini?" Tanya Andin heran. "Kamu belum cerita Al?" Ucap Surya. "Belum pah" ucap Al. "Cerita apa?" Tanya Andin bingung

Ketika surya mau menjelaskan ke Andin, pihak polisi menghampiri mereka. "Permisi pak, buk. Bapak dan ibuk sudah bisa memasuki ruang persidangan sekarang karena sidang saudara Elsa Anindita sebentar lagi akan di mulai" ucapnya.

Elsa? Emang Elsa kenapa? Kok harus disidang?. Batin Andin

"Baik pak, kami akan segera ke sana" ucap Al. "Elsa kenapa di sidang pah, emang Elsa terjerat kasus apa?" Tanya Andin. "Elsa, Elsa terjerat kasus pembunuhan nak" ucap Surya. "Hah, astaghfirullah. Kenapa bisa pah?" Tanya Andin. "Ndin, sebenarnya yang telah membunuh Roy itu adalah Elsa nak, ucap Surya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Hah, gak mungkin pah. Papa pasti bohong ya kan? Mana buktinya, papa gak boleh menuduh orang lain tanpa bukti" ucap Andin tak percaya. "Papa gak bohong nak, buktinya sekarang Elsa di sidang kan? Ucap Surya.

"Gak, papa bohong kan. Bilang sama aku pah kalau itu semua bohong. Bilang sama aku pah, kalau bukan Elsa yang bunuh Roy" ucap Andin sambil menangis.

Al yang melihat Andin menangis langsung memeluknya dan menenangkan Andin.
"Mas, bilang sama aku kalau apa yang papa bilang semuanya bohong. Bilang sama aku mas" ucap Andin dalam pelukan Al dan menangis. "Ssstt udah ndin, tapi kenyataan nya emang seperti itu. Elsa adalah pelaku sebenarnya" ucap Al.

Tiba-tiba kepala Andin pusing dan dadanya juga sakit. Andin pun pingsan di pelukan Al. Al pun yang merasa kalau pelukan Andin semakin melemah, melihat Andin. Al kaget ternyata Andin pingsan, Al yang panik langsung membawa Andin ke rumah sakit.

"Andin, ndin kamu kenapa? Ndin bangun ndin" ucap Al sambil mencoba membangunkan Andin. Papa Surya yang melihat Andin pingsan mencoba membangunkan Andin juga.

"Pah, aku bawa Andin ke rumah sakit ya pah" ucap Al. "Iya Al, kamu cepat bawa Andin ke rumah sakit". Jawab Surya

Al pun menggendong Andin ke mobil dan segera membawa nya ke rumah sakit terdekat. "Ndin, bertahan ya Ndin" ucap Al sambil menyetir dan mengelus tangan Andin yang dingin.
____________________________________

Hmm, kira-kira Andin kenapa ya?

Ikatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang