Chapter 23 - Bertamu

1.2K 60 0
                                    

Setelah Al menerima telepon, Al pergi ke halaman belakang menemui Reyna. "Sayang" ucap Al. "Papah" jawab Reyna. "Papa udah pulang, mama mana pah?" Tanya Reyna. "Iya sayang, mama lagi istirahat di kamar. Reyna mau temani mama gak? Soalnya tadi kata mama, mama rindu sama Reyna" ucap Al. "Mama rindu aku?" Tanya Reyna. "Iya sayang" jawab Al. "Aku mau temani mama pah di kamar" pinta Reyna. "Yaudah, sekarang kita ke kamar papa dan mama ya" ajak Al. "Ayo pah" jawab Reyna. "Mirna, saya bawa Reyna masuk ke dalam ya" ucap Al. "Baik pak bos" jawab Mirna.

Al membawa Reyna ke kamarnya.
"Ssstt, pelan-pelan mama lagi tidur" ucap Al. "Iya pah" jawab Reyna. "Mama pasti kecapean ya pah" ucap Reyna. "Iya sayang" jawab Al. Reyna pun naik ke tempat tidur dan tidur di samping Andin. "Aku temani mama tidur ya pah di sini" ucap Reyna. "Iya sayang, tapi jangan ribut ya" pinta Al. "Oke pah" jawab Reyna. Reyna pun tidur sambil memeluk Andin. Sementara Al pergi ke ruang keluarga.

Di ruang keluarga Al sedang memikirkan sesuatu. "Apa sebaiknya gue kasih tau Andin sekarang, kalau sebenarnya gue itu kakaknya Roy" ucap Al dalam hati. "Tapi gue takut kalau Andin benci sama gue dan mungkin bakalan meninggalkan gue" ucap Al lagi.

Tiba-tiba Rosa datang. "Al" panggilnya. "Iya mah" jawab Al. "Kamu kenapa di sini? Andin mana?" Tanyanya. "Andin sama Reyna mah mereka sedang tidur dikamar" jawabnya. "Kamu kenapa, kok kelihatan bingung gitu. Apa yang kamu pikirkan Al?" Tanya Rosa. "Hmm, gak ada kok mah" jawab Al. "Kamu gak usah bohong Al, mama lebih tau kamu" ucap Rosa.

Apa sebaiknya aku tanya mama aja ya? Terus minta solusi nya?. Batin Al

"Jadi gini mah, kalau misalnya mama punya rahasia ke orang lain, tapi mama takut mengungkapkan nya. Karena kalau dia tau, orang itu akan sangat benci ke mama. Apa yang mama lakukan, mama akan mengungkapkan rahasia itu atau gak?" Tanya Al. "Hmm, ini dalam hal apa?. Maksud mama di dalam rumah tangga kah, pertemanan kah atau apa?" Tanyanya. "Misalnya dalam rumah tangga aja mah" jawab Al.

"Kalau dalam rumah tangga sih mama tetap mengungkapkan rahasia itu Al" ucapnya. "Alasannya mah?" Tanya Al. "Gini ya Al, dalam rumah tangga itu tidak boleh ada yang namanya kebohongan. Tidak ada yang namanya rahasia di simpan sendiri. Karena di dalam rumah tangga itu kita harus saling berbagi, kalau suami punya masalah maka istri juga harus tau dan begitu sebaliknya. Dan suami istri itu harus menyelesaikan masalahnya bersama" Jelas Rosa. "Hmm, gitu ya mah" jawab Al. "Iya Al, emang kenapa? Tumben-tumbenan tanya seperti itu. Kamu ada masalah dengan Andin?" Ucap Rosa. "Enggak kok mah, cuma pengen tahu aja jawabannya itu apa" jawab Al. "Yaudah kalau kamu gak mau cerita, mama gak maksa" ucap Rosa. "Yaudah aku ke kamar dulu ya mah" ucap Al. "Iya Al" jawabnya.

Al masuk ke kamarnya, Al masih melihat Andin dan Reyna tertidur. "Nyenyak sekali tidurnya" ucap Al pelan. Al merapikan selimutnya, setelah itu Al ke kamar mandi mau mandi. "Sebaiknya aku mandi dulu" ucapnya sambil berjalan ke arah kamar mandi.

Setelah Al selesai mandi, tiba-tiba Andin terbangun. "Mas" panggil nya. "Iya Ndin" jawab Al. "Aku mau ke dapur dulu ya" ucap Andin sambil menggeser tubuh Reyna yang sedang memeluknya. "Ke dapur ngapain?" Tanya Al. "Lapar mas, mau makan" jawabnya. "Tunggu, berhenti di situ. Saya yang akan ambilkan makanan untuk kamu" ucap Al. "Gak usah mas, aku bisa sendiri kok" ucap Andin. "Udah kamu di situ aja, jangan banyak gerak. Ingat kamu baru aja sembuh" ucap Al. "Tapi, kamu gak marah kan?" Tanya Andin. "Marah? Marah kenapa?" Tanya Al. "Ya marah karena aku repotin kamu" jawab nya. "Enggak saya gak marah, udah tunggu sini saya yang akan ambilkan makanan untuk kamu" pinta Al. "Iya mas, makasih ya" ucap Andin. Setelah itu Al pergi ke dapur untuk mengambil makanan Andin.

Di dapur
"Ki, Kiki..." panggil Al. "Iya mas Al" jawabnya. "Kamu keluarkan semua makanan hari ini" pinta Al. "Kenapa mas?" Tanyanya. "Andin mau makan, udah kamu siapin aja semua makanan hari ini. Setelah itu kasih ke saya, biar saya bawa ke kamar" pinta Al. "Baik mas Al" jawabnya.

Kiki pun menyiapkan makanan untuk Andin sementara Al hanya berdiri dan menunggu semuanya siap. "Ini mas Al, udah siap" ucapnya. "Yaudah, makasih" jawab Al sambil mengambil nampan yang dibawa Kiki. Setelah itu, Al membawa makanan itu ke kamarnya.

Di kamar
"Ndin, ini makan dulu" ucap Al sambil meletakkan makanannya di tempat tidur. "Iya mas, makasih ya" jawab Andin sambil mau mengambil sendok. "Eh, mau ngapain?" Tanya Al. "Ya mau makan lah mas" jawabnya. "Sini saya suapin" pinta Al sambil mengambil sendok. "Gak usahlah mas, aku bisa sendiri kok" jawabnya. "Saya suapin, nurut sama suami" ucap Al. "Iya mas" jawabnya. "Yaudah, buka mulutnya" pinta Al. Andin pun membuka mulutnya dan Al menyuapin Andin.

Beberapa menit kemudian, Reyna terbangun. "Mah, pah" ucapnya. "Eh, sayang udah bangun nak" ucap Reyna. "Mama kok makan di suapin sama papa" ucap Reyna. "Mama masih belum sembuh sayang, jadi papa suapin. Reyna mau papa suapin?" ucap Al. "Enggak usah pah, aku masih kenyang" jawab Reyna. "Pah gantian dong aku yang nyuapin mama" pinta Reyna. "Boleh sayang" jawab Al sambil memberikan sendoknya dan Reyna pun menyuapi Andin. "Makasih sayang" ucap Andin. "Sama-sama mah" jawabnya. Al yang melihat itu pun tersenyum.

Tok, tok, tok.. mas Al.
"Iya masuk Ki" ucap Al. "Kenapa?" Tanya Al. "Itu om nya mba Andin datang" jawab Kiki. "Om Irvan datang, yaudah kita keluar yuk mas" ajak Andin. "Iya, tapi pelan-pelan. Tunggu saya ambil kursi rodanya dulu" ucap Al. Andin pun menuruti kata-kata Al, karena tau meski dia membantah pasti Al tetap kekeh juga.

Di ruang tamu
"Om Irvan" panggil Andin. "Andin" jawabnya. "Gimana keadaan kamu?" Tanya nya lagi. "Alhamdulillah sudah membaik om, cuma kadang-kadang masih sering pusing om" jawab Andin. "Yaudah kamu yang banyak istirahat, terus harus rutin minum obatnya" ucap Irvan. "Iya om" jawabnya.

"Al kamu jaga Andin dengan baik kan?" Tanyanya. "Pasti om" jawab Al. "Bagus, kamu Ndin dengerin kata suami kamu dan jangan pernah ngebantah" jelas Irvan. "Iya om" jawab Andin.

"Opa" ucap Reyna sambil berlari ke arah Irvan dan memeluknya. "Eh Reyna sayang" jawab Irvan. "Opa ngapain ke sini, pasti mau main sama aku ya" ucap Reyna. "Iya sayang, sekalian mau lihat mamanya Reyna" jawab Irvan. "Oh gitu, opa tenang aja aku pasti jagain mama kok" ucap Reyna. "Iya, makasih ya sayang" ucap Irvan. "Sama-sama opa" jawab Reyna. "Sekarang kita main yuk opa" ajak Reyna.

"Mama ikut dong" ucap Andin. "Gak usah ndin, kamu harus istirahat kan baru sembuh" larang Al. "Tapi aku mau ikut mas" ucap Andin. "Andin dengerin kata suami kamu, kamu harus istirahat" ucap Irvan. "Tapi aku bosan om dikamar mulu, bagaimana kalau aku lihat om dan Reyna main. Boleh kan mas?" usul Andin. "Boleh, tapi tetap di kursi roda ya" ucap Al. "Iya mas, yaudah yuk kita ke taman belakang" ucap Andin. "Ayo mah" ajak Reyna.

"Eh pada mau kemana?" Ucap Rosa yang baru datang. "Rosa" ucap Irvan. "Irvan, udah lama datang?" Tanya Rosa. "Enggak kok, aku baru aja sampai" jawab Irvan. "Sekarang kalian mau kemana?" Tanya nya. "Aku mau bawa Reyna main ke taman belakang" jawab Irvan. "Mau ikut?" Tanya  Irvan. "Gak usah deh, kalian aja yang main. Saya mau ke kamar dulu" jawab Rosa. "Ok" jawabnya.
____________________________________

Jangan lupa vote ya, thank you

Ikatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang