Paginya di Bali, Andin dan Al bersiap-siap mau sarapan. Al dan Andin mendatangi kamar Reyna dan Mirna. Reyna heran melihat mamanya yang sedikit pucat dan langsung bertanya.
"Mah, muka mama kok pucat. Mama lagi sakit?" Tanya Reyna. Al yang mendengar perkataan Reyna langsung melihat Andin. Dan benar saja, muka Andin terlihat pucat. "Enggak kok sayang, mama gak apa-apa" jawab Andin. "Yang benar ndin, kamu gak apa-apa?" Tanya Mirna. "Enggak apa-apa Mir, paling juga kecapekan. Nanti juga sembuh" ucap Andin.Haduh, gue tau ini kalau udah begini ceritanya. Pasti tadi malam Andin habis olahraga sama pak bos. Batin Mirna.
"Ndin, kamu benar gak apa-apa? Kamu masih kuat jalan-jalan?" Tanya Al khawatir. "Enggak mas, aku enggak apa-apa kok. Aku kuat kok" ucap Andin. "Yaudah, nanti kalau kamu kecapean bilang yah" ucap Al. "Iya mas, yaudah kalau gitu kita pergi sekarang" ajak Andin. "Yuk" ucap Reyna. Mereka pun pergi mengelilingi kota Bali dan berkunjung ke berbagai tempat wisata.
Setelah 3 hari di Bali, mereka pulang ke Jakarta. Di dalam mobil, hanya keheningan yang ada. Tiba-tiba handphone Al berbunyi.
"Halo" ucap Al. "Halo pak, kami mau mengabarkan kalau Bu Rosa sudah mulai membaik sekarang. Jadi bapak bisa segera menjemput Bu Rossa untuk pulang" jelasnya. "Alhamdulillah, yaudah kalau gitu saya besok ke sana" ucap Al. "Baik pak, kami tunggu kedatangan bapak" ucap Al. Telepon pun terputus."Kenapa mas?" Tanya Andin. "Ndin, besok saya mau ke Penang, kamu sama Reyna di rumah ya" ucap Al. "Penang mas" tanya Andin. "Iya, kamu istirahat di rumah. Besok kamu jangan ke kampus dulu mengerti" ucap Al. "Iya mas" jawab Andin.
Sesampainya di pondok pelita, mereka pun ke kamar masing-masing. Andin yang tau kalau Al mau pergi besok menyiapkan semua keperluan Al.
"Kamu di Penang berapa hari mas?" Tanya Andin. "Gak lama kok, cuma sehari" jawab Al. "Yaudah, aku siapkan baju kamu ya" ucap Andin. "Iya" jawab Al.Enak juga ya kalau punya istri, semuanya disiapkan sama istri. Batin Al.
Setelah selesai menyiapkan keperluan Al, Andin yang merasa lelah tidur di samping Al. "Capek?" Tanya Al. "Sedikit mas" jawab Andin. "Sini" ucap Al sambil menunjuk pahanya. Andin pun mendekati Al dan meletakkan kepalanya di atas paha Al. Al pun mengelus kepala Andin seperti sedang menidurkan seorang bayi.
"Ndin sebelum saya pergi, saya boleh gak minta sesuatu?" Tanya Al. "Minta apa mas?" Tanya Andin sambil membuka matanya. "Saya mau kamu" ucap Al. Andin pun yang mengerti kemauan Al bingung. Karena saat ini dia sangat lelah, tapi kalau dia nolak suami nanti berdosa. "Iya mas, boleh" jawab Andin. "Makasih ya Ndin" ucap Al. "Iya mas" jawab Andin. "Yaudah sekarang kamu istirahat" pinta Al. Andin pun tertidur di pangkuan Al, sementara Al memandang Andin dan mengelus-elus kepala Andin.
Di malam hari, setelah makan malam Andin dan Al mengantarkan Reyna ke kamarnya. "Kamu tidur ya nak, besok kan harus sekolah" ucap Andin. "Aku mau di bacakan cerita sama mama" ucap Reyna. "Yaudah, mama bacakan cerita buat Reyna ya" jawab Andin. Selama Andin membacakan cerita, Al hanya melihati istrinya yang cantik itu.
Kamu itu wanita sempurna Ndin, saya beruntung memiliki kamu. Batin Al sambil tersenyum.
Andin yang melihat Al tersenyum pun heran. "Kamu kenapa senyum-senyum mas?" Tanya Andin. "Gak apa-apa kok" jawab Al. Andin yang melihat Reyna sudah tertidur membenarkan selimut Reyna."Andin kan Reyna sudah tidur, kita ke kamar yuk" ajak Al. "Iya mas" jawab Andin.
Di kamar Al pun menarik tangan Andin dan dengan cepat menutup pintu. "Pelan-pelan mas, tangan ku sakit" ucap Andin. "Maaf Ndin" jawab Al. Andin pun duduk di kasur.
"Ndin, saya mau tagih janji kamu" ucap Al. "Iya" jawab Andin singkat. Al pun segera mendekati Andin, Al pun mencium Andin dan mereka pun melakukan hubungan suami istri.
Paginya, seperti biasa Andin terbangun dengan muka yang lelah. Andin membangunkan Al untuk sholat subuh. "Mas, mas Al. Bangun yuk udah subuh" ucap Andin sambil menggoyangkan tubuh Al. "Hmm, iya" jawab Al. Andin pun hendak berdiri, tetapi Al malah menarik tangan Andin yang membuat Andin terjatuh ke samping Al dan Al pun memeluk Andin.
"Mas, udah bangun yuk" ajak Andin. "Sebentar Ndin" jawab Al. Andin pun dengan pasrah menuruti perkataan suaminya itu.
Selang beberapa menit mereka pun bangun dan melaksanakan sholat subuh bersama. Lalu mereka sarapan pagi, setelah itu Andin mengantarkan Al dan Reyna ke gerbang. "Pah, mah Reyna pergi ke sekolah dulu ya" pamit Reyna ke Al dan Andin. "Iya sayang, hati-hati ya" jawab Andin. "Riza kamu hati-hati nyetirnya jangan sampai anak saya kenapa-kenapa" ucap Al ke Riza supirnya Reyna. "Siap pak" jawab Riza. Reyna dan Mirna pun pergi ke sekolah Reyna.
"Ndin, saya pergi dulu ya. Kamu istirahat di rumah. Ingat istirahat, jangan kerjakan pekerjaan rumah paham" ucap Al. "Iya mas" jawab Andin. "Yaudah, saya berangkat" ucap Al. "Iya hati-hati ya mas" jawab Andin sambil salam ke Al. Setelah itu, Andin masuk ke dalam rumah.
Di dalam mobil Al menghubungi Kiki. "Halo Ki" ucap Al. "Halo mas Al" jawab Kiki. "Kamu dengarkan saya, jangan biarkan Andin kerjakan pekerjaan rumah apa pun itu, mengerti" ucap Al. "Baik, mas Al" jawab Kiki. "Bagus" ucap Al dan memutuskan panggilan nya.
____________________________________Penang, Malaysia
Al yang telah tiba di Malaysia menjemput mamanya. "Mah" ucap Al. "Al" jawab mama Rosa. Al dan mama Rosa pun berpelukan."Ya ampun, mama rindu sekali sama kamu nak" ucap Mama Rosa. "Iya mah, mama sehat?" Tanya Al. "Alhamdulillah sehat nak" jawab Mama Rosa. "Kamu ke sini mau jemput mama kan Al?" Tanya Mama Rosa. "Iya mah, kita pulang ya" ucap Al. "Iya Al, mama juga udah bosan di sini" ucap Mama Rosa. "Iya, sekarang kita ambil koper mama dulu ya" ucap Al. "Iya Al" jawab Mama Rosa. Setelah itu Al dan Mama Rosa pulang ke Jakarta.
____________________________________Jakarta, Indonesia
"Al, mama mau ziarah ke makam Roy" pinta Rosa. "Iya nanti kita ke sana ya" jawab Al. "Tapi mama mau sekarang Al" ucap Rosa. "Nanti ya mah, kita kan baru sampai mama juga pasti capek. Kita pulang dulu ya" ucap Al. "Yaudah, kita pulang aja. Tapi besok kita ke sana ya" pinta Rosa. "Iya mah" jawab Al.
Setelah sampai di pondok pelita, Al membawa mamanya masuk ke dalam rumah. "Assalamualaikum" ucap Al. "Waalaikumussalam mas" jawab Andin sambil salam ke Al. "Kamu udah pulang mas" ucap Andin. "Iya, oh iya ini ndin mama saya. Mah, ini Andin istri saya" Jelas Al. "Mah" ucap Andin sambil salam ke Rosa. "Jadi ini istri kamu Al, cantik sekali. Sini nak" ucap Rosa sambil melebarkan kedua tangannya. Andin yang mengerti maksud mama Rosa pun mendekati dan memeluk mamanya.
"Mah, mama pasti capek kan? Mama istirahat aja ya. Mama mau di masakin apa, biar nanti aku masakkan" ucap Andin. "Hmm, mama gak lapar ndin. Mama istirahat aja" jawab Rosa. "Andin kamu antar mama ke kamar ya" pinta Al. "Iya mas" jawab Andin. "Ayo mah" ajak Andin.
____________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Cinta
Short StoryTokoh: Aldebaran Alfahri Andini Kharisma Putri El Nino Prasetya Elsa Anindita Seorang CEO PT Aldebaran Sejahtera yang bernama Aldebaran Alfahri telah salah paham dan terlanjur membalaskan dendamnya ke Andini Kharisma Putri seorang dosen di salah s...