Chapter 50 - Sakit 2

1.1K 106 6
                                    

Sementara Rosa sedang menungggu Al, Andin dan Reyna di meja makan. "Mereka pada kemana ya, kok belum sarapan?" Batin Rosa.

"Eh Mirna, Al, Andin dan Reyna mana?" Tanya Rosa pada Mirna yang baru datang. "Itu buk bos, lagi di kamar soalnya Al dan Reyna lagi sakit" jawab Mirna. "Al dan Reyna sakit?" Tanya Rosa. "Iya Bu" jawab Mirna. "Ok, mkasih ya mir" ucap Rosa. "Iya Bu bos" jawab Mirna.

"Al dan Reyna sakit? Sakit apa? Apa aku lihat aja kalo ya" batin Rosa lalu pergi ke kamar Al dan Andin.

Di kamar Al dan Andin Rosa melihat Al dan Reyna yang sedang memeluk Andin. "Oh, so sweet" ucap pelan Rosa. "Kenapa Bu?" Tanya Kiki yang baru datang. "Kamu lihat deh, romantis kan" jawab Rosa.

"Ya ampun, romantis sekali Bu" ucap Kiki. "Eh ada apaan sih?" Tanya Mirna yang baru datang. "Sssttt, lihat deh mba mir" jawab Kiki. "Woohoo, romantis banget pakbos dan Bu Andin" ucap Mirna.

"Kalian diam, saya mau fotoin mereka dulu" ucap Rosa lalu masuk perlahan ke kamar dan memfoto mereka bertiga. "Oh so sweet" ucap pelan Rosa sambil memandang fotonya.

Karena Rosa takut mereka terbangun, Rosa pun dengan cepat keluar dari kamar. "Udah biarin mereka tidur dulu, kalian kerjakan tugas kalian" pinta Rosa. "Baik Bu" jawab Kiki dan Mirna. Rosa, Kiki dan Mirna pun pergi meninggalkan kamar Al dan Andin.

Jam 8.30 Wib Andin pun bangun terlebih dahulu. Andin mengecek keadaan Al dan Reyna. "Alhamdulillah, panasnya sudah mulai turun" ucap Andin setelah memeriksa suhu badan Al dan Reyna, Andin pun mengganti air kompresan Al dan Reyna.

Al yang terganggu dengan pergerakan Andin pun terbangun. "Andin" panggil Al pelan. "Iya mas" jawab Andin. "Kok kamu bangun?" Tanya Al. "Bentar mas" jawab Andin. "Sini tidur lagi" ucap Al dan menarik tangan Andin sampai terjatuh lagi ke tempat tidur.

"Mas, pelan-pelan" ucap Andin. "Hmm" jawab Al dan mengarahkan Andin untuk berhadapan dengannya lalu memeluknya. "Kamu sama saya aja, gak boleh kemana-mana" ucap Al. "Hmm" jawab Andin dan mereka tertidur kembali.

Beberapa menit kemudian Reyna terbangun. "Kok mama gak peluk aku sih, ini pasti gara-gara papa" batin Reyna. "Mah, pah" panggil Reyna sambil membangunkan Al dan Andin.

"Hoam, Reyna udah bangun nak" ucap Andin. "Reyna udah bangun sayang" ucap Al yang baru bangun. "Hmm" jawab Reyna cemberut. "Mukanya kok gitu?" Tanya Al. "Aku marah sama papa" jawab Reyna. "Kenapa sayang?" Tanya Al lagi. "Gara-gara papa aku tidur gak dipeluk sama mama" jawab Reyna.

"Jangan marah dong sayang, maafin papa ya nak" ucap Al. "Gak mau" jawab Reyna. "Jangan gitu dong, nanti papa janji deh akan bawa Reyna jalan-jalan. Reyna mau kemana? Tanya Al. "Beneran pah?" Tanya Reyna. "Iya" jawab Al.

"Kalau gitu, aku mau ke kebun binatang aja pah" ucap Reyna. "Ok, nanti kalau Reyna udah sembuh kita ke kebun binatang ya" jawab Al. "Hore, ke kebun binatang" ucap Reyna senang, sementara Al dan Andin hanya tersenyum.

"Ok, karena semuanya udah bangun kita sarapan dulu ya terus minum obat biar cepat sembuh" ucap Andin. "Iya, yuk ndin" ajak Al sambil membantu Andin turun dari tempat tidur.

Al pun menarik tangan Andin keluar kamar, tetapi ditahan oleh Reyna lagi. "Mama tunggu" ucap Reyna. "Iya sayang" jawab Andin dan mereka bertiga keluar dari kamar dengan bergandengan tangan. Al memegang tangan kanan Andin sementara Reyna memegang tangan kiri Andin.

"Aduh, aduh manja banget sih kalian" ucap Rosa yang melihat Al, Andin dan Reyna. "Gak tau mah, tiba-tiba aja jadi manja begini" jawab Andin. "Gak apa-apa, so sweet sekali. Yang satu bayi gedenya Andin dan satu lagi bayi kecil nya Andin" ucap Rosa sambil menunjuk Al dan Reyna secara bergantian. "Apaan sih mah" ucap Al malu. "Yaudah, kalian sarapan dulu sana" pinta Rosa. "Iya mah" jawab Andin dan mereka pun menuju ruang makan.

Sesampainya di meja makan, mereka pun duduk. Dan Andin mengambilkan sarapan untuk Al dan Reyna. "Di habisin sarapannya ya sayang" ucap Andin. "Iya mah" jawab Reyna. Lalu Andin mengambilkan sarapan untuk Al. "Ini mas" ucap Andin sambil memberikan sarapan Al lalu Andin mengambil sarapan untuknya dan mereka pun sarapan bersama.

Setelah makan, Andin menyuruh Al dan Reyna meminum obat. Kemudian Andin menyuruh mereka mandi pagi. "Mirna" panggil Andin. "Iya Ndin" jawab Mirna. "Kamu tolong mandikan Reyna ya" pinta Andin. "Iya Ndin, yuk Reyna" ajak Mirna. "Aku mau dimandiin sama mama" jawab Reyna.

"Reyna sayang, Reyna mandi sama ncus Mirna dulu ya" pinta Andin. "Yaudah deh mah" jawab Reyna pasrah lalu pergi mandi sama Mirna.

"Yuk mas, kamu juga harus mandi biar segar" pinta Andin. "Iya Ndin yuk" jawab Al lalu mereka berdua pergi ke kamar. "Bentar ya mas, aku siapin air mandian untuk kamu dulu" ucap Andin. "Iya Ndin" jawab Al.

Andin pun menyiapkan air mandi untuk Al, setelah siap Andin memanggil Al untuk mandi. "Udah siap mas, sana mandi" pinta Andin. "Saya mau dimandikan sama kamu" jawab Al.

"Jangan aneh-aneh ya mas, udah sembuhkan sakitnya" ucap Andin. "Enggak, ini masih sakit uhuk uhuk uhuk" jawab Al sambil pura-pura batuk. "Udah ya mas, gak usah akting cepetan mandi sana" pinta Andin. "Iya iya, galak amat sih" jawab Al. "Biarin, kan kamu ngeyel dibilangin" ucap Andin. "Sepertinya kamu deh yang ngeyel kalau saya bilangin ndin" jawab Al. "Sepertinya kamu yang lebih galak dari aku deh mas" ucap Andin gak mau kalah. "Iya deh" jawab Al.

"Udah sana mandi mas" ucap Andin. "Iya iya, sabar dong ndin" jawab Al lalu pergi ke kamar mandi. Setelah Al mandi, gantian sekarang Andin yang mandi.

Setelah Andin mandi, Andin pun duduk di samping Al di pinggir kasur. "Huft" ucap Andin. "Kamu kenapa?" Tanya Al. "Ini mas, anak kamu nendang tadi pas aku lagi mandi" jawab Andin. "Benarkah?" Tanya Al. "Hmm" jawab Andin.

Al pun mengelus perut besar Andin. "Aduh, kamu udah gak sabar ya nak mau keluar" ucap Al sambil tersenyum. "Sabar ya nak, 2 bulan lagi pasti kita ketemu" ucap Al lagi. Andin pun hanya tersenyum melihat Al sedang bicara dengan anaknya.
____________________________________

Segitu dulu ya, jangan lupa vote. Maaf kalau masih banyak typo.

Btw
Selamat Hari Ibu buat semua ibu di seluruh dunia. Tetaplah jadi ibu yang terbaik dan menjadi panutan untuk anak-anakmu. Semoga semua ibu selalu diberi kesehatan serta panjang umur oleh Allah SWT.

Thank you, see you All.

Ikatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang