Chapter 40 - Andin Dalam Bahaya

1K 76 3
                                    

Di lapas
Malamnya di lapas, Elsa sedang rebahan di lantai sel. Elsa tidak bisa tidur, tiba-tiba saja dia kepikiran mamanya. "Mama lagi ngapain ya, aku rindu" ucap Elsa. "Nak, kamu baik-baik di dalam ya, bentar lagi kita ketemu sama papa kamu" ucap Elsa sambil mengelus perutnya.

"Heh, Elsa pijitin badan gue cepetan" pinta Kayla. Elsa pun hanya menurut, dia pun memijat badan Kayla. "Lo gimana sih, pijitnya yang benar dong, gak terasa tau. Lo gak ada tenaga ya" ucap Kayla. "Ya namanya juga lagi hamil" jawab Elsa.

"Lo berani jawab gue hah" ucap Kayla. Elsa pun diam, tidak berani menjawab lagi. "Aduh" ngeluh Kayla kesakitan karena Elsa terlalu kuat memijitnya. "Lo gimana sih, sakit tau pelan-pelan dong" ucap Kayla. "Tadi mintanya kuat, udah kuat mintanya pelan. Lo itu mau apa sih hah?" Jawab Elsa.

"Maksud gue itu, pijitnya itu yang enak gak terlalu kuat dan gak terlalu pelan bodoh" ucap Kayla. "Lo bilang gue bodoh?" Jawab Elsa. "Ya, lo emang bodoh kan" ucap Kayla. "Enak aja loh" jawab Elsa.

"Berani lo sama gue, gue teriak nih" ucap Kayla. Elsa pun terdiam. "Udah pijit yang benar jangan banyak protes" pinta Kayla. Elsa pun memijit badan Kayla.
____________________________________
Bandung
Al dan Andin sedang duduk berdua di kasur. "Mas, telepon mama dong. Video call aja mas, aku rindu sama Reyna" ucap Andin. "Yaudah, bentar ya" jawab Al lalu mengambil handphone nya dan menelpon mamanya.

"Halo Al, Andin" jawab Rosa. "Halo papa, mama" ucap Reyna. "Halo sayang" jawab Andin. "Mah, aku rindu mama cepat pulang dong mah" pinta Reyna. "Mama juga rindu sama Reyna, nanti ya sayang mama masih temani papa kerja nak" jawab Andin.

"Yah, kapan pulangnya mah" ucap Reyna. "Oh, jadi rindunya cuma mama doang. Terus papa dicuekin" ucap Al. "Enggak kok pah, aku juga rindu sama papa" jawab Reyna. "Hmm, Reyna udah makan malam nak?" Tanya Al."Udah dong, di suapin sama Oma" jawab Reyna.

"Yaudah, tidur besok Reyna mau sekolah kan" ucap Al. "Iya pah, kalau gitu aku tidur ya. Malam pah, mah." Ucap Reyna. "Malam sayang, mah aku titip Reyna ya" jawab Andin. "Iya sayang, have fun ya" ucap Rosa. "Makasih mah" jawab Andin. "Yaudah, mama tutup teleponnya dulu" ucap Rosa lalu menutup teleponnya.

"Udah, kamu juga tidur udah malam" pinta Al. "Iya mas" jawab Andin lalu membaringkan badannya. "Mas peluk" pinta Andin. "Yaudah sini" jawab Al lalu memeluk Andin dan mencium Andin.

"Selamat malam ndin" ucap Al. "Selamat malam mas" jawab Andin lalu mereka pun tertidur.

Besok paginya Andin bangun lebih dulu daripada Al. Andin pun membersihkan dirinya lalu mengambil wudhu untuk sholat subuh. Tak berapa lama Al pun terbangun, Al meraba-raba tempat disampingnya tetapi Andin tidak ada.

"Loh, Andin kemana? Andin, Andin" panggil Al. "Iya mas" jawab Andin yang baru saja keluar dari kamar mandi. "Saya kira kamu kemana tadi" ucap Al. "Aku gak kemana-mana mas, udah sana ambil wudhu lalu sholat subuh" pinta Andin. "Iya" jawab Al lalu berdiri dan pergi ke kamar mandi.

Setelah Al selesai, Al dan Andin sholat subuh bersama yang diakhiri dengan doa bersama lalu Andin mencium tangan Al. Lalu Al dan Andin turun untuk sarapan. Setelah sarapan, Andin dan Al pergi ke kantor rekan bisnis Al.

Setelah sampai di kantor rekan bisnis Al, mereka pun melakukan meeting. Sementara Andin hanya diam menemani Al meeting. Tiba-tiba Andin mau ke toilet. "Mas, aku ke toilet bentar ya" pamit Andin. "Iya, pelan-pelan" jawab Al. "Iya mas" ucap Andin.

Andin pun pergi ke toilet, dia bertemu dengan seseorang. "Bu Andin istrinya pak Aldebaran ya" ucap perempuan itu. "Iya, kamu kenal saya?" Tanya Andin. "Iyalah, siapa juga yang gak kenal dengan nyonya Alfahri" jawabnya. Andin pun tersenyum.

"Oh ya, ibu mau minum. Ini saya bawa minuman 2 loh Bu" tawarnya. "Makasih ya, gak usah" tolak Andin. "Sekali aja Bu, besok kita mungkin udah gak jumpa lagi. Saya hanya mau berbagi ke ibu" ucapnya.

"Apa orang ini baik, tapi kok aku curiga ada maksud lain. Astaghfirullah Andin, gak boleh suuzon. Udahlah, aku terima aja kan niat dia baik" batin Andin.

"Iya, makasih ya" ucap Andin lalu mengambil minumannya. "Sama-sama bu, kalau gitu saya permisi ya Bu" pamitnya. "Iya" jawab Andin.

Sementara Andin membuka minumannya dan langsung meminumnya. Tetapi, tiba-tiba kepala Andin jadi pusing. "Aduh, kok tiba-tiba kepala aku pusing ya" ucap Andin.

Brukk.

Andin pun pingsan, lalu perempuan tadi pun tersenyum senang. Dia pun menelpon seseorang yang tak lain adalah bosnya. "Halo bos, rencana kita berhasil" ucapnya. "Bagus, kalau Andin sakit Al gak akan biarkan Andin ikut bersamanya besok. Dengan begitu, Andin sendirian di hotel dan kita akan menjalankan rencana kita" jelas bosnya. "Baik bos" jawabnya.

Sementara Andin yang pingsan di tolong oleh seseorang. "Bu, Bu bangun Bu" ucap seorang yang tak sengaja lewat. "Ya ampun, ini kan istri pak Aldebaran rekan bisnis bos" ucap karyawan yang baru saja lewat. "Cepat kamu laporkan ke ruang meeting" pinta nya. "Iya" jawab nya lalu berlari ke ruang meeting dimana Al dan bosnya sedang meeting bersama.

Dia pun mendekat ke Al dan membisikkan sesuatu. "Pak, Bu Andin pingsan pak" bisiknya. Al yang yang mendengarnya pun terkejut lalu dengan cepat meninggalkan ruang meeting.

"Maaf semuanya meeting kita cukupkan sampai di sini" ucap sekretaris Al. "Baik Bu" ucap semua karyawan.

Sementara Al yang baru saja sampai dia melihat Andin yang sudah tak berdaya dan dikelilingi oleh karyawan lain. "Ya Allah, ndin. Ndin bangun ndin, kamu kenapa?" Ucap Al panik. "Maaf pak, tadi ketika saya lewat tiba-tiba Bu Andin sudah pingsan pak" ucap karyawan itu.

Al yang panik membawa Andin ke rumah sakit terdekat. Al mengendarai mobilnya diatas kecepatan rata-rata. Sesampainya di rumah sakit, dokter pun memeriksa keadaan Andin.

"Gimana keadaan istri saya dok?" Tanya Al. "Alhamdulillah, Bu Andin baik-baik saja pak. Efek dari obat bius yang membuat Bu Andin pingsan" jelas dokter.

"Obat bius? Siapa yang berani menyakiti istri gue. Awas aja gue akan temukan lo" batin Al.

"Yaudah pak, sekarang bapak sudah boleh melihat istri bapak" ucap dokter. "Baik dok, terima kasih" jawab Al lalu masuk ke ruangan Andin.

"Mas, aku dimana?" Tanya Andin yang mau duduk. "Pelan-pelan Ndin, tadi kamu pingsan di depan toilet makanya kamu saya bawa ke sini" jawab Al. "Depan toilet? Oh ya mas, tadi aku jumpa karyawan perempuan di toilet. Dia kasih aku minum, karena aku gak tega yaudah aku terima aja. Terus aku minum, tiba-tiba kepala aku pusing terus semuanya gelap" jelas Andin. "Karyawan perempuan? Dia kasih kamu minum?" Tanya Al lalu Andin pun mengangguk.

"Siapa perempuan itu, apa mungkin musuh gue? Tapi sepertinya gue gak pernah punya musuh" Batin Al

"Mas, kok bengong sih" ucap Andin. "Andin, lain kali kalau kamu dikasih seseorang siapapun itu jangan di terima ya" jelas Al. "Tapi kan aku gak enak mas, dia niatnya baik jadi aku gak tega nolaknya" jawab Andin. "Andin mulai sekarang kamu harus hati-hati, kita gak tau musuh kita berada di mana sekarang. Walaupun kamu merasa kalau kamu gak ada musuh, tetapi harus waspada karena kita gak tau tujuan orang itu apa. Buktinya setelah kamu minum minuman itu kamu pingsan kan?" jelas Al. "Iya mas, aku minta maaf" jawab Andin.

"Yaudah, lain kali jangan diulangi lagi" ucap Al. "Iya mas" jawab Andin. "Yaudah sekarang kita pulang" ucap Al. "Iya mas" jawab Andin. "Pelan-pelan" ucap Al. "Iya mas, aku pelan-pelan kok" jawab Andin lalu turun dari kasur rumah sakit. Al dan Andin pun pulang ke hotel.
____________________________________

Jangan lupa vote, selamat malam minggu.

Ikatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang