Ikatan Cinta

Chapter 20 - Andin Di Culik

Andin pun mengantarkan mama Rosa, sementara Al masih berada di ruang tamu.
"Assalamualaikum" ucap Reyna. "Waalaikumussalam nak, Reyna udah pulang" jawab Al. "Udah pah" ucap Reyna dan salam ke Al. "Mama di mana pah?" Tanya Reyna. "Mama lagi temani Oma di kamar nak" jawab Al. "Oma?" Tanya Reyna. "Iya Oma, Oma Reyna" jelas Al. "Oh, Oma Sarah ya pah?" Tanya Reyna. "Bukan sayang, oma mamanya papa. Oma Rosa" jawab Al. "Oma Rosa, berarti oma ku ada 2 dong pah" ucap Reyna. "Iya, sekarang Oma Reyna ada 2, Oma Sarah dan Oma Rosa" jelas Al. "Asyik, sekarang oma ku ada 2. Yaudah pah, aku mau ketemu Oma Rosa dulu ya pah" ucap Reyna sambil berjalan ke arah kamar Oma nya.

Di dalam kamar.
"Oma" ucap Reyna dari depan pintu sambil berlari hendak memeluk Rosa. "Eh" ucap Rosa karena terkejut tiba-tiba Reyna memeluknya. "Gadis kecil ini siapa Ndin?" Tanya Rosa. "Ini anak aku mah, cucu mama" jawab Andin. "Jadi ini cucu mama? Oh, cantik sekali cucu Oma. Sini sayang" ajak Rosa. Reyna pun duduk di samping Rosa.

"Jadi ini cucu Oma, namanya siapa sayang?" Tanya Rosa. "Nama ku Reyna oma" jawab Reyna. "Oh, Reyna. Kamu cantik dan lucu sekali sayang" ucap Rosa. "Makasih Oma" jawab Reyna. "Oh, ya Reyna mau gak kalau Reyna temani Oma di sini" ucap Rosa. "Mau dong Oma" jawab Reyna. "Kalau gitu temani Oma istirahat ya sayang" ucap Rosa. "Oke Oma" ucap Reyna. Sementara Andin hanya bisa tersenyum melihat kedekatan mamanya dan Reyna.

"Oh, ya mah aku keluar dulu ya. Mama istirahat aja, Reyna temani Oma ya sayang" ucap Andin. "Iya Ndin" jawab Rosa. "Oke mah" jawab Reyna. Andin pun keluar dari kamarnya, Andin pun pergi ke dapur mau memasak untuk makan malam.
Hmm, malam ini mau masak apa yah? Masak sup ayam aja deh. Batinnya.

Andin pun dengan keahlian nya dengan cepat memasak sup ayam yang begitu enak dan wangi. Sementara Al yang tak sengaja melewati dapur mencium masakan Andin yang wangi. Al pun melihat ke dapur, Al yang melihat Andin sedang memasak merasa kagum dengan Andin.

Andin kalau lagi masak cantik banget ya. Saya sangat beruntung memiliki istri seperti kamu Ndin. Saya mohon jangan pernah tinggalin saya, walaupun ketika kamu tahu kalau saya dulu menikahi kamu hanya karena dendam yang salah. Batin Al

Kemudian, Al pun mendekati Andin dan memeluknya dari belakang. "Lagi masak apa? Wangi banget" ucap Al sambil memeluk Andin. Andin pun kaget karena tiba-tiba saja ada yang memeluknya dari belakang yang ternyata Al.

"Mas, aku kaget tau" ucap Andin. "Iya maaf, kamu lagi masak apa?" Tanya Al. "Ini mas, aku lagi masak sup ayam" jawab Andin. "Kenapa masak, kan saya bilang kamu istirahat" ucap Al. "Gak apa-apa kali mas, lagian mama hari ini baru datang. Jadi aku mau masak untuk mama" jawab Andin. "Oh, jadi ini buat mama doang? Buat aku sama Reyna gak ada" ucap Al. "Ih, bukan gitu mas" ucap Andin. "Iya, saya ngerti. Udah masak sup nya?" Tanya Al. "Ini bentar lagi masak, kamu panggil mama dan Reyna ke meja makan ya" pinta Andin. "Yaudah kalau gitu, saya panggil mereka dulu"ucap Al. "Iya mas" jawab Andin. Al pun memanggil mama Rosa dan Reyna. Sementara Andin menyiapkan makanan di atas meja makan. Tak berapa lama semua orang berkumpul di meja makan.

"Hai ndin" ucap Rosa. "Hai mah" jawab Andin. Semuanya duduk di kursi masing-masing dan mulai makan. Rosa pun menyicipi sup ayam buatan Andin. "Ini siapa yang masak Al?" Tanya Rosa. "Andin mah" jawab Al. "Kenapa mah? Gak enak ya?" Tanya Andin. "Enggak ndin, justru ini sangat enak sekali. Ternyata kamu pintar masak ya Ndin" ucap Rosa. "Makasih ya mah, oh ya kapan-kapan boleh gak mah kalau kita masak bareng" ajak Andin. "Boleh ndin, mama setuju" jawab Rosa.

Besoknya semuanya berkumpul di meja makan untuk sarapan. "Andin kamu mau kemana?" Tanya Rosa karena melihat Andin sudah cantik dan rapi. "Mau ke kampus mah?" Jawab Andin. "Kampus? Kamu masih kuliah? Tanya Rosa. "Bukan mah, aku mau ngajar" jawab Andin.."Oh, jadi kamu dosen?" Tanya Rosa. "Iya mah" jawab Andin. "Yah, berarti mama di sini sendirian dong" ucap Rosa. "Eum, bagaimana kalau mama ikut ke sekolah Reyna aja mah" ucap Al. "Hmm, boleh. Lagian mama pasti bosan di rumah terus" jawab Rosa. "Oma, ikut ke sekolah aku?" Tanya Reyna. "Iya sayang, boleh kan?" Tanya Rosa. "Boleh dong Oma" jawab Reyna. "Makasih sayang" ucap Rosa.

Setelah sarapan mereka semua keluar menuju mobil masing-masing. Al dan Andin satu mobil, sementara Rosa, Reyna dan Mirna satu mobil. Sebelum Al pergi  ke kantor, Al mengantar Andin terlebih dahulu ke kampus.

"Aku ngajar dulu ya mas" ucap Andin sambil salam ke Al. "Iya, kamu yang semangat ngajarnya ya" jawab Al. "Iya mas, makasih" ucap Andin. "Iya, kalau gitu saya ke kantor dulu" ucap Al. "Iya mas hati-hati" ucap Andin lalu  turun dari mobil.

Al pun langsung pergi ke kantornya, sementara Andin masuk ke dalam kampus. Sebelum masuk ke dalam gedung kampus, tiba-tiba ada seseorang yang mendekap nya dari belakang. Andin pun terkejut, karena mulutnya tiba-tiba ditutup oleh orang itu. Tak berapa lama Andin pun pingsan karena efek obat bius yang ada di sapu tangan tersebut. Orang itu pun menggendong Andin dan membawa nya ke dalam mobil.

"Halo bos, dia sekarang sudah ada sama saya" ucap nya. "Bagus, bawa dia ke tempat yang sudah saya tunjukkan ke kamu" ucapnya. "Baik bos" jawabnya.

Orang itu pun membawa Andin ke tempat tersebut. Yang tak lain adalah gudang yang terletak di ujung sebuah desa. Orang itu pun mengikat tangan Andin dengan tali agar dia tidak kabur.

Tak berapa lama, seseorang pun datang yang tak lain adalah bos dan dalang dibalik semuanya. "Bagus, sekarang kalian bisa minggir" ucapnya. Orang itu pun mendekati Andin dan mengelus pipinya. "Kamu cantik sekali sayang" ucapnya. Andin pun terbangun karena merasakan hembusan napas seseorang.

Andin yang kaget menjerit dengan kuat, orang itu pun terkejut dan tersenyum. "Sudah bangun sayang" ucapnya. "Nino?" Tanya Andin tak percaya. "Yap, kamu benar sekali sayang" jawab Nino. "Apa yang mau kamu lakukan?" Tanya Andin.
____________________________________

Kira-kira apa yang mau dilakukan Nino ke Andin ya?