Chapter 36 - Irvan

962 75 3
                                    

Tiba-tiba Reyna terbangun. "Mah, pah" ucap Reyna. "Eh, sayang udah bangun" ucap Andin. Reyna pun mengangguk.

"Papa lagi suapin mama ya" ucap Reyna. "Iya sayang, Reyna mau papa suapin juga?" Tanya Al. "Boleh pah, aku lapar" ucap Reyna.

"Yaudah, sini buka mulutnya" pinta Al. Reyna pun membuka mulutnya dan Al menyuapin Reyna.

Al menyuapi Andin dan Reyna secara bergantian. "Mas, kamu gak makan?" Tanya Andin. "Gak, nanti aja" jawab Al. "Kamu makan dulu, nanti kamu sakit mas" ucap Andin. "Iya nanti saya makan, udah dihabisin dulu makannya" pinta Al. "Iya mas" jawab Andin.

Setelah, makanannya habis Al permisi ke dapur. "Saya ke dapur dulu" ucap Al. "Iya mas, kamu makan ya yang banyak" pinta Andin. "Iya" jawab Al.
____________________________________
Kantor Irvan
"Kamu siapkan mobil saya, saya mau ke kantor polisi lihat Sarah dan Elsa" ucap Irvan. "Baik pak" ucapnya. Setelah mobil siap, Irvan berangkat lapas.
____________________________________
Lapas
"Buk Sarah dan Buk Elsa ada tamu yang sedang menunggu Anda" ucap Sipir. "Siapa mah? Mungkin papa kali ya?" Ucap Elsa. "Mungkin, ayok kita ke luar" ucap Sarah. Mereka berdua pun keluar dari sel.

"Irvan?" Ucap Sarah. "Bu Sarah, Elsa" ucapnya. "Ngapain anda kesini?" Tanya Sarah. "Gak ada, cuma mau lihat kondisi kalian aja. Gimana rasanya di penjara? Enak kan?" Tanya Irvan. "Kamu gak usah cari masalah ya Irvan?" Ucap Sarah.

"Siapa yang cari masalah si Bu Sarah" ucapnya. "Udah mah, kita masuk aja gak usah dengarkan apa kata dia" ucap Elsa. "Iya nak, ayok kita masuk" ajak Sarah.

"Lihat aja, kalian akan menyesal seumur hidup karena telah berani memfitnah Andin" ucap Irvan. Tetapi Sarah dan Elsa tidak menggubris nya.

"Permisi buk, saya mau tanya apakah selama ini Bu Sarah dan Elsa satu sel?" Tanya Irvan. "Benar pak" jawab Sipir itu. "Saya mau mulai hari ini Bu Sarah dan Elsa pisah sel paham" pinta Irvan. "Baik pak, nanti akan saya ajukan permohonan bapak" ucapnya. "Iya, terimakasih" ucap Irvan. "Oh ya, saya juga mau kalau mereka sel nya berjauhan dan waktu istirahat juga mereka gak boleh ketemu baik itu segala kegiatan apapun, mengerti" ucap Irvan. "Baik pak" ucapnya. "Terimakasih" ucap Irvan.

"Bagus, dengan begitu Elsa gak ada yang memperhatikannya. Enak aja dia Andin dulu di sel gak ada yang urus lagi hamil pula, si Elsa ada Sarah yang urus. Dengan begini itu akan adil, Elsa juga akan merasakan gimana Andin dulu di penjara" ucap Irvan dalam hati lalu tersenyum puas. Setelah itu Irvan pergi dari lapas.

Sementara di sel Sarah dan Elsa sedang mengobrol. "Mah, apa maksud om tadi?" Tanya Elsa. "Udah gak usah dipikirin, pikirin kandungan kamu" ucap Sarah. "Iya mah" jawab Elsa.

"Permisi bu" ucap Sipir. "Iya ada apa Bu" jawab Sarah. "Mulai hari ini sel ibu bukan di sini lagi. Ibu kami pindahkan ke sel lain" ucap Sipir. "Tapi Bu, kan saya mau temani anak saya?" Tanya Sarah. "Maaf bu, tapi ini adalah perintah. Ibu tidak bisa membantahnya" ucap Sipir. "Tapi saya mau sama anak saya Bu" ucap Sarah. "Tidak bisa buk, ibu harus ikut kami" ucapnya.

"Gak saya gak mau, saya mau sama anak saya" ucap Sarah. "Bu, Tolong bantu bawa Bu Sarah" ucap Sipir ke temannya. Sipir pun membawa paksa Bu Sarah keluar dari sel dan membawanya ke sel lain yang jauh dari sel Elsa.

"Buk, sekarang ibu tinggal di sel ini" ucap sipir. "Tapi saya mau sama anak saya Bu" Ucap Sarah. "Gak bisa Bu" ucap sipir itu lalu meninggalkan Bu Sarah.
____________________________________

Pondok Pelita
Malamnya di pondok pelita Andin sedang duduk di kursi taman belakang. Tiba-tiba Al datang dan memakaikan jaket untuk Andin.
"Ngapain di sini?" Tanya Al. "Gak apa-apa lagi bosan aja mas" jawab Andin. "Masuk yuk, udah malam" ajak Al. "Bentar lagi mas" jawab Andin.

"Tapi dingin ndin, nanti kamu masuk angin" ucap Al. "Gak bakalan mas, kan udah ada jaket kamu" jawab Andin. "Sini duduk" ajak Andin sambil menepuk kursi yang disebelahnya.

Al pun duduk di sebelah Andin. "Mas" panggil Andin. "Hmm" jawab Al. "Aku kangen Elsa deh mas, besok kita ke sana ya aku mau jumpa sama Elsa mas" ucap Andin. "Hmm, ndin gak usah ya" jawab Al.

"Kenapa mas, aku kan kangen sama Elsa" ucap Andin. "Gak usah ya Ndin, saya takut kamu kenapa-napa nanti" ucap Al. "Kan cuma jumpa sama Elsa doang mas, aku bakalan baik-baik aja kok" jawab Andin.

"Yaudah nanti saya bilang ke om Irvan dulu" ucap Al. "Kok ke om Irvan sih, kan ada suami aku. Ya aku izinnya ke suami aku lah mas" jawab Andin. "Kalau saya sih gak izinin kamu ketemu sama Elsa" ucap Al. "Tapi kenapa mas?" Tanya Andin. "Saya cuma takut kamu diapa-apain sama dia. Kamu tau sendiri Elsa orangnya seperti apa" jawab Al.

"Tapi mas, kan ada kamu" ucap Andin. "Ndin jangan besok ya. Tunggu kamu udah sembuh total dan kandungan kamu juga mulai membesar nanti. Soalnya saya takut kalau kamu ketemu Elsa, nanti kalau dia dorong kamu gimana? Trus anak kita kenapa-napa gimana" jelas Al. "Yasudahlah mas, kalau kamu gak izinin aku gak bakalan maksa kok mas" jawab Al.

"Hmm, makasih ya Ndin kamu udah hargai saya sebagai suami kamu" ucap Al. "Iya mas" jawab Andin. "Yaudah kalau gitu kita masuk ya, udah mau jam 10 ini makin dingin ndin" ajak Al. "Iya mas" ucap Andin. Andin dan Al pun masuk ke dalam rumah.

Dikamar Al dan Andin, mereka berdua sedang diatas kasur. "Ndin" panggil Al. "Iya mas" jawab Andin. "Menurut kamu, kalau cuaca lagi dingin seperti ini enaknya ngapain?" Tanya Al. "Hmm, enaknya tidur mas" jawab Andin.

"Yang lain?" Tanya Al. "Emangnya enak nya ngapain mas?" Tanya Andin balik. "Hmm, enaknya..." Ucap Al. Andin yang mengerti pikiran Al mengarah kemana langsung mengiyakannya. "Hmm, iya boleh" ucap Andin.

"Makasih ya Ndin" ucap Al. "Iya mas" jawab Andin. Al pun memeluk Andin, dan kemudian menciumnya. Dan mereka melakukan hubungan suami istri.
____________________________________

Jangan lupa vote ya, maaf kalau masih banyak typo. Thank you.

Ikatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang