Di taman belakang
"Sekarang kita mau main apa?" Tanya Irvan. "Bagaimana kalau kita main lompat tali aja om" usul Reyna. "Gak boleh Reyna, nanti kalau kamu jatuh gimana?" Larang Al. "Kalau main congklak aja gimana?" Usul Andin. "Boleh mama bisa ikut deh" jawab Reyna. "Siapa yang izinin mama ikut main?" Tanya Al. "Ih, mas kan cuma main congklak doang. Main nya juga duduk" ucap Andin. "Tetap aja Ndin, nanti kalau kamu kecapean gimana?" Tanya Al. "Udah mas, kamu tenang aja aku gak bakalan kecapean kok" jawab Andin. "Huft, yaudah iya boleh" ucap Al. "Asyik, mama ikut main" ucap Reyna senang."Sekarang kita mainnya dimana?" Tanya Andin. "Di bawah rumah pohon aja mah" jawab Reyna. "Yaudah kita ke sana yuk" ajak Andin. "Yuk" jawabnya.
Di rumah pohon
Andin yang hendak bangkit dari kursi roda, di hentikan oleh Al. "Eh, kamu mau kemana?" Tanya Al. "Mau duduk di situ mas" jawab Andin sambil menunjuk bangku yang ada di bawah rumah pohon itu. "Gak usah, kamu di kursi roda aja, itu gak ada sandarannya nanti kamu jatuh" ucap Al. "Yaudah iya" jawab Andin pasrah."Oke, sekarang siapa yang main diluan?" Tanya Andin. "Bagaimana kalau kita hompimpa, siapa yang menang dia yang diluan main" ucap Irvan. "Yaudah yuk" jawab Andin.
Mereka berempat pun hompimpa. "Yey aku menang" ucap Reyna. "Sekarang mama, papa dan opa" ucap Reyna lagi. Ternyata yang menang Irvan jadi Reyna dan Irvan main diluan.
"Opa, aku pasti menang" ucap Reyna. "Oh ya, kita lihat aja" jawab Irvan.
Reyna pun bermain dengan Irvan, dan ternyata yang menang adalah Reyna. "Yey aku menang, opa kalah" ucap Reyna. "Iya opa kalah" jawab Irvan. Setelah itu dilanjutkan dengan Reyna dan Al yang bermain. Karena yang menang Al jadi Al dan Andin bermain bersama.
"Pokoknya kalau aku yang menang, aku mau kamu izinin aku gak pakai kursi roda lagi" pinta Andin. "Ok, kalau saya yang menang, kamu harus bedrest besok di rumah" jawab Al. "Mana boleh gitu mas" ucap Andin. "Bolehlah, kan kamu diluan yang nantangin saya" jawab Al. "Oke, aku setuju" ucap Andin.
Mereka berdua pun bermain, sementara Irvan dan Reyna saling menyemangati mereka. "Ayok mah, semangat mama pasti menang" ucap Reyna. "Ayok Al, kamu pasti bisa kalahkan Andin" ucap Irvan. Dan setelah pertandingan selesai yang menang adalah Al.
"Saya menang" ucap Al. "Ih, curang" ucap Andin. "Kok curang sih ndin?" Tanya Al. "Kamu gak mau ngalah sama aku" jawab Andin. "Ya tetap aja saya yang menang kan" ucap. "Pokoknya kamu curang mas" ucap Andin. "Pokoknya kamu harus bedrest besok di rumah" ucap Al. "Gak mau mas" jawab Andin.
"Andin, udah terima aja kekalahan kamu. Dan turuti kata suami kamu" ucap Irvan. "Hmm, iya" jawab Andin pasrah.
"Kalau gitu om pamit pulang dulu ya" ucap Irvan. "Iya om" jawab Andin. "Reyna sayang, opa pulang dulu ya" ucap Irvan. "Kok pulang si opa, kan aku masih mau main" jawab Reyna. "Iya sayang, kan sekrang udah sore. Opa pulang dulu ya, nanti kita main lah" ucap Irvan. "Iya opa, opa hati-hati ya" jawab Reyna. "Iya sayang" ucapnya. "Al, Andin om pulang dulu. Kamu harus banyak istirahat biar cepat sembuh" pinta Irvan. "Iya om" jawab Andin.
"Yaudah, kita antar opa ke depan yuk" ajak Andin. "Gak usah, kamu istirahat aja" pinta Irvan. "Yaudah iya om" jawab Andin.
____________________________________Praja Lima
Hari ini adalah sidang keputusan Hakim tentang kasus penculikan Nino terhadap Andin. Candra dan Karina duduk di kursi pelaku, sementara Al, Surya dan Irvan duduk si kursi korban. Hakim pun memutuskan hukuman pidana di selama 7 tahun karena masuk ke dalam pasal 328 KUHP.Harusnya 12 tahun ya, tapi di sini di ubah karena kan Elsa di hukum cuma 10 tahun atas pembunuhan, kan gak nyambung kalau kasus penculikan lebih lama dihukum daripada kasus pembunuhan.
Setelah selesai sidang Al, Surya dan Irvan pulang. "Alhamdulillah ya, kasus ini sudah selesai" ucap Al. "Iya Alhamdulillah, semoga Nino taubat ya dan gak mengganggu keluarga kamu lagi" ucap Irvan. "Iya om" jawab Al. "Kalau gitu papa pulang dulu ya Al. Aku diluan ya Irvan" ucap Surya. "Iya pah" jawab Al sambil salam ke Surya. "Iya, kalau gitu om juga mau pulang" ucap Irvan. "Iya om hati-hati" sambil salam ke Irvan juga.
Setelah Surya dan Irvan pulang, tinggallah Al sendiri. Al yang mau ke kantor karena ada meeting, tiba-tiba mendapat telepon dari Kiki. "Halo mas Al" ucap Kiki. "Iya Ki ada apa?" Tanya Al. "Mba Andin" ucap Kiki. "Andin kenapa?" Tanya Al. "Mba Andin pingsan mas" jawab Kiki. "Pingsan? Bagaimana bisa?" Tanya Al. "Tapi mba Andin mual-mual mas Al, bolak balik kamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi mba Andin pingsan" jelasnya. "Yaudah kamu tunggu di situ saya akan pulang sekarang" pinta Al. "Baik mas Al" jawab Kiki.
Al dengan kekhawatiran nya ke Andin membawa mobil dengan ngebut. "Ya Allah, lindungilah Andin. Saya gak mau istri saya kenapa-kenapa" ucap Al. "Tunggu saya ndin, saya akan pulang" ucap Al lagi.
Sesampainya di pondok pelita, Al langsung lari ke kamar untuk melihat Andin. "Ki, Kiki" panggil Al. "Andin dimana sekarang?" Tanya Al. "Mba Andin ada di kamar mas Al" jawabnya. Al pun ke kamarnya.
Setelah masuk ke kamar, Al melihat Andin tertidur lemah di atas kasur. (Yang angkat Andin ke kasur Mirna dan Kiki). "Ya Allah, muka kamu pucat banget ndin" ucap Al. "Kita sekarang ke rumah sakit ya Ndin" ucap Al lalu menggendong Andin. Al pun membawa Andin ke rumah sakit. Sekarang Andin sedang di periksa oleh dokter.
Tak berapa lama, dokter yang menangani Andin keluar dari ruangan. "Gimana keadaan istri saya dok?" Tanyanya. "Selamat ya pak, istri bapak sedang hamil dan bapak akan segera menjadi seorang papa" jawab dokter. Al yang mendengar kata dokter pun kaget.
"Serius dok?" Tanya Al. "Benar pak" jawabnya. "Tapi saya sarankan Bu Andin saat ini jangan banyak pikiran karena Bu Andin pernah mengalami depresi. Dan juga Bu Andin harus banyak istirahat karena kondisi Bu Andin saat itu belum sembuh total" jelas nya. "Baik dok, terima kasih ya dok" ucap Al. "Kalau gitu boleh saya temui istri saya?" Tanya Al. "Boleh pak, tapi istri bapak saat ini masih belum sadar" jawabnya. "Baik dok, terima kasih" ucap Al. "Kalau gitu saya permisi pak" jawabnya.
Al pun masuk ke ruangan Andin. "Makasih ya, sekarang ada anak kita di sini" ucap Al sambil menunjuk perut Andin. "Saya janji saya akan jaga kamu dan anak kita" ucap Al lagi sambil menggenggam tangan Andin.
Beberapa menit pun berlalu, Andin mulai menggerakkan tangannya membalas genggaman tangan Al. Andin pun perlahan membuka kedua matanya. "Ndin, kamu udah sadar?" Tanya Al. "Aku kenapa bisa di sini?" Tanyanya. "Tadi kamu pingsan di rumah, makanya saya bawa kamu ke sini" jelas Al. "Tadi kata Kiki kamu mual-mual terus. Dan ternyata kamu lagi hamil, makasih ya Ndin" ucap Al sambil mencium kening Andin. "Hamil? Aku hamil mas?" Tanya Andin tak percaya. "Iya" jawab Al. "Alhamdulillah, akhirnya Reyna punya teman" ucap Andin. "Iya, makasih ya Ndin" jawab Al.
"Saya panggilkan dokter dulu ya" ucap Al. "Iya mas" jawabnya. Dokter pun datang dan memeriksa keadaan Andin. Andin sudah diizinkan pulang hari ini.
"Mas kita pulang sekarang yuk" ajak Andin. "Iya sebentar" jawab Al. "Sini duduk" pinta Al sambil menunjuk kursi roda. Andin pun duduk dan mereka pulang ke pondok pelita untuk memberikan kabar bahagia ini.
____________________________________Jangan lupa vote ya, thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Cinta
Short StoryTokoh: Aldebaran Alfahri Andini Kharisma Putri El Nino Prasetya Elsa Anindita Seorang CEO PT Aldebaran Sejahtera yang bernama Aldebaran Alfahri telah salah paham dan terlanjur membalaskan dendamnya ke Andini Kharisma Putri seorang dosen di salah s...