Chapter 35 - Andin Sakit 2

1.4K 70 0
                                    

Siangnya Al pun terbangun lebih dulu daripada Andin, Al melihat jam di hpnya. "Udah jam 9" ucap Al.

Al memeriksa keadaan Andin, Al meletakkan tangannya di atas kening Andin. "Kok panasnya gak turun-turun ya? Udah jam segini, Andin harus makan aku siapin dulu deh" ucap Al lalu pergi ke dapur tak lupa dia pamit ke Andin.

"Saya ke dapur dulu ya Ndin" ucap Al lalu mencium kening Andin. "Al kamu ngapain di dapur, Andin mana?" Tanya Rosa. "Loh, mama kok di rumah. Mama gak ikut antar Reyna?" Tanya Al. "Enggak, biar Mirna aja dulu yang antar Reyna" jawab Rosa.

"Andin mana Al?" Tanya Rosa. "Andin di kamar mah, dia lagi sakit" jawab Al. "Ya Allah, kok bisa?" Tanya Rosa. "Ceritanya Al dan Andin lagi berantem mah. Terus Andin menangis, dia tidur di bawah terus sakit" jawab Al. "Ya Allah, kamu gimana sih. Istri kamu lagi hamil, kok malah tidur dibawah" ucap Rosa. "Ya maaf mah" jawab Al.

"Parah gak demamnya?" Tanya Rosa. "Panasnya tinggi banget, belum turun-turun mah" jawab Al. "Mama cek dulu" ucap Rosa lalu pergi ke kamar Al.

Sesampainya di kamar Al, Rosa mencek keadaan Andin. "Ya Allah, panas banget nih" ucap Rosa. "Sini Al, biar mama aja kompres" ucap Rosa. Al memberikan air kompresan nya

Andin yang terusik dengan pergerakan mama Rosa pun terbangun. "Mah" ucap Andin. "Gimana keadaan kamu ndin? Apa ada yang sakit?" Tanya Rosa. "Aku gak apa-apa mah" jawab Andin berbohong karena sebenarnya kepalanya sedang sakit.

"Gak usah bohong, mama gak suka di bohongi ndin" ucap Rosa. "Aku gak bohong mah, aku baik-baik aja bentar lagi juga sembuh kok" jawab Andin. "Aduh" ngeluh Andin memegang kepalanya.

"Kenapa ndin? Kepala kamu sakit?" Tanya Al. Andin pun menggeleng. "Aku gak apa-apa mas" jawab Andin.

"Ndin, ndin kamu gak bisa bohongi saya. Saya tau pasti kamu sedang kesakitan sekarang" batin Al.

"Kita ke rumah sakit ya?" Ajak Al. "Eum, gak usah mas. Aku baik-baik aja kok" ucap Andin pelan. "Bener?" Tanya Al. Andin pun mengangguk.

"Yaudah kamu makan dulu ya Ndin" ucap Rosa. "Aku gak lapar mah" jawab. "Tapi harus makan Andin. Udah sini saya yang suapin kamu" pinta Al.

"Al, kalau gitu mama keluar dulu kamu jaga Andin. Ini salah kamu" ucap Rosa. "Mah, jangan salahkan mas Al. Ini salah aku mah" ucap Andin pelan.

"Iya iya, kamu istirahat aja makan yang banyak" ucap Rosa. "Al kamu jaga Andin" pinta Rosa. "Iya mah" jawab Al. Setelah Rosa pergi Al duduk di kasur di samping Andin. Al mengelus-elus kepala Andin. Lalu Al menarik Andin ke pelukannya, sementara Andin hanya diam karena dia sangat lemah sekarang.

"Lain kali gak usah bohong kalau kamu masih sakit" ucap Al. "Tapi aku gak mau membuat kamu cemas dan ngerepotin kamu mas. Aku gak mau kamu marah lagi, aku takut" jawab Andin.

"Saya gak marah, lain kali gak usah bohong. Maafin saya karena udah marah sama kamu" ucap Al. Andin menggeleng "Gak mas ini salah aku bukan salah kamu" jawab Andin. "Huft, maafkan saya ya udah kamu makan" ucap Al lalu menyuapi Andin lagi. Andin mengangguk dan membuka mulutnya.

Setelah makan, Al menyuruh Andin istirahat. Andin pun tertidur, tiba-tiba Al menarik Andin ke dekapan nya. Sementara Andin hanya diam saja dan dia pun tertidur.

Tepat jam 12 siang, Reyna pulang dari sekolah. "Oma" panggilnya. "Sayang" ucap Rosa. "Papa dan mama mana oma?" Tanyanya. "Papa dan mama lagi dikamar sayang. Mama lagi sakit" jawab Rosa.

"Mama sakit Oma? Aku mau sama mama" ucap Reyna lalu pergi ke kamar papa dan mamanya.

Sesampainya di kamar papa dan mamanya Reyna pun masuk. "Mamah" panggil Reyna. "Ssstt, mama lagi bobok" ucap Al. Reyna pun mengangguk lalu naik ke keatas kasur, dia tidur di antara Al dan Andin.

"Mamah, sakit ya pah" ucap Reyna. "Iya sayang" jawab Al. Reyna pun memegang kening Andin. "Kok panas banget" ucap Reyna. "Aku mau di sini aja sampai mama sembuh, boleh kan pah?" Tanya Reyna. "Boleh sayang, tapi jangan ribut ya" pinta Al. "Oke pah" jawab Reyna.

Reyna pun tidur dan memeluk Andin. "Cepat sembuh ya mah" ucap Reyna pelan lalu tertidur.

Tepat jam 1 siang, Andin terbangun dari tidurnya. Andin merasakan ada tangan kecil yang sedang memeluknya. "Reyna" batin Andin.

"Hey, udah bangun" ucap Al. Andin mengangguk. "Reyna kok di sini mas?" Tanya Andin. "Tapi Reyna ke sini mau temani kamu" jawab Al. Andin yang mengerti pun mengangguk lagi.

"Ndin, kita makan siang dulu ya" pinta Al. "Tapi aku gak selera makan mas" jawab Andin. "Tapi harus makan biar cepat sembuh, kasihan anak saya juga kelaparan nanti" ucap Al. "Anak kita kali mas" jawab Andin.

"Iya iya, anak kita. Kalau gitu makan ya, kasihan anak kita kalau kelaparan" ucap Al. "Iya mas" jawab Andin. "Yaudah yuk kita ke ruang makan" ajak Andin.

"Heh, siapa bilang kita ke ruang makan?" Tanya Al. "Loh, kan mau makan mas" jawab Andin. "Makannya di sini aja, bentar saya ambilkan untuk kamu" jawab Al. "Gak usah lah mas, aku udah sembuh kok" ucap Andin. "Sembuh dari mananya, badan kamu aja masih panas begini" jawab Al.

"Udah kamu tunggu sini, saya mau ke dapur dulu" ucap Al. Andin pun mengangguk dan menurut apa kata Al.

Al pun pergi ke dapur mengambil makan siang Andin, setelah itu membawanya ke kamarnya. "Ini ndin, makan dulu" ucap Al. "Iya sini mas" jawab Andin mau mengambil sendok tetapi Al menahannya. "Saya yang suapin kamu" ucap Al. "Tapi mas.." ucap Andin. "Ssstt, udah nurut aja" jawab Al. "Huft, iya mas" jawab Andin.

"Buka mulutnya" pinta Al. Andin pun membuka mulutnya dan Al memasukkan nasinya ke mulut Andin.
____________________________________

Hai guys, maaf ya kalau masih banyak typo.

Jangan lupa vote ya, thank you

Ikatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang