Paginya di pondok pelita, keluarga Alfahri sedang sarapan bersama.
"Mas, hari ini aku udah boleh ke kampuskan?" Tanya Andin. "Ke kampus, gak boleh ndin" jawab Al. "Tapi mas, kan kamu bilang 2 hari lagi aku udah boleh ke kampus, kan ini udah lebih 2 hari mas" ucap Andin."Iya saya tau, tapikan kamu semalam baru masuk rumah sakit juga. Pokoknya saya gak izinin kamu ke kampus" ucap Al. "Tapi mas, aku itu udah sembuh" paksa Andin. "Gak boleh ndin, ingat kata dokter kamu harus banyak istirahat" ucap Al.
"Tapi mas, kalau aku dipecat gimana?" Tanya Andin. "Gak bakalan ada yang berani pecat kamu" ucap Al. "Ih, mas Al. Kalau gitu aku ikut antar Reyna aja, boleh kan sayang?" Tanya Andin ke Reyna. "Boleh dong mah", jawab Reyna.
"Saya bilang saya gak izinin kamu kemana-mana, kamu tetap di rumah istirahat atau kamu ikut saya ke kantor" ucap Al. "Ih, yaudah aku di rumah aja" jawab Andin. "Nah, gitu dong nurut kata suami" ucap Al. "Iya" jawab Andin. "Yaudah, dihabisi makanannya" ucap Al. "Hmm" jawab Andin.
Setelah makan, Al pun pergi ke kantor dan mama Rosa mengantar Reyna ke sekolah. Sementara Andin tetap di rumah.
____________________________________PT Aldebaran Sejahtera
"Pagi pak" ucap Rendi yang baru masuk ke ruangan Al. "Pagi Ren" jawabnya. "Ini pak saya membawa berkas yang mau bapak cek dan tandatangani" ucap Rendi sambil meletakkan berkas di meja Al. "Semuanya ini Ren?" Tanya Al karena melihat banyaknya dokumen yang di bawa Rendi. "Iya pak" ucap Rendi."Kalau gitu saya permisi dulu pak" pamit Rendi. "Iya makasih ya Ren" ucap Al. "Iya pak" jawab Rendi.
"Banyak banget dokumennya" batin Al.
Al pun mulai bekerja mencek semua dokumen yang di bawa Rendi. Hingga tak terasa sudah pukul 6 sore, tetapi pekerjaannya belum juga selesai.
"Udah jam segini, tapi semuanya belum selesai. Udahlah lebih baik gue bawa ke rumah aja biar bisa di selesaikan" ucap Al kemudian pulang ke rumah.
____________________________________Pondok Pelita
Andin, sedang menunggu Al pulang. "Mas Al kok lama banget sih, apa banyak kerjaan ya di kantor" ucap Al."Assalamualaikum" ucap Al baru pulang. "Waalaikumussalam mas, kamu udah pulang?" Ucap Andin sambil salam ke Al. "Saya ke kamar dulu" ucap Al lalu pergi ke kamar.
"Mas Al, kenapa sih mungkin capek kali ya aku susul ke kamar aja deh" ucap Andin dan menyusul Al ke kamar.
"Mas, kamu capek ya. Aku pijitin ya" ucap Andin. "Gak perlu, kamu istirahat aja" jawab Al. "Tapi kamu capek mas, aku mau pijitin kamu" ucap Andin. "Andin, udah kamu istirahat aja" ucap Al. "Tapi mas..", ucap Andin dan langsung dipotong oleh Al.
"Andin, udah ya saya lagi banyak kerjaan. Kamu istirahat aja apa susahnya sih. Udah saya mau ke ruang kerja saya dulu, kamu tetap di sini aja" ucap Al dengan suara yang tinggi lalu keluar kamar.
Degg
Andin yang dibentak Al, kaget dan matanya berkaca-kaca lalu kemudian menangis.
"Mas Al kok bentak aku sih, kan aku cuma mau pijitin kan mas Al juga capek hiks hiks" ucap Andin sambil menangis. Karena lelah menangis Andin pun tertidur di pinggiran kasur. Sementara Al ketiduran di ruang kerjanya.Paginya Al terbangun dari tidurnya. Al pun sadar dengan perlakuannya ke Andin semalam. "Ya Allah, apa yang gue lakukan. Semalam gue udah bentak Andin pasti dia sekarang lagi sedih" ucap Al. "Lebih baik gue periksa Andin aja ke kamar" ucap Al lalu menuju kamar.
Saat Al masuk ke kamarnya, Al melihat Andin yang berada di pinggiran kasur tertidur dengan mata yang sembab dan pucat. "Ya Allah Ndin" ucap Al yang prihatin melihat kondisi Andin.
"Mas, aku mohon maafkan aku. Jangan bentak aku, aku takut" ngigau Andin.
"Ya Allah, maafkan saya ndin. Saya udah bentak kamu semalam" ucap Al. Lalu Al menggendong Andin ke atas kasur, Al merasakan kalau tubuh Andin panas.
"Ya Allah, badan kamu panas sekali. Muka kamu pucat banget ndin" ucap Al. Andin yang terusik dengan pergerakan Al pun terbangun. "Mas" ucap Andin.
"Andin, kamu sakit? Badan kamu panas banget, muka kamu juga pucat" tanya Al. "Gak mas, aku gak apa-apa kok. Udah kamu siap-siap ke kantor sana" bohong Andin, dia gak mau merepotkan Al lagi dan Andin takut Al marah lagi.
"Gak apa-apa gimana, badan kamu panas banget. Udah kamu tunggu sini saya mau ambil air kompresan dulu" ucap Al lalu berdiri tetapi Andin menahannya. "Udah mas, aku gak apa-apa. Kamu ke kantor aja, aku gak mau ngerepotin kamu" ucap Andin.
"Kenapa ngomong gitu?" Tanya Al. "Mas, maafin aku. Jangan marah lagi, aku takut" ucap Andin dengan mata yang berkaca-kaca lalu kemudian menangis.
"Ndin, maafin saya udah bentak kamu. Saya gak marah, maafin saya ya udah jangan nangis lagi" ucap Al lalu menghapus air mata Andin dan memeluknya. Andin pun mengangguk.
"Udah, saya ambilkan air kompresan dulu ya" ucap Al. "Iya mas" jawab Andin. Al pun ke dapur mengambil air kompresan lalu membawanya ke kamar.
"Ndin, sini saya kompres dulu biar panasnya turun" ucap Al lalu mengkompres Andin. "Mas, kamu gak kerja?" Tanya Andin. "Enggak, saya mau jaga kamu di sini" jawab Al. "Enggak usah mas, kamu kerja aja aku bentar lagi sembuh kok" ucap Andin. "Enggak saya gak mau, kamu nurut kata suami" pinta Al. "Iya mas, makasih ya" ucap Andin. "Iya" jawab Al.
"Mas, kamu mau aku pijitin? Kamu kan capek mas" ucap Andin. "Enggak ndin, kamu itu sakit udah istirahat biar cepat sembuh" jawab Al. Andin mengangguk dan memejamkan matanya.
"Ya Allah, ndin kamu sakit masih mikirin saya" ucap Al dalam hati.
Al memandangi Andin yang tertidur, Al mengelus-elus kepala Andin supaya tidurnya nyenyak.
"Cepat sembuh Ndin, maafkan saya karena saya kamu jadi tidur di bawah dan jadi sakit. Selamat istirahat ndin" ucap Al lalu mencium kening Andin dan memeluk Andin. Kemudian Al juga tertidur bersama Andin.
Di ruang makan Rosa dan Reyna sedang makan bersama. "Papah dan mama mana oma?" Tanya Reyna. "Gak tau nak, mungkin papa masih capek karena semalam banyak kerjaan. Reyna makan sama Oma dulu ya" jawab Rosa. "Iya oma" jawab Reyna. "Makan yang banyak, biar cepat besar" ucap Rosa. "Iya Oma" jawab Reyna.
____________________________________Hari ini, 1 part dulu ya kalau nanti malam mood mimin bagus baru update lagi.
Jangan lupa vote ya, thank you all
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Cinta
ContoTokoh: Aldebaran Alfahri Andini Kharisma Putri El Nino Prasetya Elsa Anindita Seorang CEO PT Aldebaran Sejahtera yang bernama Aldebaran Alfahri telah salah paham dan terlanjur membalaskan dendamnya ke Andini Kharisma Putri seorang dosen di salah s...