Chapter 18 - Bali

1.2K 63 1
                                    

Malam harinya Andin menyiapkan semua keperluan yang mau dibawa nanti. Mulai dari pakaian, alat mandi, dan keperluan lainnya.  Sementara Al yang baru saja masuk ke kamar melihat Andin yang sedang sibuk menyiapkan baju ingin membantu nya.
"Ndin, ada yang perlu saya bantu gak?" Tawar Al. "Enggak ada mas, semuanya sudah hampir siap kok. Lagian kan kamu pasti capek habis kerja seharian" jawab Andin. "Gak, saya gak capek. Udah sini saya bantuin" ucap Al sambil membantu Andin memasukkan beberapa pakaian ke koper. "Makasih ya mas" ucap Andin. "Iya" jawab Al.

Setelah selesai mempersiapkan semuanya, Andin pun ingin ke kamar Reyna. Andin ingin melihat Reyna sudah tidur atau belum.
"Kamu mau kemana Ndin?" Tanya Al. "Aku mau lihat Reyna bentar mas" jawab Andin. "Saya ikut" ucap Al. "Yaudah, ayo mas" ajak Andin.

Al dan Andin pergi ke kamar Reyna bersama. Sesampainya di kamar Reyna, Al dan Andin melihat Reyna yang sudah tertidur, Al dan Andin mendekati kasur Reyna. Andin mengelus lembut kening Reyna.
"Selamat malam sayang" ucap Andin lalu mencium Reyna, begitu juga dengan Al.
"Yaudah, karena Reyna sudah tidur. Kita ke kamar kita ya" ajak Al. "Iya mas" jawab Andin.

Besoknya Al dan Andin sudah siap berangkat ke Bali. "Reyna sudah siap nak?" Tanya Al. "Udah dong pah" jawab Reyna. "Yaudah sekarang kita pergi ya" ajak Al. "Oke pah" jawab Reyna. "Ayok Ndin" ajak Al. "Iya mas" jawab Andin sambil ingin membawa koper ke mobil. Al yang melihat itu, langsung menghentikan Andin.

"Kamu ngapain ndin?" Tanya Al. "Mau bawa koper mas" jawab Andin. "Udah, biar Uya yang bawa" ucap Al. "Udah, gak apa-apa mas aku aja" jawab Andin. "Andin, bisa dengarkan perintah saya gak?" Ucap Al. "Yaudah iya mas" jawab Andin pasrah. "Kamu masuk ke mobil ya" ucap Al sambil mengantar Andin ke mobil dan membuka pintu mobil. "Makasih ya mas" ucap Andin. "Iya" jawab Al sambil menutup pintu mobil.

"Uya, kamu masukkan kopernya ke bagasi mobil saya" pinta Al. "Siap pak bos" jawab Uya. Setelah semua selesai, mereka pun pergi menuju bandara. Al sudah memesan 4 tiket eksekutif untuk mereka.

Di dalam pesawat, Andin duduk di samping Al sementara Mirna dengan Reyna.

POV: Enak ya jadi Mirna, baby sitter tapi ikut traveling ke Bali naik pesawat eksekutif pula.

Setelah beberapa jam, mereka sampai di Bali. Al pun mengajak mereka ke Hotel berbintang yang ada di Bali. Setelah sampai di hotel, Al mengantarkan Mirna dan Reyna ke kamarnya. "Nak, kamu tidur sama ncuss ya" Ucap Al. "Kok gak sama papa dan mama sih pah?" Tanya Reyna. "Kalau Reyna tidur sama papa dan mama, siapa dong yang temenin ncus Mirna. Kasihan dong kalau tidur sendiri" ucap Al. "Iya ya pah, yaudah deh aku tidur sama ncuss Mirna" ucap Reyna. "Gitu dong sayang" ucap Al. Sementara Andin dan Mirna hanya mengikuti apa kata Al saja.

"Yaudah kalau gitu papa dan mama ke kamar dulu ya sayang" ucap Al. "Oke pah" jawab Reyna. "Ayo ndin, kita ke kamar" ajak Al sambil memegang tangan Andin. "Iya mas" jawab Andin. Mereka berdua pun ke kamar mereka yang berada di sebelah kamar Reyna dan Mirna.

Sesampainya di kamar, Andin yang kecapean menidurkan dirinya di kasur hotel. "Capek ndin?" Tanya Al. "Iya mas" jawab Andin. "Yaudah kamu istirahat dulu ya" ucap Al. "Iya mas, makasih ya" ucap Andin. "Iya" jawab Al. Andin pun tidur, sementara Al merebahkan tubuhnya di samping Andin dan memandang Andin yang sedang tidur.

"Kasihan kamu, kamu pasti kecapean" ucap Al pelan sambil mengusap rambut Andin. "Kamu cantik sekali Ndin" ucap Al lalu mencium Andin. Lalu Al pun tertidur, dan mereka berdua istirahat.

Setelah beberapa jam, Al pun terbangun dan melihat Andin yang masih tertidur.
Saya mau seperti ini terus ndin, di saat saya terbangun maka kamulah yang pertama saya lihat. Batin Al
Tak berapa lama, Andin pun terbangun. "Udah bangun" ucap Al. Andin hanya mengangguk. "Mau jalan-jalan ke pantai?" Ajak Al. "Boleh mas" jawab Andin. "Yaudah, sekarang kamu siap-siap kita ke pantai sekarang" ucap Al. "Beneran mas?" Tanya Andin. "Iya" jawab Al. "Makasih mas" ucap Andin. "Yaudah, sekarang kamu siap-siap" pinta Al. Andin pun pergi bersiap-siap.

"Halo mirna, kamu dan Reyna siap-siap sekarang. Kita mau jalan-jalan ke pantai" ucap Al di telepon. "Siap pak bos" jawab Mirna. Setalah itu Al langsung menutup teleponnya. Setelah itu Al menelpon seseorang untuk melaksanakan sebuah tugas.
"Halo, 10 menit lagi kamu kerjakan tugas kamu. Kamu hias kamar saya yang bagus dan indah" ucap Al. "Siap pak" jawabnya. Dan Al pun menutup teleponnya.

Tak berapa lama, Andin keluar dari kamar mandi. "Udah siap" tanya Al. "Udah mas, yuk" jawab Andin. "Yaudah, kita ke kamar Reyna dan Mirna dulu" ucap Al. "Iya mas" jawab Andin. Setelah menjemput Reyna dan Mirna, mereka pun pergi ke pantai.

Setelah di pantai, Andin pun terpesona melihat keindahan pantai. "Wah, indah sekali mas" ucap Andin kagum.
Sementara Reyna dan Mirna langsung bermain di tepi pantai. "Makasih ya mas, udah ajak aku ke sini" ucap Andin. "Iya sama-sama, mau foto?" Ajak Al. "Boleh mas" jawab Andin.

"Mirna" panggil Al. "Iya pak bos" jawab Mirna. "Kamu fotokan saya dan Andin" Pinta Al. Mirna pun memfoto Andin dan Al, Al pun memeluk Andin dari belakang dan mereka pun berfoto. Gaya kedua, Al menggenggam tangan Andin dan melihat ke arah Andin. Gaya ketiga, Al dan Andin saling berhadapan dan menggenggam tangan.

"Papa, mama kok foto gak ngajak aku sih" ucap Reyna. "Sini sayang, kita foto" ajak Al. Reyna pun berlari ke arah papa dan mamanya. Mereka bertiga pun berfoto bersama. Setelah bermain di pantai seharian hingga malam hari. Mereka pun makan malam di restoran mewah di Bali. Setelah makan malam, mereka pulang ke hotel. Sesampainya di hotel mereka pun ke kamar masing-masing.

Di kamar Al dan Andin, Andin pun masuk ke kamar. Andin terkejut melihat hiasan yang ada di kamar itu. "Mas, indah sekali" ucap Andin. "Kamu suka?" Tanya Al. "Suka mas" jawab Andin.

Al pun membawa Andin ke arah kasur hotel. "Andin saya mau bicara sesuatu" ucap Al. "Mau bicara apa mas?" Tanya Andin. Al yang terlihat gugup menggenggam tangan Andin. "Saya cinta sama kamu Andini Kharisma Putri" ucap Al. Andin pun kaget mendengar perkataan Al.

"Kamu serius mas?" Tanya Andin tak percaya. "Iya Ndin" ucap Al. Al pun menarik Andin ke pelukannya. "Tolong jangan tinggalkan saya, saya sangat mencintai kamu Andini Kharisma Putri" ucap Al sambil memeluk Andin. Andin pun terharu, Andin pun menangis karena tak menyangka kalau Al sudah jatuh cinta kepadanya. Al yang merasakan kalau pundaknya basah melepaskan pelukannya.

"Kamu kenapa nangis?" Tanya Al. Andin pun menggeleng "Makasih banyak ya mas" ucap Andin sambil menangis. "Iya Ndin, udah jangan nangis lagi ya" ucap Al sambil mengusap air mata Andin dan kemudian Al memeluknya. Setelah Al merasa Andin sudah cukup tenang, Al melepaskan pelukannya.

Al pun menggenggam tangan Andin. "Ndin, apa boleh malam ini saya minta hak saya?" Tanya Al. "Hak?" Jawab Andin polos. "Iya hak saya sebagai suami" jelas Al. Andin pun yang mengerti hanya mengangguk, yang berarti tanda setuju. Karena sudah mendapat persetujuan dari Andin. Al pun mulai mengelus pipi mulus Andin lalu menciumnya. Selanjutnya mereka pun melakukan hubungan suami istri.

Malam ini adalah malam yang tak akan terlupakan. Di mana Aldebaran telah menyatakan cintanya dan juga malam di mana aku sudah menjadi istri seutuhnya dari  Aldebaran Alfahri. Batin Andin
____________________________________

Ikatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang