Tiba-tiba handphone Al berbunyi.
"Siapa ini?" Ucap Al lalu mengangkat telepon nya.
"Halo"
"Hai Al, masih ingat gue?"
"Farel, mau ngapain lo telepon gue?"
"Gue tebak lo sekarang lagi cari istri lo kan?"
"Lo tau darimana?"
"Tenang Al, istri lo ada sama gue. Dia aman kok tenang aja"
"Dimana istri gue sekarang?"
"Eits, tenang dulu. Sabar dong Al, istri lo akan gue lepasin asalkan"
"Asalkan apa?"
"Asalkan lo harus berikan perusahaan dan seluruh aset lo ke gue. Bagaimana kalau gak lo akan kehilangan istri lo selamanya. Hmm, btw istri lo cantik juga ya Al sepertinya cocok deh kalau gue mainin dulu kan lumayan"
"Brengsek, jangan pernah berani sentuh istri gue paham"
"Tenang aja Al, gue gak akan macam-macam kalau lo gak macam-macam sama gue"
"Dimana gue bisa ketemu lo?"
"Sabar Al, kita pasti ketemu sekarang kok. 35 menit gue tunggu lo di Jalan Sudirman No. 40 kalau lewat semenit pun, istri lo akan habis" ucapnya.
"Oke, gue pergi ke sana sekarang"
"Ingat jangan bawa polisi, kalau lo berani bawa polisi awas aja" Ucap Farel lalu mematikan teleponnya."Sial, dasar brengsek. Ndin tunggu saya, saya akan bawa kamu pulang" batin Al lalu pergi menuju lokasi.
Sesampainya di lokasi Al langsung masuk ke gudang itu.
"Hei, ternyata lo datang juga" ucap Farel. "Di mana istri gue?" Tanya Al
"Tenang aja dia aman, ada di dalam"
Al pun hendak mendatangi Andin, tetapi ditahan oleh Farel.
"Hei lo harus lawan gue dulu" ucap Farel lalu memukul perut Al. Dan mereka berdua pun berantem.
"Hei kalian, ngapain berdiri disitu bantu gue" ucapnya ke anak buahnya. Lalu anak buah Farel membantu melawan Al. Al yang kewalahan karena melawan 4 orang itu, Al pun gak bisa melawan lagi.
"Cepat pegangi dia" ucapnya ke anak buahnya.
"Lo lihat, setelah ini lo akan melihat istri lo mati di depan mata lo" ucapnya.
"Jangan berani sentuh istri gue" ucap Al.
"Emangnya kenapa? Hei, bawa orang itu ke sini" pintanya ke anak buahnya.Dan anak buahnya pun membawa Andin di depan Al. Al yang melihat keadaan istrinya pun gak tega, karena kondisi Andin yang gak sadar, tangan diikat dan mulut yang di bekap. "Ya Allah ndin, bertahan ya saya pasti keluarkan kamu dari sini" batin Al.
"Lo lihat betapa cantik nya istri lo ini Al" Ucap Farel sambil menyentuh dagu dan pipi Andin.
"Jangan berani sentuh istri gue" ucap Al dengan nada tinggi.
"Diam, hajar dia" pintanya ke anak buahnya.Sementara Farel menggendong Andin ke sebuah kamar. "Jangan sentuh istri gue" ucap Al. "Akh" ngeluh Al karena kesakitan.
Tiba-tiba Rendi dan polisi datang, ya tadi di mobil Al menghubungi Rendi untuk ke kantor polisi. "Pak Al" ucap Rendi. "Ren" jawab Al. "Cepat kabur" ucap anak buah Farel. "Angkat tangan" ucap polisi sambil menodongkan pistol dan anak buah Farel itupun diam dan mengangkat tangannya.
"Ren, Andin" ucap Al. "Bu Andin dimana pak?" Tanya Rendi. "Kamu disini dulu saya mau cari Andin" ucap Al lalu bangkit mencari Andin.
Di sisi lain Farel membawa Andin ke kamar yang ada di gudang itu. "Oh, cantiknya istri lo Al sayang untuk dianggurin. Tapi sayangnya lagi hamil. Tapi gak apa-apa yang penting gue bisa memuaskan nafsu gue" ucap Farel.
Farel pun membuka kancing bajunya dan ketika tinggal kancing terakhir.
Brakkk
"Jangan berani sentuh istri gue" ucap Al marah.
"Al" ucapnya kaget.
"Angkat tangan Anda" ucap polisi.
Farel yang hendak kabur tidak bisa karena diluan dicegah polisi. Dan polisi membawa Farel ke kantor polisi.Sementara Al langsung melihat keadaan Andin. "Andin, Ya Allah Ndin" ucap Al. "Bertahan ya Ndin demi anak kita" ucap Al lalu menggendong Andin ke dalam mobil dan membawanya ke rumah sakit.
Sampai di rumah sakit dokter pun memeriksa keadaan Andin. "Gimana keadaan istri saya dok?" Tanya Al. "Alhamdulillah, Bu Andin dan kandungannya baik-baik saja. Sekarang bapak sudah bisa menemui istri bapak" ucap dokter.
Al pun masuk ke ruangan, Al melihat Andin yang belum sadar. "Andin, bangun ya" ucap Al sambil menggenggam tangan Andin. Beberapa menit, Andin pun tersadar dan perlahan membuka matanya.
"Mas" panggilnya.
"Andin kamu udah sadar"
"Mas, aku takut hiks hiks" ucap Andin sambil menangis.
"Kamu tenang aja, saya disini temani kamu"
"Kamu gak akan pergi kan mas, aku takut mas hiks hiks hiks"
Al yang melihat Andin ketakutan langsung memeluknya.
"Gak saya gak akan tinggalin kamu, udah jangan nangis ya" ucap Al lalu Andin pun mengangguk.
"Sekarang kita pulang ya. Kamu istirahat" ucap Al
"Iya, tapi pekerjaan kamu?" Tanya Andin
"Udah selesai, hari ini juga kita pulang ke Jakarta" jawab Al.
"Iya mas"
"Yaudah yuk" ajak Al.
Al pun menggendong Andin ke mobil. "Mas, makasih ya udah baik sama aku" ucap Andin. "Iya, itu udah tugas saya sebagai suami kamu" jawab Al. Lalu Al dan Andin pulang ke hotel.Sesampainya di hotel, Al menggendong Andin ke kamar mereka. "Kamu istirahat dulu, jangan banyak gerak. Saya mau pesan makan siang dulu, oh ya nanti sore kita pulang ke Jakarta ya" ucap Al. "Iya mas" jawab Andin.
Al menelepon pelayan hotel.
"Halo, saya mau makan siang saya diantar ke kamar saya" pinta Al. "Baik pak" jawabnya.
Tak berapa lama, pelayan pun datang membawa makan siang Al dan Andin."Andin, makan dulu yuk" pinta Al. "Iya mas" jawab Andin. Andin pun bangkit dan duduk. "Pelan-pelan" ucap Al.
"Sini saya suapi ya" ucap Al. "Gak usah mas, aku bisa sendiri kok" jawab Andin. "Andini Kharisma Putri, saya suapin" ucap Al. "Iya mas" jawab Andin. Lalu Al menyuapi Andin makan.
"Kamu makan juga dong mas" pinta Andin. "Iya, nanti" jawab Al. "Kamu harus makan, nanti kamu sakit. Sini gantian aku yang nyuapi kamu" ucap Andin lalu mengambil sendoknya dari Al. Lalu Andin menyuapi Al makan, dan gantian seterusnya sampai makanan itu habis.
Sore pun tiba, Al dan Andin pulang ke Jakarta. "Kamu selama di dalam pesawat harus banyak istirahat. Kamu itu belum pulih" pinta Al sebelum memasuki pesawat. "Iya mas" jawab Andin. Lalu mereka pun menaiki pesawat.
____________________________________Hai, segini dulu ya. Semoga kalian tetap betah dan mau membaca ceritaku. Maaf kalau masih banyak typo, jangan lupa vote ya. Love you
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Cinta
Cerita PendekTokoh: Aldebaran Alfahri Andini Kharisma Putri El Nino Prasetya Elsa Anindita Seorang CEO PT Aldebaran Sejahtera yang bernama Aldebaran Alfahri telah salah paham dan terlanjur membalaskan dendamnya ke Andini Kharisma Putri seorang dosen di salah s...