Setelah berapa menit penggalian berlangsung. Tukang pun menghampiri Al, Andin dan Irvan.
"Permisi pak, buk" ucap tukang itu. "Iya, ada apa pak?" Jawab Andin. "Begini pak, buk kami sudah menggali makam anak ibuk sampai dalam. Tapi buk, tapi kami belum juga bisa menemukan bekas jasad anak ibuk" jelasnya.Andin dan Irvan yang mendengar itu pun syok. "Hah, gak ada. Bagaimana bisa? Jangan bercanda deh pak" ucap Andin tak percaya. "Beneran pak, buk" jawabnya. "Tunggu, kamu bilang kalian tidak menemukan jasad cucu saya?" Tanya Irvan. "Benar pak" jawabnya.
Sementara Al hanya diam, karena dia sudah tau kalau hal ini akan terjadi. "Ndin, ini beneran makam Nindi kan?" Tanya Irvan. "Iya om, kan Elsa bilangnya makam Nindi di sini" Jelas Andin. "Kenapa bisa gak ada sih? Ucap Andin sambil berdiri dan sedikit berlari ke arah makam. "Pelan-pelan Ndin" ucap Al takut Andin jatuh.
Sampai di makam, Andin pun melihat makam itu kosong.
"Pak, kok jasad anak saya gak ada?" Ucap Andin. "Coba sini aku aja yang gali" ucap Andin sambil mau turun ke makam.Al yang melihat Andin mau lompat ke bawah, langsung menarik tangannya. "Kamu mau ngapain ndin?" Tanya Al. "Ya, mau cari jasad anak aku lah mas" jawab Andin. "Gak usah ndin, biar tukang aja yang kerjain" ucap Al. "Tapi mas, kan mereka belum nemuin. Aku aja yang nyari yah" ucap Andin.
"Udah Ndin kamu dengarkan kata suami kamu. Biar tukang aja yang menggali lagi, nanti kamu kecapean" ucap Irvan. "Ya udah, pak tolong digali lagi ya makamnya" ucap Andin. "Baik buk" jawabnya. "Udah sekarang kita duduk lagi ya" pinta Al. "Iya" jawab Andin sambil berjalan.
Tiba-tiba dada Andin sakit.
"Aduh" ucap Andin sambil memegangi dadanya yang sakit. "Andin, kamu kenapa?" Tanya Al panik. "Ini mas, dada aku tiba-tiba sakit" ucap Andin dengan suara pelan sambil menahan dadanya yang sakit.Andin yang menahan rasa sakit tak kuat menahannya ditambah kepalanya juga pusing sehingga membuat Andin pingsan.
Brukk - Andin jatuh pingsan, untung saja Al segera menangkap Andin. Al dan Irvan yang melihat Andin pingsan seketika panik.
"Hey, Andin kamu kenapa? Andin, bangun Ndin" ucap Al sambil memukul-mukul pelan pipi Andin. "Ndin, ndin bangun ndin" ucap Irvan sambil memegang tangan Andin."Al, lebih baik kamu bawa Andin ke rumah sakit. Om takut terjadi apa-apa sama Andin. Biar om yang di sini" ucap Irvan. "Iya om" jawab Al.
Al pun langsung menggendong Andin dan membawanya ke mobil. Al membawa Andin ke rumah sakit.
Sudah gue duga, Andin bakalan syok dengan ini semua. Batin Al
"Ndin, bertahan ya. Bentar lagi kita sampai" ucap Al sambil menyetir mobil dengan kencang.Rumah Sakit
"Dok, gimana keadaan istri saya" tanya Al. "Depresi buk Andin kumat pak" jelas Dokter. "Tapi bapak tenang aja, saya sudah memberikan obat penenang ke Bu Andin dan bentar lagi Bu Andin akan sadar pak" jelas dokter lagi.Obat penenang. Batin Al
"Baik dok, terima kasih dok" ucap Al. "Sama-sama pak, kalau gitu saya permisi dulu" ucap dokter.
Setelah berbicara dengan dokter Al menemui Andin. Al yang melihat Andin terbaring tak sadarkan diri kasihan ke Andin. Al pun menyalahkan dirinya atas semuanya.
Ya Allah, ini semua salah saya ndin. Saya terlalu kasar sama kamu, sehingga membuat kamu selalu tertekan. Batin Al sambil menggenggam tangan Andin yang dingin.
Perlahan-lahan Andin sudah mulai sadar dan membuka matanya.
"Mas" ucap Andin pelan. "Iya, kamu udah bangun" jawab Al. "Aku kenapa bisa ada di sini? Makam Nindi gimana?" Ucap Andin. "Tadi, kamu pingsan di makam. Makanya saya bawa kamu ke sini. Udah kamu gak usah mikirin itu dulu ya, nanti itu saya dan om Irvan aja yang mikirin" jelas Al. "Tapi Nindi itu anak aku mas" ucap Andin. "Iya, saya tahu. Tapi untuk sekarang kamu gak usah mikirin itu dulu ya" ucap Al. "Ya udah, aku serahin semuanya ke kamu ya mas. Nanti kabarin aku kalau udah selesai" ucap Andin. "Iya iya, ya udah sekarang kita pulang ya. Kamu istirahat dulu" ucap Al. "Iya mas" jawab Andin.Al dan Andin pun pulang ke pondok pelita. Sesampainya di rumah.
"Mama, papah" ucap Reyna sambil berlari ke arah Al dan Andin. "Reyna" ucap Andin. "Reyna, jangan ganggu mama dulu ya. Mama capek mau istirahat" ucap Al. "Mama capek? Mau istirahat? Mama aku antar ke kamar ya mah" ucap Reyna. "Iya sayang" jawab Andin " Yaudah, sekarang kita antar mama ke kamar ya" pinta Al. "Iya pah" jawab Reyna.Al dan Reyna mengantar Andin ke kamar.
Di kamar, Andin pun membaringkan badannya di kasur.
"Mama, istirahat dulu ya" ucap Reyna.
Al menarikkan selimut untuk Andin dan di rapikan oleh Reyna. Andin yang melihat itu terharu, dan meneteskan air matanya. Al dan Reyna bingung, Kenapa Andin menangis.
"Mah, mama kenapa? Kok mama nangis? Ucap Reyna sambil menghapus air mata Andin. "Mama gak apa-apa kok, mama cuma bahagia. Makasih ya nak, udah mau jagain mama" ucap Andin. "Iya mah, aku sayang mama" ucap Reyna sambil memeluk Andin. "Mama juga sayang sama kamu nak" jawab Andin. "Ya udah, sekarang kamu istirahat ya Ndin" pinta Al. "Iya mas, makasih ya" jawab Andin. "Iya" jawab AlSetelah melihat Andin udah tidur, Al mengajak Reyna keluar dari kamar. Al menyuruh Mirna mengajak Reyna bermain. Sementara Al, lagi duduk di ruang tamu. Tiba-tiba handphone Al berbunyi.
"Al, kok aneh ya. Masa makam anak Andin kosong?" Kalau makam nya kosong jadi jasadnya kemana dong?" Ucap Irvan bingung. "Begini om, sebenarnya ada yang mau saya kasih tau ke om. Kita bisa ketemu gak om?" Tanya Al. "Bisa, emang kamu mau ngomong soal apa?" Tanya Irvan. "Soal makam anaknya Andin om, kita bisa ketemu sekarang gak om?" Tanya Al. "Bisa, kita ketemu di mana Al?" Tanya Irvan. "Di Seffaro Cafe aja gimana om?" Ucap Al. "Ok, om jalan sekarang". Ucap Irvan. "Ok, om" jawab Al.Al pun pergi ke Seffaro Cafe untuk menemui Irvan.
____________________________________Maaf ya guys, sudah lama gak update. Soalnya jadwal lagi padat banget belakangan ini. Maaf ya, tapi lain kali di usahakan sering update deh.
Makasih yang udah mau baca cerita aku, apa lagi yang ngasih support. Thank you All
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Cinta
Cerita PendekTokoh: Aldebaran Alfahri Andini Kharisma Putri El Nino Prasetya Elsa Anindita Seorang CEO PT Aldebaran Sejahtera yang bernama Aldebaran Alfahri telah salah paham dan terlanjur membalaskan dendamnya ke Andini Kharisma Putri seorang dosen di salah s...