Chapter 17 - Rencana Jahat Nino

864 56 4
                                    

Di dalam mobil, Andin dan Al mengobrol. "Mas, aku salut lihat anak-anak panti. Walaupun mereka sudah tidak memiliki ayah dan ibu, tapi mereka gak patah semangat untuk menjalani hidup. Aku beruntung mas, masih punya papa yang selalu ada di samping aku" ucap Andin.
"Iya Ndin, saya juga sama" jawab Al.

"Mas, kamu tadi kenapa? Kok perlakuan kamu beda banget dari biasanya" tanya Andin. "Beda?" Tanya Al. "Iya, kamu gak biasanya mau bantuin aku masak" jelas Andin. Al yang mendegarnya hanya bisa diam.
Itu karena saya sudah mencintai kamu Ndin. Batin Al

Andin yang melihat Al melamun pun heran. "Mas, kamu kenapa? Kalau gak mau jawab gak apa-apa kok mas" ucap Andin. "Enggak, saya gak apa-apa" jawab Al. "Hmm, iya mas" ucap Andin.

Setelah itu tak ada lagi suara yang terdengar,  Al hanya sibuk menyetir sementara Andin yang mengantuk dan tertidur karena kecapean. Sesampainya di pondok pelita, Al pun mengajak Andin turun.
"Ayok, ndin. Kita udah sampai" ucap Al sambil melihat Andin. "Andin lagi tidur, pasti dia kecapean" ucap Al. Al yang tak tega membangunkan Andin menggendong Andin masuk ke dalam rumah.
"Papah, mamah" ucap Reyna. "Ssstt, mama lagi tidur sayang. Jangan ribut ya" ucap Al. "Okey pah" jawab Reyna.

Al mengantarkan Andin ke kamar dan membaringkannya di tempat tidur. Al mengelus kepala Andin dengan lembut. "Selamat tidur ndin, saya cinta kamu" ucap Al lalu mencium kening Andin.
____________________________________

Cluster Nirwana
"Tunggu kalau Elsa hamil anak Roy, apa mungkin Andin juga hamil anak Roy? Apa jangan-jangan Elsa bohong lagi. Kalau benar Elsa selama ini bohong, berarti Nindi itu adalah anak kandung aku" ucap Nino

Tiba-tiba pintu kamar Nino terbuka, tampak mama Karina di depan pintu. "Kamu kenapa No, kok gak keluar makan malam?" Tanya Karina. "Lagi gak selera makan mah" jawab Nino. "Kamu mikirin apa sih No, cerita dong ke mama" ucap Karina. "Aku kepikiran Elsa mah, coba mama pikiran. Apa mungkin kalau Elsa hamil sama Roy, Andin juga hamil sama Roy?" Tanya Nino. "Hmm, mama juga bingung si No" jawab Karina. "Mah, kalau benar anak yang dikandung Andin itu anak aku. Berarti aku udah membuang anak aku mah" ucap Nino. "Kalau benar begitu, berarti mama udah membuang cucu mama juga dong No" ucap Karina. "Iya mah" jawab Nino

"Begini aja No, kamu besok datangi Elsa. Kamu datang bawa surat cerai untuk Elsa dan tanya ke Elsa tentang anak Andin, itu anak kamu atau bukan?" Jelas Karina. "Tapi, kalau Elsa gak mau jujur gimana mah?" Tanya Nino. "Kalau kamu kurang yakin sama jawaban Elsa, kamu tanya aja ke Andin" jelas Karina. "Oke, kalau gitu besok aku datangi Elsa di lapas" ucap Nino. "Iya sayang" jawab Karina.

Besoknya, Nino pun datang ke lapas mengunjungi Elsa.
"Mas Nino" ucap Elsa dan sedikit berlari mau memeluk Nino, tetapi Nino menghindar. "Kamu ke sini, kamu khawatir ya sama aku. Atau kamu rindu ya sama aku" ucap Elsa dengan pedenya. "Duduk sa" pinta Nino. Elsa dan Nino pun duduk berhadap-hadapan.

"Elsa, aku ke sini mau kasih surat perceraian kita" ucap Nino. "Perceraian?" Tanya Elsa. "Iya perceraian, aku gak mau punya istri yang jahat seperti kamu. Orang yang bahkan tega menuduh dan memfitnah kakaknya sendiri" jelas Nino. "Tapi, Nino aku cinta sama kamu" ucap Elsa. "Tapi, kamu sudah keterlaluan sa. Sekarang kamu jawab pertanyaan aku. Apa benar kalau anak yang di kandung Andin itu anak aku?" Tanya Nino. "Apa maksud kamu sayang, kenapa kamu tiba-tiba tanya seperti itu?" Jawab Elsa. "Cepat jawab Sa, apa benar Nindi itu anak aku?" Ucap Nino dengan nada yang sedikit meninggi.

"Gak, kok Nindi itu anak mba Andin dengan Roy" ucap Elsa berbohong. "Jangan bohong sa" ucap Nino penuh penekanan. "Jawab yang jujur" ucap Nino. "Kalau emang iya kenapa? Kamu mau apa?" Jawab Elsa. "Jadi benar Nindi itu anak aku Sa, tega kamu ya sa bohong sama aku. Sekarang aku minta, tandatangani surat ini" pinta Nino. "Enggak, aku gak mau" tolak Elsa. "Aku kasih waktu kamu 1 hari, pikirkan baik-baik. Kalau kamu gak mau menandatangani surat ini kita tetap resmi bercerai, mengerti" jelas Nino lalu pergi. "Nino, no jangan ceraikan aku. Aku cinta sama kamu no" ucap Elsa sambil teriak. Tetapi Nino gak peduli, Nino dengan cepat meninggalkan Elsa.

Di mobil Nino pun berpikir dan merencanakan sesuatu. "Arggh, berarti selama ini Nindi itu anak aku. Berarti Andin gak selingkuh sama Roy. Ya Allah apa yang sudah aku lakukan, aku telah membuang anak aku dan tidak mempercayai Andin." Ucap Nino di mobil sambil menyetir.

"Maafkan aku ndin karena dulu tidak mempercayai kamu" ucap Nino. Tapi tiba-tiba Nino mempunyai rencana yang jahat. "Bagaimana pun, aku harus dapatkan Andin kembali. Dengan cara apa pun, aku akan buat kamu kembali sama aku Ndin" ucap Nino sambil senyum licik.
____________________________________

Pondok Pelita
Di kamar Al dan Andin.
Al yang sudah bangun, melihat Andin yang masih tertidur lelap. Al memandangi wajah cantik istirnya itu. Tak berapa lama Andin pun terbangun.

"Hoaaam" ucap Andin. Andin yang kaget karena Al melihatnya bertanya. "Mas kamu kenapa lihat aku begitu?" Tanya Andin. "Gak apa-apa, udah bangun?" Ucap Al. Andin pun mengangguk. "Kita sholat subuh dulu yuk" ajak Al. "Iya mas" jawab Andin. Al dan Andin pun sholat bersama. Setelah sholat, Andin pun mencium tangan Al. Andin yang terharu karena ini kedua kalinya dia sholat bersama Al. Andin pun meneteskan Air matanya. Al yang melihat itu heran dan bertanya.

"Kamu kenapa ndin?" Tanya Al. "Mas, ini kedua kalinya kita sholat bersama. Makasih ya" ucap Andin. Al pun menarik Andin ke pelukannya dan memeluknya dengan erat. "Sama-sama ndin, mulai sekarang kita akan selalu sholat bersama" ucap Al. "Benarkah?" Tanya Andin sambil melihat ke arah Al. "Iya" jawab Al. "Makasih ya mas, aku beruntung punya suami seperti kamu" ucap Andin.

Saya yang beruntung mendapat wanita seperti kamu Ndin. Batin Al

"Andin" panggil Al. "Iya mas" jawab Andin. "Kamu mau gak, kalau besok kita liburan ke Bali?" Tanya Al. "Bali? Kamu serius mas?" Tanya Andin tak percaya. "Iya, saya serius" jawab Al. "Mau mas, Reyna ikut kan?" Tanya Andin. "Reyna gak usah ikut ya, kita berdua aja gimana?" Tanya Al. "Yah, masa Reyna tinggal si mas. Kasihan Reyna mas" ucap Andin. "Tapi Reyna kan harus sekolah ndin" ucap Al. "Tapi kan kita bisa minta izin ke gurunya" ucap Andin. "Yaudah, iya. Nanti saya permisikan Reyna 3 hari. Tapi kalau gitu, Mirna ikut ya" ucap Al. "Mirna?" Tanya Andin. "Iya, nanti Reyna tidurnya sama Mirna. Kita tidur berdua" ucap Al. "Kok gitu sih mas?" Tanya Andin. "Kalau gak mau yaudah, Reyna gak ikut" ucap Al. "Eh, iya iya Mirna ikut" jawab Andin. "Gitu dong, yaudah sekarang kita siap-siap terus sarapan" pinta Al. "Iya mas" jawab Andin.
____________________________________

Hari ini update nya 1 part dulu ya. Makasih yang udah baca cerita aku. Luv you All

Ikatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang