Chapter 25 - Kabar Baik

1.2K 68 1
                                    

Di Pondok Pelita
Al dan Andin baru saja sampai di rumah. "Assalamualaikum" ucap Al. "Waalaikumussalam" jawab Rosa. "Wah, kelihatannya lagi bahagia nih. Ada kabar apa?" Tanya Rosa. "Andin hamil mah" jawab  Al. "Andin hamil? Alhamdulillah, akhirnya Aladin on the way ya" ucapnya. "Iya mah, Alhamdulillah" jawab Al.

"Papah, mamah" ucap Reyna yang baru datang dan langsung memeluk Andin. "Eh nak, jangan peluk mama kuat-kuat ya" pinta Al. "Emangnya kenapa pah?" Tanya Reyna. "Soalnya ada adik Reyna di dalam" jawab Al. "Di sini pah?" Tanya Reyna sambil menunjuk perut Andin. "Iya sayang" jawab Al.

"Jadi aku bentar lagi mau punya adik pah?" Tanya Reyna. "Iya sayang" jawab Al. "Yey, aku bakal punya adik" ucap Reyna.

"Apa Reyna mau punya adik?" Ucap Kiki yang baru datang. "Maksudnya mba Andin hamil?" Tanya Kiki. "Iya Ki" jawab Andin. "Woah, Aladin on the way nih. Selamat ya mba Andin" ucap Kiki sambil memeluk Andin.

"Ki, peluknya pelan-pelan" ucap Al. "Iya mas Al, kan Kiki juga lagi senang" jawab Kiki. "Iya tapi pelan-pelan" ucap Al lagi. "Iya" jawab Kiki.

"Sekali lagi selamat ya mba Andin" ucap Kiki. "Makasih ya Ki" jawab Andin. "Yaudah sekarang kita makan dulu" ajak Al. "Gak mau mas, mual" ucap Andin. "Tapi kamu harus makan, kamu harus ingat di dalam perut kamu udah ada 1 nyawa, jadi yang makan bukan cuma kamu" jelas Al. "Iya mas tau, tapi aku mual" ucap Andin. "Harus makan" paksa Al. "Udah Ndin, kamu itu harus makan nanti kasihan Aladin yg di perut kamu kelaparan" ucap Rosa. "Iya mah" jawab Andin pasrah.

Di meja makan.
Andin hendak berdiri dan pindah ke kursi dari kursi roda, tetapi dihentikan oleh Al. "Eh, mau ngapain?" Tanya Al. "Mau pindahlah mas" jawabnya. "Diam di situ" ucap Al. Kemudian Al menggendong Andin ke kursi.

"Kenapa di gendong si mas, kan cuma dekat?" Tanya Andin. "Andin, kamu itu belum sembuh dan kamu juga lagi hamil. Saya gak mau kamu kenapa-napa" jawab Al. "Yaudah iya" ucap Andin pasrah.

"Saya ambilkan buat kamu" ucap Al sambil mengambil sendok nasi yang mau di ambil Andin. "Duh, posesif nya anak mama" ucap Rosa. "Ya aku cuma gak mau Andin kenapa-napa mah" jawab Al. "Iya mama tau" ucap Rosa.
____________________________________

Lapaz
"Elsa kamu harus makan sayang, kamu lagi hamil" ucap Sarah. "Enggak mah, aku gak mau makan. Aku mau Nino yang suapi aku makan" jawab Elsa. "Tapi kamu harus makan sayang" ucap Sarah. "Aku gak mau mah, aku gak selera makan. Mah, Nino gak bakalan ceraikan aku kan?" Tanya nya. "Gak sayang, Nino gak bakalan ceraikan kamu. Kamu gak usah pusing mikirin itu ya" jawab Sarah. "Beneran mah?" Tanyanya. "Iya, yaudah kamu makan dulu kasihan anak kamu yang ada di perut kamu pasti dia lapar" pinta Sarah.
____________________________________

Rumah Papa Surya
"Sepi juga rumah kalau gak ada mama dan Elsa" ucap Surya. "Oh ya apa Elsa udah tau ya kalau Nino di tangkap" ucapnya. "Besok aku ke sana deh, kasih tau mereka" ucapnya lagi.
____________________________________

Lapas
Besok paginya Surya tiba di Lapas, dia mau mengunjungi Sarah dan Elsa. "Pah" ucap Sarah sambil mau salam ke Surya tapi Surya menolak. "Papa kenapa ke sini?" Tanya Elsa. "Papah ke sini cuma mau kasih tau kalau Nino di tangkap polisi" ucap Surya dingin. "Nino di tangkap polisi pah? Bagaimana bisa?" Tanya Elsa. "Nino di tangkap karena menculik Andin" jawab Surya. "Apa Nino menculik mba Andin. Tapi untuk apa?" Tanya Elsa. "Mana papa tau, kamu tanya aja ke suami kamu. Bilang sama dia jangan ganggu Andin lagi, karena dia sudah memiliki keluarga" jawab Surya. "Jadi Nino culik mba Andin karena Nino masih suka ke mba Andin?" Tanya Elsa. "Mungkin" jawab Surya. "Elsa kamu kembali dulu, papa mau bicara berdua sama mama kamu" pinta Surya. "Yaudah pah, aku masuk dulu" ucap Elsa.

Setelah Elsa pergi, tinggallah Surya dan Sarah. "Pah, papa gimana kabarnya?" Tanya Sarah. "Baik kok" jawab Surya dingin. "Papa kenapa sih kok jawabnya gitu?" Tanya Sarah. "Ya pikir aja sendiri" jawab Surya. "Papa kenapa pah? Kok sikap papa berubah?" Tanya Sarah lagi. "Aku kecewa sama kamu Sarah, karena kamu juga terlibat dalam kasus ini. Aku gak menyangka bahwa kamu tega mengorbankan Andin demi Elsa. Kamu sadar gak sih sikap kamu itu salah?"

"Salah dari mana sih pah, aku cuma mau melindungi anak aku aja" jawab Sarah. "Tetap aja kamu itu salah, kamu sudah mengorbankan Andin. Kamu sadar gak semakin kamu membela Elsa dan menutupi segala kesalahan dia, dia akan semakin manja dan tidak akan pernah mau disalahkan. Kalau gitu kapan Elsa jadi dewasanya mah, kalau kamu selalu manjain dan membela Elsa" jelas Surya. "Ya itu juga karena aku sayang Elsa pah, aku gak mau Elsa itu masuk penjara" jawab Sarah. "Tapi gak begini caranya mah, pokoknya aku kecewa sama kamu" ucap Surya sambil pergi
"Pah, papah" panggil Sarah, tetapi Surya tetap aja pergi.
____________________________________

Pondok Pelita
Paginya di pondok pelita, Al sedang mandi di kamar mandi. Sementara Andin duduk di kasur menunggu Al.
"Mas, aku hari ini udah boleh gak pakai kursi roda lagi kan?" Tanya Andin pada Al yang baru aja keluar dari kamar mandi. "Siapa bilang? Hari ini kamu harus tetap pakai kursi roda" jawab Al. "Tapi mas, aku udah sembuh. Gak perlu pakai kursi roda lagi mas" ucap Andin. "Belum bisa Andini Kharisma Putri, kamu masih tahap pemulihan" jawab Al. "Tapi aku udah baik-baik aja kok mas" ucap Andin. "Andin, nurut kata suami" pinta Al. "Iya mas" jawab Andin pasrah.

"Mas, kamu gak ke kantor" tanya Andin. "Enggak, saya mau temani kamu di rumah" jawab Al. "Aku gak apa-apa kok mas" ucap Andin. "Ya saya tau, tapi saya mau memastikan kalau kamu baik-baik aja di rumah dan enggak mengerjakan hal-hal yang aneh" jawab Al. "Udah mas kamu ke kantor aja aku gak apa-apa kok. Kan ada Kiki yang bisa jagain aku" ucap Andin. "Saya gak percaya sama orang lain, saya mau saya yang jaga kamu. Udah nurut aja, gak usah bawel" jawab Al. "Iya udah, terserah kamu aja mas" jawab Andin.
____________________________________

Jangan lupa vote ya, thank you yang udah baca dan vote. Love you all

Ikatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang