OUR STORY (1)

4.4K 329 130
                                    

⚠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alert

Visual hanya pemanis
Punteun pisan iyeu mah
Jangan dibawa-bawa ke rl ya
Nuhun, Sobat

Enjoy!



"Assalamualaikum, Ojan pulaaaang!"

"Wa'alaikumsalam."

"Lho? Kok elo yang jawab?"

"Ya emang kenapa? Salam 'kan hukumnya wajib dijawab!"

"Bukan gitu, gue takutnya elo kepanasan denger salam dari gue."

"Sialan!"

"MAMA! ADEK NGOMONG KASAR NIH!"

Teriakan Fauzan menggema di seluruh ruangan. Tanpa menunggu hitungan menit, ia langsung lari terbirit-birit ketika mendapati Chenda—adiknya, yang terlihat akan menyerangnya. Fauzan terus berlari tunggang-langgang menghindari pukulan maut sang adik.

"Stop! Stop! Istirahat dulu, capek." Ujar Fauzan dengan napas ngos-ngosan.

Perlahan ia dekati lemari pendingin yang berada di sisi kanan. Sebotol air mineral sudah berada digenggaman. Dengan gerakan cepat, ia membuka tutup botol, lalu meneguk air tanpa tersisa.

"Udah belum, istrahatnya?" tanya Chenda yang masih setia berdiri tak jauh dari Abangnya.

"Tar dulu," ucap Fauzan dengan tangan memegang dada dan deru napas yang belum stabil. Sebenarnya tanpa Chenda sadari, itu hanyalah akal bulus Fauzan aja.

Perlahan tapi pasti, Fauzan berjalan mundur, mimik mukanya masih menampilkan seolah-olah kelelahan,  matanya terus melirik ke arah pintu kamar yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Tapi, tak lepas pula mengawasi Chenda di hadapannya.

"Udah."

BRAKK!!

"WOY!!"

"BUKA PINTUNYA!!"

Chenda teriak kesetanan ketika menyadari bahwa ia telah menjadi korban tipu kakaknya. Tepat setelah Fauzan mengucapkan kata 'udah' lelaki itu langsung membuka pintu kamar dan menutupnya kembali dalam hitungan detik.

Sial! Gue dikibulin!

"Awas aja ya lo, Gue bilangin Mama!"

Sementara di luar Chenda tengah misuh-misuh. Sang pelaku malah terlihat begitu senang, raut mukanya tidak menunjukkan penyesalan sama sekali. Fauzan memang seperti itu. Setiap hari tanpa ada kecuali, ia selalu menjahili adik-adiknya.

Fauzan punya dua adik. Mereka kembar, yang sangat tidak identik. Bahkan dari nama pun tidak ada mirip-miripnya. Yang satu Chenda Ardiansyah, satunya lagi Daniel Aji Saputra. Bahkan bukan dari nama saja, sifat dan sikapnya pun jauh berbeda. Chenda adalah definisi adik laknat yang sesungguhnya. Sedang Aji, adalah adik idaman seluruh kakak di dunia, meskipun kadang ada saja hal-hal random yang dilakukan oleh Aji.

OUR STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang