Extra Part : Madu Moon 2

3.1K 158 37
                                    

Cung yang gemes maksimal sama couple ini?!!! 👆🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cung yang gemes maksimal sama couple ini?!!! 👆🏻


Ini extra part terakhir yaaa. Enggak panjang, tapi semoga bisa menemani weekend kalian.

By the way, banyak terima kasih untuk 3k bintangnya yaaa, senang banget banyak pembaca baru, banyak yang tahu Ojan dan Karin. Heartwarming.





Be wise!!!
Masih berbau plus-plus. Hehehehe.



Enjooooy!


***



"Makasih ya," bisik Fauzan lembut di samping telinga Karin. Kemudian mencium keningnya, lama. Lalu tubuhnya berguling ke sisi kiri dengan tangan yang masih melingkari pinggang polos sang istri.

Napas Karin masih terpenggal-penggal. Memburu tak beraturan. Laju jantungnya begitu cepat.

Mereka baru saja menyelesaikan pelepasan yang entah kali ke berapa. Keduanya sama-sama terbuai. Melayang dan lupa daratan. Benar-benar menakjubkan.

"Sayang," Fauzan merapatkan dirinya, menaruh tangannya di bawah kepala Karin, menyandarkan dagunya di atas pucuk kepala gadis, ah ralat, wanitanya. Memberi kecupan-kecupan kecil di sana.

"Aku yang pertama ya, makasih sudah jaga itu buat aku."

Mata Karin terpejam saat merasakan benda kenyal mendarat di keningnya.

"Tidur ya," ucap Fauzan pelan, menaikan selimut sebatas dada.

Mata lelaki itu hampir saja tertutup, namun urung karena tangan jahil Karin yang bermain di atas dadanya, membuat pola-pola abstrak di sana.

"Sayang, tidur."

"Jangan tidur dulu. Aku belum ngantuk, temenin."

"Hmm, emang mau apa?"

Karin diam, namun tangannya masih aktif bergerak. "Emm, kamu sama Kinan pernah pacaran?"

Dahi Fauzan mengernyit sempurna.

"Kenapa tanya itu?"

"Enggak apa-apa. Cuma pengen tahu aja."

"Pernah."

"Pernah?!"

Nah, kan. Salah, deh, salah jawab.

"Berapa lama?" tuntut Karin, kini posisinya sudah berubah, tidak lagi berada dalam dekapan Fauzan, melainkan berbaring tengkurap dengan posisi wajah lebih tinggi dari wajah Fauzan. Seolah mengintimidasi, namun agaknya tidak berhasil karena sesuatu yang menyembul membuat Fauzan hilang fokus.

"Kamu jangan gini dong posisinya. Dada kamu bikin aku enggak fokus."

Plak!

"Matanya jangan jelalatan!" Karin segera menutup dadanya yang terekspos sempurna itu dengan selimut.

OUR STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang