Hai!
Ketemu lagi sama Ojan dan KarinSejauh ini gimana ceritanya?
Bosen enggak?
Part kali ini lebih panjang dari yang sebelumnya yaaa.
Bantu aku buat tandai typo yaaa.
***
Ting nong!!
Ting nong!!
Ting nong!!
Tekanan bell yang dilakukan berulang kali tak kunjung mendapat sahutan dari Si pemilik rumah. Sampai 10 menit kemudian, suara derit pintu terbuka dan memunculkan seorang laki-laki di sana.
"Lho, Jan?"
"Euy, A." Sahut Fauzan lalu melakukan fist bump dengan Karrel.
"Mau ke Karin?" Fauzan mengangguk, "masuk atuh ayok, kebetulan lagi ada temen-temennya main ke sini."
"Mau titip ini aja deh, A. Lagi buru-buru soalnya mau ke radio," jelas Fauzan sambil mengulurkan satu kantong kresek yang lumayan besar.
"Ada siaran?"
"Iya, titip ya, A. Yok, berangkat dulu, A," pamit Fauzan. Setelahnya Karrel masuk dan bergerak ke kamar Karin untuk memberikan titipan dari Fauzan.
"Dek!" panggilnya seraya mengetok pintu kamar. Tak butuh waktu lama, Karin muncul dengan setelan piyama tidurnya.
"Apa?"
"Nih, dari Ojan."
Dalam kebingungannya Karin tetap mengambil kantong di tangan Karrel, "anaknya mana?"
"Udah pergi. Ada siaran ceunah."
"Oh, oke. Nuhun yaa," ucap Karin lalu kembali menutup pintu.
Diletakkannya kantong itu di tengah-tengah karpet. Kayla dan Bianca yang tadinya sedang fokus pada ponsel masing-masing langsung menyerbu ketika tahu, di dalam kantong itu terdapat berbagai jenis makanan.
"Widiih, pesta nih kita?" tanya Kayla.
"Emang gak pernah salah kalo maen ke rumah Karin tuh. Perut kita terjamin." sahut Bianca sambil membuka bungkus martabak telor dan beberapa snack juga minuman kaleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR STORY [END]
Teen FictionDimana ada Fauzan disitu ada Karin. Dimana ada Karin disitu pun ada Fauzan. Mereka itu ibaratkan amplop dan perangko. Padahal mereka bukan saudara kembar, bukan juga kakak beradik. Hanya saja, pertemanan yang sudah terjalin sedari kecil membuat ked...