OUR STORY (28)

1.3K 160 20
                                    

Alo mblo!! What you doin on the weekend??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alo mblo!!
What you doin on the weekend??




***

Dua minggu telah berlalu. Fauzan pun sudah diperbolehkan pulang.

"Ada lagi gak, Ma?"

"Enggak, Nak. Udah masuk semua kok itu."

Karin mengangguk kemudian menutup zipper tas yang membawa perlengkapan Fauzan semasa rawat inap. Di sana bukan cuma ada Mama dan Karin, tapi ada Karrel juga Jenandra. Karin meminta bantuan mereka untuk membopong Fauzan ke kursi roda. Iya, meskipun sudah diperbolehkan pulang, Fauzan belum sembuh total. Kakinya masih belum bisa digunakan dengan sempurna sehingga harus menggunakan bantuan kursi roda.

"Yaudah yuk."

"Rin, pegang kursi rodanya ya." Karin patuh. Memegang kursi roda ketika Karrel dan Jenandra membawa Fauzan bergerak dari ranjang.

"Pelan-pelan aja. Awas tangannya itu." Kata Karin.

"Diem, Dek. Nanti kita gak fokus."

"Buset! Maneh selama di sini makan terus Jan? Perasaan berat banget." Kata Karrel sesaat setelah membantu Fauzan duduk di kursi roda.

"Tuh. Adek lo tiap hari bawain terus makanan enak. Gue mana bisa nolak."

"Gue yang kakaknya aja, gak pernah tuh dibikinin makanan." Keluh Karrel yang sebenarnya lebih ke arah sindiran.

"Ini beda! Aa kalo mau, sakit dulu sana."

"Amit-amit!" Kata Karet sambil mengetuk-ngetik ranjang kemudian beralih ke kepalanya.

"Udah. Malah ribut. Yang lain udah nungguin di rumah." Mama melerai ketiganya.

Mereka pun berjalan beriringan. Karrel mendorong kursi roda Fauzan. Sedang Karin membantu Mama membawa barang-barang. Jenandra berjalan di depan agar cepat sampai dan membukakan pintu mobil.

Ah, iya. Mereka pulang menggunakan mobil Jenandra. Pria itu bilang, teman-teman yang lain pun sudah menungggu di rumah Fauzan. Katanya sih, bakal bikin kejutan. Tapi Jenandra gak bilang kejutannya apa. Yaiyalah, namanya kejutan kalo ngasih tahu, bukan kejutan namanya.

Perjalanan menuju pulang memakan waktu 30 menit karena padatnya jalanan.
Saat mobil sudah terparkir, Karet turun lebih dulu untuk membuka mobil dan mengambil kursi roda. Karin menjadi orang yang terakhit turun.

"SURPRISEEEE!!" Terdengar sorak sorai ketika Mama membuka pintu utama.
Di sana ada Si Kembar, Januar, Narendra, Ibu dan oh! Ada Kinan juga ternyata. Mereka semua memakai topi berbentuk kerucut lalu memegang sebuah terompet kecil. Dinding di belakang sofa, dihias oleh pernak-pernik dan tulisan "WELKOMBEK OJAN"

"Ayok masuk-masuk. Anggap aja rumah sendiri." Kata Naren dengan begitu percaya diri. Januar menghadiahkan geplakan di belakang kepala pria itu.

"Ini gak sekalian sama kue ulang tahunnya?" tanya Fauzan.

OUR STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang