Selamat membaca!!!
Vote + comment juseyooooo.
***
"Halo, Ren?"
"Oit, Jan. Kenapa?"
"Lo sama Karin gak?"
"Enggak. Gue balik duluan tadi. Emangnya dia gak sama lo?"
"Kalo ada mah, gue gak bakal telepon lo."
"Eh iya ya. Hehehe. Sorry-sorry. Coba tanya Kay deh, barangkali sama dia."
"Yaudah deh. Thanks ya."
"Yoi."
Sudah 15 menit berlalu sejak Fauzan keluar dari kelasnya, lelaki itu masih belum menemukan Karin. Gadis itu, entah menghilang kemana. Padahal beberapa menit yang lalu Karin bilang akan menunggu dirinya di koridor. Tapi saat Fauzan telah tiba, Karin tak ada di sana.
Karrel bilang, ia tidak ada menjemput Karin karena sedang sibuk menyiapkan skripsi. Pun dengan Naren yang pulang lebih dulu. Terakhir, Fauzan mencoba menelepon Kayla, namun gadis itu tidak sedang bersama Karin, katanya.
"Ck! Kemana sih!" gumamnya sambil terus menekan tombol dial menghubungi nomor Karin yang lagi-lagi hanya dijawab oleh suara operator.
Apa, gadis itu pulang naik ojek online? Pikir Fauzan. Jika iya, Fauzan harus memastikan apakah gadis itu pulang dengan selamat atau tidak. Lantas, lelaki itu pun menancap gas motornya menuju rumah Karin.
Tapi realitanya. Yang tidak Fauzan tahu. Karin sedang berada di sebuah kafetaria bersama seorang lelaki dihadapannya.
"Long time no see ya, Rin. Lo apa kabar?"
"Gue baik. Lo gimana?"
"I'm fine. Berapa lama ya kita gak ketemu?"
Karin terdiam sejenak, "emm, four month. Maybe?"
Lelaki itu menganggukkan kepalanya. "Sorry ya. Gue tiba-tiba ngilang gitu aja."
"Gapapa, Ricko."
Ricko. Lelaki yang menemui Karin di koridor dan berakhir membawanya ke sini adalah Ricko. Kalian masih ingat Ricko 'kan? Laki-laki yang pernah memporak-porandakan hati Karin.
Mungkin, terakhir kali mereka bertemu adalah saat di mana Ricko membawa Karin ke cafe di daerah Dago. Setelahnya mereka sempat berbagi kabar melalui pesan. Namun, pesan terakhir yang Karin kirim hanya berbuah cetang satu berwarna abu. Setelahnya mereka tidak pernah bertemu.
Katakanlah Karin lebay. Saat itu, ia benar-benar bingung, marah, sedih dan kecewa. Galau, kalau kata anak muda jaman sekarang mah. Tapi, setelah di pikir kembali. Apa pantas ia merasakan itu semua? Karena mereka bukan dua sejoli yang sedang berada dalam sebuah ikatan. Hubungan mereka itu abu-abu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR STORY [END]
Teen FictionDimana ada Fauzan disitu ada Karin. Dimana ada Karin disitu pun ada Fauzan. Mereka itu ibaratkan amplop dan perangko. Padahal mereka bukan saudara kembar, bukan juga kakak beradik. Hanya saja, pertemanan yang sudah terjalin sedari kecil membuat ked...