Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. "Putra mahkota, apa anda sudah bangun". Ucap Dicky sambil mengetuk pintu kamar Frederick.
"Ada, apa?". Tanya Frederick membuka pintu kamarnya.
"Ohh, putra mahkota sudah bangun dan rapih. Mau kemana?". Ucap Dicky penasaran dengan tuan muda nya itu, yang sudah rapih. Bisanya tuan mudanya itu, belum bangun di jam segini.
"Tidak kemana-mana".
"Anda, tidak seperti biasanya?". Tanya Dicky bingung.
"Maksud? Tidak seperti biasanya? Memang menurut anda ada yang berbeda dengan saya?". Tanya Frederick. ya jelas lah, gw nggak kayak Frederick. Ya'kan gw itu Calvin. Batin Calvin di dalam tubuh Frederick.
"Iya, biasanya anda itu masih tidur di jam segini". Ucap Dicky.
"Itu dulu, sekarang mah beda". Jawab Frederick. ya sepertinya gw harus terima nasip ini. Tapi kayaknya kalo gw nggak kesini gw udah beda alam lagi.
"Oohh, dulu yah". Ucap Dicky. "Oh, putra mahkota anda di suruh ke ruang kerja yang mulia Raja". Imbuh Dicky.
"Ada apa?". Tanya Frederick.
"Saya tidak tahu". Jawab Dicky.
"Baiklah, antarkan saya ke sana". Ucap Frederick.
"Ehh, anda tidak tahu di mana ruang kerja Yang mulia?". Tanya Dicky nambah bingung.
"Sudah lah. Cepat antarkan saya ke sana". Ucap Frederick.
"Baiklah, putra mahkota". Ucap Dicky.
siapa orang tua dari Frederick? Apa mereka sama seperti keluarga gw di dunia nyata?. Batin Calvin.
~•••••~
Di ruang yang cukup besar dan mewah. Dan di penuhi hiasan yang mewah, warna emas, putih, yang membuat kesan semakin mewah.
'apa mereka orang tua dari Frederick? Ayah nya ganteng, ibu nya cantik. Wah pantes anak nya good looking tapi gw lebih ganteng dari Frederick'. Batin Calvin bangga pada ketampanan nya.
"Frederick, duduk lah". Ucap Fideliya.
Frederick langsung menduduki tempat duduk yang di tunjuk Ibunda.
"Ada apa, ayahanda ingin berbicara dengan saya?". Tanya Frederick langsung ke intinya.
"Ayahanda ingin berbicara, soal pertunangan mu". Ucap William.
"Bicara saja". Jawab Frederick.
"Apa kamu mau di jodohkan atau mencari cintamu sendiri". Tanya Fideliya.
"Kalau itu tergantung, Ibunda. Siapa dulu nama gadis yang akan kalian jodohkan dengan saya. Soal cinta saya, saya tidak percaya tentang cinta sejati itu ada". Ucap Frederick.
"Bukan'kah, kamu menyukai putri dari perdana menteri? Frederick?". Tanya Fideliya.
"Saya tidak menyukainya, Ibunda". Jawab Frederick yang membuat William dan Fideliya nya terkejut.
'Wahh sekarang anak ku tidak buta cinta lagi. Saya senang mendengar itu'. Batin William senang.
Sebenarnya ayahanda dan Ibunda. Tidak keberadaan anak laki-laki nya itu menyukai Grizelle. Tapi karena anak itu terlalu jatuh dalam pesona Grizelle sampai-sampai, dia pingsan hanya karena ungkapan cinta dari Grizelle? Sungguh membanggongkan!.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: Violetta Isabella Ivander[END]
Random[END] Bagaimana jika seorang gadis cantik, lembut, ramah. memasuki tubuh seorang gadis penyihir yang cuek, dingin dan tidak segan-segan membunuh??. Dan memasuki dunia novel. gadis itu di beri misi, untuk menemukan jiwa yang tersesat. apa gadis itu b...