34 [sad boy?]

89 7 0
                                    

"Batu permata hitam sekarang di jaga dengan sangat ketat oleh pihak istana".

"Lalu, kau tidak bisa memperoleh batu permata hitam?".

"Benar tuan".

"Ada satu cara lagi untuk membuka segel yang mengurung setengah jiwaku..". Ucap Grizelle yang sebenarnya arwah lain dengan senyum misterius.

Frederick yang sudah meningkatkan keamanan di area pertambangan.

Taman istana.

"Tuan putri anda memanggil saya?". Ucap Farraz sambil memberi salam.

"Maaf, apa mengganggu anda tu-tuan penyihir". Ucap Violetta yang bingung harus memanggil tuan atau buyut?. Panggil tuan aja lah ya.

Lalu Violetta mempersilahkan Farraz untuk duduk di kursi yang ada di hadapannya.

"Ada apa tuan putri memanggil saya?". Ucap Farraz.

"Saya ingin minta bantuan, apa anda tidak keberatan?". Tanya Violetta agak ragu.

"Tentu saya tidak akan keberatan, katakan saja".

"Saya ingin berlatih sihir cahaya! Kata anda saya mempunyai sihir cahaya". Ucap Violetta yang membuat Farraz terkejut.

"Oh! Tentu saya akan bantu namun ada masalah, melihat anda yang batuk darah mungkin saat latihan anda akan lebih sering batuk darah.. apa tidak masalah?". Ucap Farraz memberi tahu kemungkinan resiko yang akan Violetta alami.

Violetta yang mendengar itu agak bingung kenapa ia bisa sampai batuk darah hanya karena sihir cahaya.

"T-tidak masalah! Tapi apa bisa latihan sihir cahaya di rahasiakan?". Jawab Violetta yang.

"..Tentu latihannya seminggu sekali saja".

Violetta yang mendengar itu langsung menganggukkan kepalanya semangat.

Waktu sudah berlalu dan Violetta yang sudah berlatih sihir cahayanya selama satu bulan terakhir ini.

Perkembangan Violetta cukup bagus, walaupun sesekali ia sering batuk darah. Namun ia tidak menyerah begitu saja.

"Cukup bagus tuan putri, Apa anda ingin berlatih sihir es anda?". Ucap Farraz.

"Apa latihan sihir cahaya ini sampai sini? Boleh, saya juga agak kesusahan dalam mengendalikan sihir es". Jawab Violetta.

"Anda harus tahu sihir cahaya anda belum bangkit sepenuhnya, karena itu latihan sihir cahaya sampai sini dulu".

"Oh~ baiklah, lagipula sekarang saya tidak lagi batuk darah saat mengunakan sihir cahaya". Ucap Violetta yang merasa puas dengan hasil latihannya selama ini.

Suasana di hutan ini pun terasa hening hanya terdengar suara hembusan angin yang berhembus pelan.

"Tuan putri saya mungkin akan pergi beberapa waktu dari kerajaan Vlandimar". Ucap Farraz.

Violetta yang mendengar itu mereka bingung kenapa Farraz harus pergi dari kerajaan ini. Farraz adalah penyihir istana setelah mengobati Violetta saat itu.

"Kemana anda ingin pergi? Apa karena istana?". Tanya Violetta sambil duduk di bawah pohon yang rindang.

"Tidak, Ini karena urusan saya sendiri tuan putri. Mungkin agak jauh tempatnya jadi setelah saya membantu anda menguasai sihir es, saya akan pergi". Jawab Farraz.

Saya harus memastikannya sendiri, apa dia sudah bangkit. Butuh beberapa minggu untuk sampi di sana.

"Baiklah! Pasti dalam satu bulan saya bisa menguasai sihir es itu!". Ucap Violetta semangat.

Melihat Violetta bertingkah seperti itu lagi-lagi mengingatkan Farraz pada Zaylee seseorang yang pernah berada di hatinya?.

Di Padang rumput yang luas terlihat ada seorang perempuan yang sedang berbaring di bawah pohon besar, di temani seorang laki-laki yang sedang bersandar di pohon besar itu sembari membaca buku.

"Hey, kita seumuran, bukan?". Tanya Zaylee sambil menutup matanya dengan lengannya.

"Benar, apa anda ingin berbicara casual dengan saya?". Jawab Farraz yang masih membaca bukunya.

"Iya! Aku ingin berbicara casual denganmu, tapi saat di depan orang-orang aku akan memakai bahasa yang sopan". Ucap Zaylee langsung duduk di sebelah Farraz dan ikut bersandar di pohon.

Ah.. mengantuk, udaranya menyejukkan.

Angin yang berhembus kencang dan tidak ada suara orang berbicara.

"Tumben sekali and-kamu tidak berbicara-". Ucap Farraz yang kaku saat tiba-tiba kepala Zaylee bersandar di pundaknya.

Zaylee yang tertidur pulas di biarkan posisinya seperti itu, karena Farraz tidak ingin membangunkannya.

Tidurnya pulas sekali~ cantik.. !!?

"Apa yang aku pikirkan tadi!". Gumam Farraz kesal sendiri.

Perasaan apa ini? Haha, lucu.. aku hanya akan melindunginya karena aku gurunya dan.. temanya. Tidak lebih.

Selama Farraz berada di dekat Zaylee ia merasa sangat nyaman dan hangat, Zaylee yang selalu tersenyum dan tertawa mudah berbaur dengan orang-orang yang baru pertama kali Zaylee temui.

Semakin lama Farraz semakin bingung dengan perasaannya sendiri, walaupun ia selalu diam dan tidak berbicara sejujurnya tentang perasaannya sendiri.

Beberapa minggu seterah Areez data dan bertemu Zaylee.

Di balkon kamar Zaylee.

Terlihat Zaylee yang sedang bersandar di pagar balkon kamarnya dengan wajah yang tidak ceria seperti biasanya.

"Ada apa denganmu hari ini?". Tanya Farraz ikut bersandar.

"Kamu tau kan, kalau aku di jodohkan dengan pangeran Areez". Ucap Zaylee.

"Aku punya seorang adik laki-laki, ibuku hanya seorang selir dan yang akan menjadi penerus adalah adik laki-laki aku itu. Sejujurnya aku tidak sedih, cuman kenapa aku harus di jodohkan di usiaku yang sekarang? Masih muda banget". Ucap Zaylee panjang lebar.

Sudah jelas dia punya peluang untuk menjadi seorang Ratu, dengan kekuatan sihir yang bisa di katakan luar biasa adiknya pasti akan tersaingi, salah satu jalannya adalah menikahkan dia sedang seseorang.

Farraz yang mendengar itu hanya diam sambil berfikir, dengan serius.

"Apa kamu menyukai pangeran Areez?". Tanya Farraz yang membuat pipi Zaylee memerah.

"T-tidak! Tapi menurutku pangeran Areez itu lumayan juga, lumayan baiknya!". Jawab Zaylee sambil tersenyum kecil.

Kembali ke Violetta.

Violetta yang sudah selesai berlatih sihir pun langsung masuk ke kamarnya dan ingin mandi.

Terdengar suara pintu yang terbuka dan di barengi suara langkah kaki yang basah.

Violetta yang mendengar itu menyangka bahwa yang membuka pintu kamar mandi adalah. "Myricella, kamu sudah siapkan bak mandi untukku?". Tanya Violetta langsung membalikkan badannya.

Yang ia lihat adalah Frederick yang habis mandi dengan rambut yang basah, tapi lebih parahnya Frederick bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana dengan handuk di lehernya.

Mereka berdua pun terkejut dengan sendirinya setelah beberapa saat loading...

⭒~••♡••~⭒

Maaf masih banyak salah ketik yaa♡^_^

21 Januari 2022

Thank you♡♡.

Transmigrasi: Violetta Isabella Ivander[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang