Di kafe. Dekat bandara.
Terlihat bu Rani, Ricella, Rizelle dan Aezar yang sedang memesan makanan.
"Ada yang mau pesan?". Tanya Aezar santai.
"Sutt! Eh ibunya Aurel keliatan moodnya kurang baik!". Bisik Rizelle.
"Di traktir kah? Kalau di traktir mau!". Tanya Ricella senang.
"Tante silahkan duduk dulu". Ucap Aezar.
Bu Rini yang mendengar itu hanya menatap dingin kearah Aezar, dan tidak menjawab.
"Kenapa saya harus meladeni hal seperti ini? Saya sedang ada urusan". Ucap Bu Rani dingin.
"Tante, Jangan marah-marah gitu, orang sabar itu-". Ucap Rizelle terhenti saat melihat wajah Bu Rani yang tidak bersahabat. "Oh, okeh. Aku diam".
"Saya hanya ingin mengatakan sesuatu yang berkaitan tentang putri anda". Ucap Aezar.
"Aurel?". Gumam Rizelle.
Aezar kok sok kenal banget sama aurel.
"Anda apa dengan Aurel?". Tanya Bu rini.
Di sisi lain terlihat Aurellia yang sedang duduk di taman sambil mendengarkan Calvin yang bercerita tentang ia yang bisa ke dunia lain.
"Kok bisa ya? Apa aku juga begitu?". Tanya Aurellia.
"Apa kamu masih belum mengingat semua kejadian itu?". Tanya balik Calvin.
"Entah rasanya masih buram, mungkin ada sesuatu kejadian yang berkesan di dunia lain itu dan bisa membuat aku ingat". Ucap Aurellia.
"Mungkin tapi apa? Banyak kejadian yang terjadi". Ucap Calvin.
Aurellia yang mendengar itu tidak menemukan titik terang dan ingatannya tentang kejadian ia yang terjebak di tubuh Violetta masih berkabut(buram/tidak jelas).
Suasana yang dingin dan langit yang gelap karena hujan yang turun, sekarang hujan sudah mereda dan hanya angin yang bertiup kencang.
Aurellia yang badannya basah kuyup merasa kedinginan, Calvin yang melihat itu memakaikan jas-nya pada Aurellia.
"Dingin? Ayo ikut sama aku". Ucap Calvin.
"Nggak, aku nggak bisa pulang.. pasti ibu marah karena aku langsung pergi gitu aja". Ucap Aurellia.
"Bukan pulang ke rumahmu tapi..". Ucap Calvin.
Aurellia yang mendengar itu seketika pipinya memerah?.
"Hah? Apartemen? Woy ini beneran apartemen kak!? Ini mirip kayak rumah! Luas banget". Ucap Aurellia yang terkejut melihat apartemen milik Calvin.
"Ini apartemen pribadi! Jadi kalau aku lagi punya masalah sama ayah dan ibu aku pasti kesini". Jawab Calvin.
"Beneran? Berati kakak makan masak sendiri?". Tanya Aurellia dengan mata yang berbinar-binar.
"Iya! Kamu tau orang tuaku juga nggak tau aku punya apartemen". Ucap Calvin.
"Wah hebat! Udah ganteng mandiri lagi!". Ucap Aurellia tanpa sadar memuji.
Calvin yang mendengar itu wajahnya memerah seketika. Dan langsung menutupi wajahnya yang memerah dengan tangannya.
"Terus kenapa kakak bawa aku ke sini?". Tanya Aurellia.
"Hah? Kenapa ya..?". Ucap Calvin dengan senyum yang menggoda? Hanya dengan berniat bercanda.
Aurellia yang melihat itu mundur perlahan saat Calvin berjalan perlahan kearahnya.
A-apa ini?!.
Calvin yang melihat Aurellia mundur seperti itu langsung tersenyum dan mengendurkan dasinya.
"H-hey!?". Ucap Aurellia.
Aurellia terus mundur tanpa melihat kearah belakangnya.
"Waaah!?". Teriak Aurellia yang terkejut saat dirinya yang kehilangan keseimbangan saat membentur pinggiran sofa dan terjatuh kearah sofa.
Aurellia refleks menarik dasi Calvin dan membuat mereka berdua terjatuh bersamaan.
Dan Calvin tanpa sengaja menindih tubuh Aurellia, tapi lebih parahnya lagi bibir mereka bersentuhan.
Calvin yang melihat itu langsung terkejut dan berdiri dengan wajah yang memerah merona.
Begitu pun dengan Aurellia yang masih terkejut dengan wajah yang tidak kalah merahnya.
Aku bisa gila kalau kayak gini! Jantungku rasanya pengen meledak! Rasanya aku seperti pernah mengalami kejadian seperti ini.. tapi kapan?.
Ingatan asing yang muncul perlahan-lahan dipikiran Aurellia, ingatan dimana ia tarik-menarik selimut dengan Frederick.
"Aurel, kamu baik-baik aja? Kamu mandi aja dulu, akan aku pinjamkan bajuku". Ucap Calvin.
Aurellia yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya tanpa melihat kearah Calvin.
Setelah selesai mandi Aurellia melihat kearah cermin yang ada didalam kamar mandi.
"Bajunya besar banget. Ya udahlah nggak papa, yang penting pake baju". Ucap Aurellia lalu keluar dan duduk di sofa.
Setelah Aurellia mandi gantian sekarang tinggal Calvin yang mandi.
Aurellia yang bosa duduk di sofa pergi kearah dapur dan membuka kulkas di dapur itu.
"Boleh masak nggak ya? Laper, pasti kak Calvin juga laper". Gumam Aurellia lalu memasak apa yang ada.
Memasak dan memasak terlihat Aurellia yang juga mahir dalam hal memasak.
"Cuman dua menu.. dah jadi". Ucap Aurellia lalu manaruh semua masakan itu di meja makan.
Kak Calvin mandi atau apa sih? Kok lama amat, apa jangan-jangan bab?.
Calvin yang baru keluar dari kamar mandi dengan wajah yang memerah, ia keluar hanya dengan celana panjang dan baju putih polos.
Dengan rambut yang basah dan dengan handuk di kepalanya.
Aurellia yang melihat itu merasa jantungnya benar-benar akan meledak.
"Benar-benar tidak ramah untuk jantung..". Gumam Aurellia. "Kak ayo makan aku udah masak, maap ya nggak bilang-bilang dulu". Ucap Aurellia.
Mereka berdua makan bersama dengan Aurel yang sangat menikmati makanan yang ia buat sendiri.
Setelah itu mereka berdua duduk di sofa dengan keheningan yang panjang.
Hanya terdengar suara televisi yang menyala, dan mereka berdua hanya terdiam.
"Kak, Nikah yu!". Ucap Aurellia.
⭒~••♡••~⭒
Heloo temen-temen 👋
Ini Extra part yang pertama!Terima kasih ya! Bagi para pembaca yang udah baca cerita ini!
Sebenarnya saya nggak tau Extra part nya ada 2 atau 3 bab jadi lihat nanti aja ya!.
⭒~••♡••~⭒
Maaf masih banyak salah ketik yaa♡^_^
21 Maret 2022.♡Thanks you♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: Violetta Isabella Ivander[END]
Random[END] Bagaimana jika seorang gadis cantik, lembut, ramah. memasuki tubuh seorang gadis penyihir yang cuek, dingin dan tidak segan-segan membunuh??. Dan memasuki dunia novel. gadis itu di beri misi, untuk menemukan jiwa yang tersesat. apa gadis itu b...