38 [Di kendalikan]

63 4 0
                                    

"Tuan putri!! Apa yang terjadi?! Anda terluka". Ucap Myricella khawatir.

Bagaimana ini? Apa yang harus aku katakan.

Sementara Violetta yang perasaannya tercampur aduk hingga ia sendiri tidak mengetahui perasaannya saat ini.

"Myricella..ma-maaf a-aku tidak bisa menyelamatkan keponakanmu.." ucap Violetta.

Bagaimana aku bisa menyelamatkan orang lain sementara aku sendiri... Nggak bisa melindungi diriku sendiri di dunia nyata.

Violetta yang menundukkan kepalanya, lalu mengangkat kepalanya dan melihat ke arah wajah Myricella.

Betapa terkejutnya ia melihat reaksi yang di perlihatkan Myricella, di antara sedih dan lega akan sesuatu hal?.

"Tuan putri tidak berbuat salah.. yang salah adalah orang-orang tidak punya hati! Ini bukan salah tuan putri". Ucap Myricella dengan air mata yang kendur.

Lain halnya dengan wanita yang menganggap Violetta juga bersalah karena tidak bisa melakukan apapun.

"Bukankah anda adalah tuan putri kerajaan Ivander? Dan penyihir? Tapi kenapa anda tidak bisa melakukan apapun dengan sihir yang anda miliki?!". Ucap wanita itu mengeram marah.

"Saya tidak bisa mengunakan sihir pendeteksi di hutan itu..". Ucap Violetta.

"Apa gunanya sihir anda, jika tidak berguna di saat-saat seperti ini? Anda bukan seperti putri Violetta, putri Violetta selalu menemukan cara untuk mengunakan sihirnya.. apapun keadaannya". Ucap wanita itu.

Myricella yang mendengar itu berusaha untuk menenangkan wanita itu tapi wanita itu sudah cukup terluka dengan kepergian putrinya.

Suasana yang menegang di antara mereka, Violetta yang merasa bersalah akan hal yang tidak ia perbuat. Dan wanita yang menyalahkan orang lain.

Wanita itu seperti sangat mengenal Violetta? Apa yang terjadi.

"Itu dulu sekarang saya sudah berbeda". Ucap Violetta menatap wanita itu.

"Bukan berarti anda tidak mengingat apa yang anda dulu lakukan pada suami saya!".

"Apa yang saya perbuat? Saya baru pertama kali bertemu dengan anda". Jawab Violetta yang sebenarnya terkejut.

Myricella yang sedari tadi diam sekarang mulai menghawatirkan keadaan yang semakin menegang di antara kakaknya dan Violetta.

"Anda tidak ingat atau anda berusaha untuk tidak mengingatnya? Anda telah membuat anak saya tidak pernah bertemu dengan ayahnya! Anda telah membu-". Ucap wanita itu terhenti.

"Cukup! Apa yang kakak bicarakan? Itu karena kesalahannya sendiri! Dia membuat tuan putri kehilangan kesabarannya! Kaka tidak tahu seberapa seringnya dia melakukan kesalahan, dan tuan putri masih bisa memaafkannya". Ucap Myricella.

"Saya tidak suka menyebutnya memaafkan saya lebih suka kata mengampuninya". Ucap Violetta sambil menatap dingin ke arah wanita itu.

Ingatan yang terlintas tadi sungguh nggak terduga.. pria atau suami dari wanita itu berniat membangkitkan Raja kegelapan, bagaimana Violetta nggak membunuhnya coba! Tapi Violetta juga salah sih.

"Memang apa yang di lakukan suami saya Sampai dia di hukum mati! Tanpa alasan yang jelas?!!". Tanya wanita itu mulai tidak bisa mengendalikan dirinya.

".. saya tidak peduli selagi itu baik, saya bisa melakukannya bahkan membunuh seseorang demi banyak orang". Ucap Violetta. Apa yang aku pikirkan hari ini? Aku terlalu lelah.

Wanita itu terdiam lalu terjatuh ke tanah dan menangis sejadi-jadinya, Violetta yang melihat itu lalu memberikan boneka milik anak wanita itu yang Frederick temukan di salah satu mayat.

"Ini milik putri anda". Ucap Violetta.

Wanita itu mengambil boneka itu dan langsung memeluknya dengan erat, boneka yang lucu berlumuran darah pemiliknya.

"Tuan putri apa anda ingin kembali ke istana?". Tanya Myricella.

"Iya, kamu tetaplah di sini bersama kakakmu. Aku akan kembali untuk pemakaman keponakanmu". Ucap Violetta lalu menaiki kereta kudanya.

"Apa yang akan terjadi kedepannya? Apa akan semakin banyak nyawa yang akan hilang karena kehadiran jiwaku dan jiwa tersesat itu? Aku bahkan belum menemukan jiwa tersesat itu". Gumam Violetta sambil melihat ke arah jendela luar yang sudah berganti menjadi pagi.

Violetta yang tidak tidur semalaman pun merasa mengantuk dan tertidur di dalam kereta kuda.

"Nona semuanya baru di mulai anda mungkin akan merasakan sesuatu yang belum pernah anda bayangkan sama sekali akan terjadi pada diri anda. Apa yang akan anda lakukan saat itu terjadi?". Ucap asisten.

"Aku tidak bisa banyak membantu nona saat itu terjadi, namun saya akan menuntun nona jika nona membutuhkannya". Ucap asisten.

Di tempat lain.

Terlihat Grizelle yang sedang memikirkan sesuatu yang serius dengan mata merah yang terlihat penuh tanda tanya dan amarah tanpa sebab.

"Getaran sihir milik siapa itu? Mana mungkin Zaylee masih hidup, apa penyihir Farraz itu? Tidak mungkin. Hanya ada satu yang punya kemungkinan memiliki sihir cahaya". Ucap Grizelle dengan seringainya.

"Bagaimana dia bisa menemukan rumah tua itu? Rumah itu ada di dalam hutan, yang tidak bisa mengunakan sihir pendeteksi. Cara apa yang dia gunakan?". Ucap Grizelle.

Henderiy yang sedari tadi hanya diam dan hanya mendengarkan perkataan yang keluar dari mulut Grizelle.

Henderiy dan Elvina yang sudah terhasut dan sudah dalam genggaman Raja kegelapan. Mereka akan mengikuti apapun yang di perintahkan oleh raja itu.

Mereka masih bisa bersikap normal saat berada di lingkungan umum, belum ada yang menyadarinya. Bahkan mereka berdua lebih sering menghindar pertemuan dengan para penyihir ataupun Violetta.

"Jadi apa yang akan anda lakukan? Selanjutnya". Tanya Elvina.

"Memastikannya". Jawab Grizelle.

"Apa yang harus kami lakukan". Tanya Elvina.

"Mudah saja, salah satu dari kalian harus...".

Sesampainya Violetta di istana ia lalu berganti gaun dan memilih untuk pergi ke taman, untuk mencari udara segar dan mungkin akan bertemu Fideliya.

Berjalan santai sambil melihat sekelilingnya, sebelum sampai di taman ia bertemu dengan seseorang yang jarang sekali ia temui di istana ini.

Padahal beberapa waktu lalu aku bertemu anaknya, dan sekarang orang tuanya?.

"Saya memberikan salam kepada tuan putri". Ucap Henderiy lalu menunduk.

"Perdana menteri, sudah lama tidak bertemu". Jawab Violetta sambil tersenyum ramah.

Apa-apa ini! Rasanya ada yang aneh dengan perdana menteri itu, tapi apa? Tunggu! Benang merah itu lagi! Benang itu menempel pada kepala belakangnya?.

"Apa anda sedang tidak enak badan? Anda terlihat pucat". Ucap Violetta. Tatapannya kosong? Dia seperti di kendalikan. Tidak mungkin siapa yang bisa mengendalikan perdana menteri.

⭒~••♡••~⭒

Maaf masih banyak salah ketik yaa♡^_^


29 Januari 2022


Thank you♡♡.

Transmigrasi: Violetta Isabella Ivander[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang