"memangnya anda ingin memilih model gaun yang seperti apa?". Frederick pada Violetta yang sedang memilih model gaun pertunangan.
"Ehmm, yang mana yaa.. ahhh ku bingung. Semua gaunnya bagus-bagus". Jawab Violetta tidak bisa memilih.
"Pilih satu yang anda sukai, itu saja. Tidak sulit kan?".
"Itu sangat-sangat sulitt, putra mahkota!!".
"Maaf menyela pembicaraan tuan putri, dan putra mahkota. Tapi saya punya saran". Ucap salah satu pegawai yang ada di dekat mereka.
"Apa?". Ucap Frederick dan Violetta bersamaan.
'Ohh, mereka seperti sepasang kekasih sajaa. Jadi pengen punya pendamping dehh'. Batin pegawai Butik itu.
"Maaf?". Ucap Violetta pada pegawai toko itu yang terdiam sambil senyum-senyum sendiri.
"Maaf, tuan putri. Bagaimana kalin membeli baju yang senada? Di sini ada sepasang gaun dan pakaian untuk laki-laki yang biasa di pilih". Ucap pegawai Butik itu.
Frederick dan Violetta yang mendengar itu tidak sengaja bertatapan wajah dan mata. Dan saling bertatapan mata, tapi tidak ada yang berbicara. seperti telepati yy.
Violetta mengangkat satu alisnya, dan Frederick, dia hanya menatap Violetta datar.
"Boleh". Jawab Frederick yang membuat Violetta bertanya-tanya.
"Baiklah, akan saya ambilkan bukunya dulu. Permisi". Ucap pegawai Butik itu.
"Putra mahkota?".
"Ada apa? Putri Violetta?".
"Tidak ada".
"Baiklah".
Setelah pegawai Butik itu pergi, keheningan pun terjadi. Frederick yang fokus membaca buku, Violetta meminum teh terus tapi tidak kembung-kembung.
"Maaf, lama menunggu. Ini bukunya". Pegawai Butik memberikan buku yang ia pegang ke pada Violetta dan Frederick.
Violetta dan Frederick membolak-balik halaman buku yang di berikan oleh pegawai Butik itu, dan melihat-lihat.
"Wahh, ini bagus". Ucap Violetta menunjuk gaun yang ia suka.
"Apa ini cocok untuk saya??". Frederick.
"Mana? Bagusss, nanti anda nambah ganteng". Jawab Violetta sambil tersenyum ke arah Frederick.
"Baiklah, saya ingin ini".
"Kalou saya yang ini".
"Baiklah, pesanan anda akan kami kirim ke istana". Jawab pegawai Butik itu sambil membungkuk.
"Kalu begitu ayo kita pergi ke toko roti, putra mahkota". Ucap Violetta gantian merangkul lengan Frederick.
"Untuk apa?".
"Bembeli kue kering".
"Terimakasih atas kunjungan Anda, tuan putri dan putra mahkota". Ucap pegawai Butik.
"Iya sama-sama, saya juga berterimakasih". Ucap Violetta ramah pada pegawai Butik itu.
~~~~~
"Myricella? Kenapa kamu menangis". Tanya Violetta yang khawatir melihat Myricella yang menangis.
"Hiks...hiks nona akan bertunangan besok malam dan akan menikah dengan putra mahkota 2 bulan lagi". Myricella sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: Violetta Isabella Ivander[END]
Losowe[END] Bagaimana jika seorang gadis cantik, lembut, ramah. memasuki tubuh seorang gadis penyihir yang cuek, dingin dan tidak segan-segan membunuh??. Dan memasuki dunia novel. gadis itu di beri misi, untuk menemukan jiwa yang tersesat. apa gadis itu b...