Di kerajaan Ivander.
"Nona, saya sudah menyiapkan pakaian anda, yang akan anda kenakan di pesta nati, dan pakaian lainnya". Ucap Myricella.
"kalau begitu, ayo pergi". Violetta.
"Baik, nona". Myricella.
Violetta dan Myricella pergi menuju gerbang utama.
"Ayo kita pergi". Raymond yang membuka gerbang teleportasi.
"Baik". Jawab Violetta, Aurora , Royce, berserat beberapa orang lagi.
Di kerajaan Vlandimar.
"Kita akan menyambut kedatangan, raja Raymond dan ratu Aurora. Sebentar lagi". William pada Fideliya dan Frederick.
"Beberapa hari lagi mereka akan sampai?". Tanya Fredrick.
"Mereka baru berangkat". Ucap Fideliya.
"Baru? Bukankah acaranya akan di mulai besok malam?". Tanya Frederick.
"Tidak Frederick, mereka ke sini menggunakan sihir teleportasi". Jawab William.
"Teleportasi?". Ucap Frederick.
"Iya, Frederick". Jawab William.
"Apa saya bisa melakukan teleportasi?". Tanya Frederick.
"Tidak bisa, karena yang mempunyai energi sihir lah yang bisa melakukan teleportasi. Tapi itu pun hanya penyihir tingkat tinggi". Jawab William.
Setelah William selesai mengatakan itu tiba-tiba ada portal dimensi yang terbuka.
"Apa ini portal dimensi?". Ucap Frederick bertanya-tanya. Dan tiba-tiba ada beberapa orang yang keluar dari portal dimensi itu.
"Selamat datang raja Raymond, ratu Aurora". Ucap William.
"Lama tidak berjumpa teman lama". Jawab Raymond.
"Itu benar, waktu berjalan begitu cepat". Udah William.
Sementara itu Violetta hanya fokus mendengar obrolan Raymond dan William. Sampai-sampai dia tidak menyadari bahwa Frederick melihatnya lekat.
'Wahh, teman lama yang sudah lama tidak berjumpa'. Batin Aurellia.
"Apa ini Royce dan Violetta? Wah mereka sudah besar ya". Ucap Fideliya.
"Ah, iya. Oh ini Frederick? Nambah ganteng aja". Ucap Aurora pada Frederick.
"Jelas, siapa dulu orang tua nya". Jawab William tiba-tiba.
"Sudah-sudah, yang mulia ini. Persilakan mereka beristirahat dulu, mereka baru datang dan terlihat lelah terutama Violetta". Ucap Fideliya mencemaskan keadaan Violetta yang mukanya pucat.
"Kamu kenapa Violet? Apa kamu baik-baik saja?". Tanya Aurora yang ikut cemas.
"Ah, tidak apa-apa Ibunda. Violet hanya merasa pusing, mungkin karena tidak terbiasa menggunakan teleportasi". Jawab Violetta dengan muka pucat.
"Ayo kita masuk, dan biarkan Violetta beristirahat". Ucap William.
Di kamar kerja tamu yang cukup mewah kerajaan Vlandimar.
"Rasanya kepala ku seperti tertindih beban dosa yang menunjuk". Ucap Violetta yang sedang berbaring.
"Aku ingin tidur".
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: Violetta Isabella Ivander[END]
Random[END] Bagaimana jika seorang gadis cantik, lembut, ramah. memasuki tubuh seorang gadis penyihir yang cuek, dingin dan tidak segan-segan membunuh??. Dan memasuki dunia novel. gadis itu di beri misi, untuk menemukan jiwa yang tersesat. apa gadis itu b...