"Aku butuh tubuh seseorang untuk aku jadikan tubuh baruku".
Di sebuah ruangan yang gelap terlihat seorang lelaki yang mengenakan tudung untuk menutupi wajahnya.
Tempat ini gelap dan hawa ruangan ini sangat tidak mengenakkan bagi seseorang yang peka terhadap hal seperti ini, atau penyihir dan keturunan kerajaan terutama kerajaan Ivander adalah kerajaan sihir.
"Tubuh? Bukankah tubuhmu ada tapi terkurung? Dan yang sekarang hanya setengah jiwanya?".
"Tubuh lama itu sudah rusak dan tidak berguna lagi. Jadi apa kamu tidak ingin memberikan tubuh putrimu untuk menjadi wadahku?".
"Putriku? Oh dengan senang hati, tuan".
Di sisi lain, Frederick dan yang lainnya baru sampai di kerajaan Vlandimar.
Seperti biasa Violetta yang masih belum terbiasa dengan teleport pasti akan merasa pusing, lemas dan muntah.
Setelah sampai mereka langsung beristirahat di ruang masing-masing.
"Perjalanan yang singkat tapi menyakitkan". Keluh Violetta yang lagi rebahan.
"Istirahatlah dulu, aku mau ke ruang kerjaku". Ucap Frederick ingin langsung pergi.
"Kau nggak cape?".
"Nggak, akhir-akhir ini ada kabar yang aneh dari penambang batu permata hitam. Jadi aku harus melihat dokumen yang sudah di siapkan Melvin".
Batu permata hitam? Ah benar aku baru ingat ada jual beli batu permata hitam secara ilegal di kerajaan ini dan Ivander. Kaka juga ikut menangani masalah itu, berarti itu keadaan darurat ya.
"Hey, Kaka Royce juga ikut turun tangan ya untuk menangkap orang yang telah bertransaksi ilegal itu".
"Iya, kakamu..ah bukan, bukan cuma kakamu aja yang khawatir tentang hal itu. Melainkan para penyihir, kerajaan Vlandimar, dan kerajaan Ivander".
Aku, penasaran dengan batu permata hitam itu. Aku harus mencari informasi tentang itu, dan apa yang ditakuti oleh para penyihir tentang menghilangkannya banyak batu permata hitam? Aku harus tanya Farraz.
"Kalu begitu pergi sana, kau kan putra mahkota kerajaan ini". Ucap Violetta mengusir.
"Hey, kaupun seorang putri mahkota tau! Jadi kau pasti akan merasa terbebani nanti". Ucap Frederick lalu pergi meninggalkan Violetta.
Di perpustakaan kerajaan Vlandimar.
Perpustakaan ini terlihat sepi karena sekarang sudah senja dan Violetta datang kesini bukan hanya sekedar membaca buku melainkan mencari informasi.
Sambil membawa Red Eyes Violetta mencari buku yang menurutnya berisi informasi yang ia cari.
"Myricella, kamu tunggu di luar aja".
"Ba-Baiklah tuan putri". Ucap Myricella langsung pergi ke luar.
"Red Eyes, sekarang sudah tidak ada orang lain di sini". Ucap Violetta sambil menaruh Red Eyes di meja perpustakaan.
Clinggg, berusaha menjadi manusia lagi.
Ternyata bener tuan penyihir Farraz adalah Red Eyes.
"Apa anda sudah menemukan buku-buku mengenai sihir atau batu permata hitam?". Tanya Farraz sambil duduk di meja dan Violetta duduk di kursi sebelahnya.
"Buku-buku tentang sihir ada banyak di sini, deretan rak besar ini isinya buku tentang sihir dan semacamnya". Ucap Violetta yang sudah merasa bosan saat melihat rak buku yang banyak sekali buku.
"Memangnya anda ingin mencari informasi tentang batu permata hitam? Dan kenapa bisa membuat, yang lain resah?".
"Iya, andakan penyihir hebat jadi anda pasti tahu".
"Apa ada yang ingin membangkitkan Raja kegelapan?". Gumam Farraz sambil melipat tangannya di dada dan berpikir keras.
"Raja?". Ucap Violetta tidak dengar perkataan Farraz.
"Bukan apa-apa, ayo cari buku-buku yang berkaitan". Farraz. kalu dugaanku benar berarti.. pemilik sihir cahaya sepesial sudah datang, mungkin dia orangnya.
Mereka berdua menghabiskan waktu lama untuk mencari buku-buku yang berkaitan dengan yang mereka cari.
Farraz tidak bisa mengunakan sihirnya karena sihir milik tersegel, hanya dengan pemilik sihir cahaya lah yang bisa membuka segel sihir milik Farraz. Kalaupun bisa itu hanya terbatas.
"Saya harus memanggil anda tuan atau apa?". Tanya Violetta.
"Panggil nama saya saja, anggap saja umur kita tidak terlalu jauh". Jawab Farraz.
Kok aku nggak percaya ya, walupun mukanya terlihat muda.
Mereka terus mencari dan mencari buku yang berisi informasi yang bisa membantu mereka untuk menjawab pertanyaan yang muncul di benak mereka.
"Farraz, saya menemukan bukunya!!". Senang.
"Tuan putri, anda berbicara dengan siapa". Bingung.
"Heh?". Ikut bingung.
"Tuan putri, anda di panggil ke ruangan yang mulia ratu". Myricella.
"Ada apa?".
"Saya tidak tahu tentang itu tuan putri". Berpikir.
"Baik, aku akan segera menemui Ibunda Ratu".
"Baik tuan putri".
Meong..
Lalu Violetta mengendong kucingnya sambil berbisik. "Saya temukan bukunya".
Meong....
⭒~••♡••~⭒
Halo teman-teman, author buat cerita baru lohh. Sama tentang transmigrasi gitu.
Judul:
."I'm Your Twis".Maaf masih banyak salah ketik yaa♡^_^
27 Desember 2021
Thank you♡♡.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: Violetta Isabella Ivander[END]
Random[END] Bagaimana jika seorang gadis cantik, lembut, ramah. memasuki tubuh seorang gadis penyihir yang cuek, dingin dan tidak segan-segan membunuh??. Dan memasuki dunia novel. gadis itu di beri misi, untuk menemukan jiwa yang tersesat. apa gadis itu b...