27 [tubuh baru yang sempurna]

131 9 0
                                    

"benar, tapi sihir cahaya yang di miliki anda berbeda dengan milik Zaylee".

Satu bulan yang lalu saat.

Di suatu tempat yang tidak di ketahui terlihat Grizelle yang duduk di tengah-tengah lingkaran sihir yang berwarna ungu gelap.

Grizelle yang matanya di tutup kain tidak tahu apa yang akan di lakukan padanya.

"Ayah? Apa aku boleh membuka kain ini?". Tanya Grizelle.

"Belum boleh Grizelle". Jawab Henderiy.

"Ada apa ini ayah? Aku sudah memberikan anting dengan sihir agar bisa melukai Violetta, apa sekarang rencana ayah?". Tanya Grizelle yang selalu menuruti perkataan Henderiy dan Elvina.

"Grizelle, tidak lama lagi kamu akan menjadi putri mahkota kalau kamu menuruti perkataan bunda dan ayahmu". Ucap Elvina dengan berbisik lembut dan senyum misteriusnya.

Grizelle hanya mengiyakan semua perkataan orang tuanya mau yang baik atau tidak baik, di pikirannya hanya menjadi putri mahkota dan bisa bersama Frederick.

Henderiy yang mulai membaca mantra, dan Elvina yang juga membaca mantra lalu terlihat asap hitam yang berterbangan ke sana kemari dengan senangnya.

"Tubuh baruku sudah siap rupanya". Ucap gumpalan asap hitam itu sambil tertawa puas.

"Suara apa itu ayah, bunda!". Tanya Grizelle yang mulai ketakutan.

"Grizelle, kamu tidak usah takut kamu adalah tubuh yang cukup sempurna". Ucap gumpalan asap itu dengan berbisik dan sesekali mengelilingi tubuh Grizelle.

"Tubuhku merasa tidak nyaman". Ucap Grizelle tapi tidak di jawab oleh Elvina ataupun Henderiy.

Setelah membaca mantra Henderiy bangkit dari duduknya dan berbicara dengan suara yang terdengar aneh, "masuklah ke tubuh putriku, sekarang itu adalah tubuh baru anda tuan".

"Apa maksud ayah!? Tubuh baru? Agrhhh..".

Tiba-tiba gumpalan asap itu langsung memasuk ke tubuh Grizelle dan terlihat aura Grizelle yang berubah menjadi warna hitam pekat.

Mata Grizelle yang tanya berwarna hijau berubah warna menjadi merah dengan tatapan tajam dengan senyum anehnya.

"Tuan, anda harus menjadi Grizelle saat di depan umum". Kata Henderiy.

"Aku tahu ayah". Jawab Grizelle dengan matanya yang berwarna hijau lagi. "Putrimu yang bermuka dua ini, sangat mudah aku tiru prilakunya". Ucap Grizelle lagi dengan tatapan sombong.

"Sekarang hanya tinggal menunggu waktu agar aku bisa menyesuaikan diri dengan tubuh baru ini dan menunggu setengah jiwaku yang masih terkurung. Sekarang tidak ada lagi yang bisa mengurungku karena orang itu sudah mati". Ucap Grizelle yang sebenarnya sudah di kendalikan.

Kembali ke Violetta yang saat ini sedang tidur karena pengaruh dari racikan obat sihir yang di berikan Farraz.

"Perilaku anda sangat mirip dengan Zaylee yang saya kenal dulu dan anda juga berasal dari dunia yang sama dengan jiwa di tubuh Zaylee dulu". Gumam Farraz lalu keluar dari kamar Violetta.

"Nona, anda akan sangat sulit nantinya kalau sampai anda membangkitkan sihir cahaya pada saat ini. Sihir cahaya yang baru bangkit setengah saja sudah membuat anda seperti ini tapi mungkin juga ada merasakan kehadiran jiwa yang mengancam itu, bukan?". Ucap asisten.

Cklek.. suara pintu terbuka.

"Tapi dengan pulas sekali". Ucap Frederick sembari duduk di dekat kasur dan melihat anting milik Violetta yang tertinggal di ruangannya. "Di mana anting satunya?". Ucap Frederick lalu mencari di meja hias milik Violetta.

Lalu Frederick yang tidak menemukan anting sebelahnya, beralih penasaran dengan buku-buku yang di bawa Violetta kesini.

"Satu rak penuh buku". Ucap Frederick melihat-lihat buku milik Violetta. "Ada buku novel, buku sihir, buku kerajaan Ivander dan Vlandimar. Kayaknya dia kurang suka buku percintaan, nggak ada sama sekali loh buku novel cinta gitu". Ucap Frederick.

Saat Frederick melihat bukunya lagi Frederick menyadari dari sekian banyak buku ada satu buku seperti buku harian?

"Buku apa ini?". Ucap Frederick perlahan mengambil buku itu.

"Apa yang anda lakukan putra mahkota?". Tanya Violetta sambil mencegah Frederick mengambil buku itu.

"Kau sudah sadar?". Tanya Frederick melepaskan tangannya dari buku itu.

"Iya".

Tok.. tok.. tok

"Masuk". Ucap Frederick.

"Violetta, kamu sudah sadar apa ada yang di rasa sakit?". Tanya Fideliya dengan raut wajah khawatir.

"Iya, Ibunda Ratu saya sudah merasa baik karena racikan obat dari tuan penyihir". Jawab Violetta.

"Kalau begitu kamu harus istirahat, kamu belum boleh banyak gerak kamu baru sadar setelah satu bulan nggak sadarkan diri". Ucap Fideliya.

Violetta yang mendengar itu berusaha untuk mengendalikan eskpresi terkejutnya. Aku nggak sadar selama sebulan! "Iya, Ibunda Ratu".

"Kalau begitu kalian tidurlah, saya akan mengawasi kalian di sini dengan duduk di sini sampai kalian tertidur baru saya akan keluar". Ucap Fideliya bersikeras.

"Ibunda Ratu-". Ucapan Violetta di hentikan oleh Fideliya.

"Tidak ada penolakan, tidur!". Ucap Fideliya.

"Ibunda saya masih punya pekerja-". Ucap Frederick yang belum selesai sudah di tatap menusuk oleh Fideliya.

Violetta yang tidak bisa menolak lalu langsung berbaring di kasur dan Frederick yang sama tidak bisa menolak lalu berbaring di pinggir kasur dengan badan yang membelakangi Violetta.

Sudah sekitar satu jam Fideliya tetap saja duduk dan mengawasi Violetta dan Frederick, Violetta yang sudah mulai tertidur pulas lain halnya dengan Frederick yang masih belum bisa tidur tidak lama kemudian perlahan-lahan Frederick pun mulai tertidur.

Tidur mereka yang tadinya berjauhan dan saling memunggungi sekarang tidur dengan damai dan tidak saling memunggungi.

"Saatnya saya yang tidur, saya mengantuk menunggu mereka tertidur". Ucap Fideliya lalu pergi ke kamarnya sendiri.

Udara yang sejuk di pagi hari yang dingin dengan suasana hening karena belum ada yang bangun di kamar ini.

"Udah pagi ya". Gumam Frederick yang baru buka mata. "Eh? Violetta?". Ucap Frederick yang masih setengah sadar.

Posisi tidur Violetta menghadap ke arah Frederick dan begitu pula dengan Frederick, "bentar ada yang aneh". Ucap Frederick loding..

Tanpa sadar Frederick membelai rambut Violetta yang menutupi wajahnya dan menatap Violetta dengan lekat.

"Apa kau punya perasaan yang sama denganku". Gumam Frederick pelan.

Apaan sih yang gw pikirin!! Aneh pergi jauh-jauh pikiran aneh kek gitu, mana mungkin gw suka sama cewek dari dunia asing ini!. Pikir Frederick mengusir pikiran itu dengan mengibas-ibas tangannya ke udara.

"Apa yang kau lakukan? Mengibas-ibas tangan gitu ada nyamuk?". Tanya Violetta lalu duduk sambil mengucek matanya.

"Iya ada nyamuk gajah lewat".

"Oh..".

Nyamuk gajah? Ada ya? Loding...


⭒~••♡••~⭒

Halo teman-teman, author buat cerita baru lohh. Sama tentang transmigrasi gitu.

Judul:

."Transmigrasi: Aku kembaranmu".

Maaf masih banyak salah ketik yaa♡^_^

7 Januari 2022


Thank you♡♡.

Transmigrasi: Violetta Isabella Ivander[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang