Meong
"Ahhh, lucunya. Terimakasih ayahanda telah memberikan kucing ini". Violetta tersenyum.
"Kamu harus menjaga kucing ini ya, ini bukan kucing biasa". Ucap Raymond.
Beberapa hari sebelum pernikahan Violetta, Violetta di berikan peliharaan sihir oleh Raymond. Dan itu membuat Violetta senang.
Meong.. Meong..
"Apa kamu lapar?".
Meong..
"Tunggu". Ucap Violetta lalu memanggil pelayan untuk membawakan makanan kucingnya.
Dan setelah makan untuk kucingnya datang ia langsung memberikan makanan itu ke kucing yang ia beri nama Red Eyes, yang berarti Mata Merah.
Kucing ini bermata merah dan menyala dalam gelap, bulu yang hitam tapi tebal dan lembut.
Sambil mengelus-elus lembut, Violetta mengingat kejadian beberapa waktu lalu.
Penyihir menara? Tapi kenapa penampilan penyihir menara sangat berbeda dengan yang di katakan oleh orang lain?
Di hutan Violetta sedang membawa Red Eyes berjalan ke hutan untuk mencari udara segar dan agar dirinya tidak jenuh di istana terus-menerus.
Violetta yang di temani oleh Myricella seorang berjalan santai menikmati keindahan hutan dan hembusan angin yang menggoyangkan dedaunan di sekitar sini.
Entah kenapa hari ini Red Eyes ingin sekali melepas dari gendongan Violetta, dan sekarang Red Eyes bersembunyi entah di mana.
Violetta dan Myricella mencari sampi ke semak-semak tapi tidak menemukan Red Eyes.
"ᦓ꠸ꫝ꠸᥅ ꪖꪀᧁ꠸ꪀ ρꫀꪀᦔꫀꪻꫀᛕᦓ꠸". Ucap Violetta dengan menggunakan sihir anginnya untuk mengetahui keberadaan Red Eyes.
"Nona?". Ucap Myricella mengawatirkan Violetta karena raut wajahnya terlihat tidak biasa.
Bukannya menemukan keberadaan Red Eyes malah menemukan energi sihir yang asing tapi kuat.
"Ikut aku, di sini ada energi sihir yang tidak biasa". Ucap Violetta pada Myricella.
"Nona ini berbahaya". ucap Myricella tapi tidak di hiraukan oleh Violetta malah mendekati pemilik sihir itu.
Dan Violetta merasakan sihir itu berada di balik semak-semak yang lebat. Violetta yang penasaran lalu mengintip dari balik semak-semak.
Betapa terkejutnya ia melihat seorang laki-laki berambut hitam panjang dengan mata yang tertutup.
Melihat itu Violetta langsung berlari ke arah laki-laki itu dengan paniknya. Apa laki-laki ini sudah bertemu dengan sang pencipta?
"Tuan? Apa anda masih hidup". Ucap Violetta sambil memegang sebatang kayu untuk menyentuh tubuh laki-laki itu sambil menoel pelan dengan kayu.
Wahh, apa dia benar-benar mati?
setelah itu Violetta dengan sihirnya, mencari sebab laki-laki ini mati ataupun masih hidup.
"ᦓ꠸ꫝ꠸᥅ ρꫀꪀᦔꫀꪻꫀᛕᦓ꠸". Ucap Violetta sambil menaruh tangannya di atas perut laki-laki itu tapi tidak menempel. Terlihat warna sihir yang berwarna biru (Sihir Violetta).
Jantungnya baik, eh dia masih bernafas? Syukurlah!
Tiba-tiba saat Violetta menutup matanya sambil mengunakan mantra pendeteksi, dan ada yang memegang tangannya tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: Violetta Isabella Ivander[END]
Random[END] Bagaimana jika seorang gadis cantik, lembut, ramah. memasuki tubuh seorang gadis penyihir yang cuek, dingin dan tidak segan-segan membunuh??. Dan memasuki dunia novel. gadis itu di beri misi, untuk menemukan jiwa yang tersesat. apa gadis itu b...