30 [Jangan baperan!!]

112 7 1
                                    

"Kapan kamu siuman Aurel.. ibu merindukan senyumanmu, tingkah mu yang membuat ibu bersemangat...". Ucap seorang wanita yang terlihat berusaha
30-an.

".. Sekarang kamu hanya tertidur dengan wajah pucat dan senyuman manis itu nggak pernah terlihat lagi".

"Orang yang menabrakmu juga sedang koma dan nggak bisa di beri hukuman! Namun keluarga orang itu mengunakan uang.. untuk membungkam?".

Beberapa hari yang lalu.

Di koridor rumah sakit yang sepi, menyingkir dari kerumunan orang. Terlihat ada dua wanita berusia sekitar 30-an, dengan seorang pria yang seusia.

"Bu, saya mohon sebagai seorang ibu anda tega membuat anak saya yang tidak sadarkan diri di penjara setelah sadar? Kita bisa bicarakan baik-baik, secara kekeluargaan!". Seorang wanita dengan mata berair sambil menggenggam tangan wanita satunya.

Wanita yang berdiri dengan tangannya di genggam oleh wanita yang sedang menangis hanya memalingkan wajahnya berusaha untuk tidak menangis.

"A-apa maksud anda! Putri saya juga tidak sadarkan diri! Itu karena ulah putra kalian! Di sini putri saya tidak bersalah, dan putra kalian harus mendapatkan hukum yang seharusnya di terima". Jawab ibu itu tidak bisa menahan tangisnya dan rasa marahnya.

"Maksud anda?! putra saya tidak tidak terluka? Dia juga koma! Tidak ada yang menginginkan kejadian seperti ini! Jadi kami akan ganti rugi dan akan membiayai sekolah putri anda saat sadar dan membayar biaya rumah sakit putri anda. Apa anda bisa mencabut tuntutan anda?". Ucap seorang pria.

"Anda pikir ini semua bisa selesai dengan uang yang anda miliki!?? Baiklah, anda orang kaya dan saya dan putri saya orang tidak punya! Anda harus ingat tidak semua masalah bisa selesai dengan uang!!".

"Cukup bu Rani! Di sini juga putra saya tidak sadarkan diri dan putri anda juga tidak sadarkan diri. Apa anda bisa menarik tuntutan anda sampai putra saya dan putri bu Rani sadar? Selama itu semua biaya rumah sakit biar saya dan suami saya yang mengurus. Dan jika putri anda memaafkan putra saya akan bersyukur dan berterima kasih pada putri anda, dan jika putri anda tidak bisa memanfaatkan putra saya.. kita akan liat seiringnya berjalannya waktu". Ucap wanita yang satunya dengan mata yang sembab.

Mendengar itu ucap wanita itu membuat kedua orang yang mendengarnya terkejut.

"Saya setuju dengan ucapan istri saya". Pria.

Bagaimanapun juga aku seorang ibu, dan ibu juga tidak tega melihat putra mereka.. Namun di sisi lain putri ibu satu-satunya kecelakaan dan tidak sadarkan diri? Itu sebuah pukulan besar bagi diri ibu sendiri.

"Baiklah, dengan ini pembicaraan kita sampai sini..". Ucap bu Rani lalu pergi.

Kembali ke saat ini.

Ibu tau kalau ibu bukan orang besar, tapi ibu akan berusaha melakukan yang terbaik untuk membuat putri ibu sadar.

"Violetta, ada apa denganmu? Kenapa kau sering tertidur lama?". Bisik, bisik Frederick sambil melihat wajah Violetta dari dekat sambil memainkan rambut panjang Violetta.

Gue ngantuk.. tidur aja.

Malam yang gelap terlihat mereka berdua sedang tertidur pulas dan bermimpi.

Pagi harinya!

"Aku melupakan misiku! Ini gawattt". Ucap Violetta yang baru sadar setelah seharian tidak sadarkan diri.

"Apa maksudmu misi!?". Tanya Frederick yang baru bangun.

Ada Frederick! Sejak kapan? Oh, iya aku lupa kemarin aku pingsan?! Eh pingsan?!!.

"Ah, nggak ada apa-apa kok!". Jawab Violetta langsung pergi ke kamar mandi.

Setelah di kamar mandi Violetta langsung mengunci pintu dan berbicara dengan asisten.

"Asisten! Aku melupakan misiku datang ke dunia tipu-tipu ini!". Ucap Violetta agak gelagapan.

"Tidak masalah nona! Jiwa itu ada di dekat anda, jadi anda tidak perlu khawatir". Jawab asisten.

"Asisten, aku rindu suaramu! Sudah lamaku nggak dengan suaramu. Paling dengerin pun cuma beberapa kata!". Ucap Violetta yang membuat asisten terharu.

"Rasanya perkataan anda menyentuh hati saya nona". Jawab asisten terharu.

"Asisten punya hati?". Tanya Violetta.

"Pertanyaan nona yang tidak punya hati". Ucap asisten jadi sedih.

"Asisten jangan baperan dong!".

"Saya tidak baperan nona!". Tidak terima.

Setelah selesai berbicara dengan asisten dengan sedikit adu mulut juga dengan asisten, Violetta keluar dari kamar mandi dan betapa terkejutnya ia melihat Frederick yang tiba-tiba ada di hadapannya.

"Hey, bicara dengan siapa kau?". Tanya Frederick sambil menempelkan tangannya di pintu kamar mandi dan membuat Violetta terpojok.

Di-dia mendengar pembicaraanku dengan asisten!

"A-apa maksudmu?". Tanya Violetta.

"Kau cantik". Ucap Frederick lalu pergi masuk ke kamar mandi.

Violetta yang terkejut mendengar itu wajahnya seketika berubah menjadi merah dengan sidik uap di kepalanya.

"A-aduhh, panasnya hari ini.. haha". Ucap Violetta sambil mengipas-ngipas wajahnya.

"Jangan baperan nona". Ucap asisten.

".. jangan baperan!". Ucap itu seketika terngiang-ngiang di kepala Violetta.

"Aku nggak baperan tau!!".


⭒~••♡••~⭒

Halo teman-teman, author buat cerita baru lohh. Sama tentang transmigrasi gitu.

Judul:

."Transmigrasi: Aku kembaranmu".

Maaf masih banyak salah ketik yaa♡^_^

13 Januari 2022

Thank you♡♡.

Transmigrasi: Violetta Isabella Ivander[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang