"Myricella ayo, ke jalan-jalan ke pusat kota. Di sana ada pasar malam!!". Ucap Violetta.
"Tapi nona apa anda sudah dapat izin dari yang Mulia Ratu? Ini sudah masuk jam tujuh malam". Jawab Myricella.
Violetta itu di berikan izin oleh Raymond dan Aurora untuk bisa bebas pergi ke pusat kota. Tampa meminta izin terlebih dahulu itu pas matahari masih belum berganti tempat dengan bulan, kalau sudah malam ia harus meminta izin untuk keluar istana.
"Kalau gitu, aku akan meminta izin terlebih dahulu". Ucap Violetta meninggalkan Myricella dan pergi ke taman kaca istana tempat biasa Aurora.
"Ibunda?".
"Ada di sini Violet".
Violetta yang memasuki ruangan kaca itu terperangah melihat isi ruang kaca milik Ibundanya. Bagaimana ngga terperangah coba, ini ruang kaca isinya. bunga-bunga yang cantik, bagus, indah di pandang mata, tersusun rapi.
"Pasti kamu mau pergi ke pusat kotakan?". Ucap Aurora.
"Eh-iya, boleh yaa. Ibunda".
"Boleh asal, jam sembilan malam sudah pulang". Jawab Aurora.
"Baikk!!". Ucap Violetta senang.
~~~~~
Di pusat kota Ivander.
"Wahh, di sini ramay juga yaa. Myricella". Ucap Violetta sambil melihat sekelilingnya.
"Iya nona".
"Ayo beli itu". Violetta.
"Pak mau beli apel madunya dua". Violetta.
"Ini nona, jadi 3 koin perak nona". Ucap penjualan itu.
"Ini".
Setelah Violetta dan Myricella berkeliling pasar malem ini, ia lebih memilih memakan kue kering yang ada di ujung pasar malem. Temat itu tidak seramay di depan.
Violetta yang sudah selesai memakan kuenya, lalu ingin pulang karena ini mungkin sudah lewat jam delapan.
Pada saat Violetta berjalan tiba-tiba ia merasa sesuatu yang aneh, Violetta merasa sihir aneh setelah ia melewati seseorang misterius.
Sihir? Tapi ini rasanya berbeda seperti, batu permata hitam? Tapi mana mungkin, permata itu di miliki oleh seseorang di sini bukan?
"Nona? Kenapa anda berhenti berjalan?". Tanya Myricella yang bingung.
"Ah-oh, ngga papa". Ucap Violetta melanjutkan jalannya menuju ke kereta kudanya.
Perasaan apa tadi?
"Tuan, kenapa nona muda itu berhenti di dekat orang berjubah hitam itu?". ...
"Violetta? Dia merasakan energi sihir dari batu permata hitam?. Berati benar, kita harus mengetahui siapa orang berjubah hitam itu". ...
"Tuan putri Violetta? Tapi kenapa, nona Violetta seperti merasa aneh dengan energi sihir dari batu permata hitam? Bukannya semua anggota kerajaan Ivander terbiasa merasakan energi dari batu permata hitam?". ...
"Seperti merasa terancam?". ...
"Iya benar tuan Frederick, kenapa bisa begitu?". ...
"Tidak tau, dan jangan keras-keras ketika memanggil nama saya!! Dicky". ...
Lelaki misterius yang di ikuti oleh Frederick dan Dicky menunjukkan pergerakan yang membuat Frederick, Dicky Menjadi waspada. Lelaki misterius itu terlihat berbicara dengan seseorang yang berjubah, coklat tua. Lelaki itu menyerahkan bungkusan berukuran sedang berwarna hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: Violetta Isabella Ivander[END]
Random[END] Bagaimana jika seorang gadis cantik, lembut, ramah. memasuki tubuh seorang gadis penyihir yang cuek, dingin dan tidak segan-segan membunuh??. Dan memasuki dunia novel. gadis itu di beri misi, untuk menemukan jiwa yang tersesat. apa gadis itu b...