25 [mempunyai perasaan?]

153 9 0
                                    

"Tuan putri anda ingin mengenakan gaun seperti apa?". Tanya Myricella.

"Memakai gaun yang panjang". Jawab Violetta sambil berendam di bak mandi.

"Tidak seperti biasanya?".

"Setidaknya, aku harus mengenakan gaun yang sopan, kan?".

"Baik, tuan putri saya akan menyiapkan gaun untuk anda". Jawab Myricella.

Setelah selesai mandi Violetta langsung mengenakan gaun yang sudah di siapkan untuk dirinya.

Setelah selesai mandi Violetta langsung mengenakan gaun yang sudah di siapkan untuk dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di balkon ruangan milik Ratu.

"Violetta duduklah". Ucap Fideliya sambil menuangkan teh ke dalam gelas miliknya dan milik Violetta.

"Terimakasih, Ibunda Ratu". Jawab Violetta lalu duduk.

"Apa kamu dan Frederick sudah saling punya perasaan kepada satu sama lain?".

"Untuk saat ini, saya sendiri tidak tahu apa perasaan saya". Jawab Violetta terkejut dengan pertanyaan yang di lontarkan kepadanya.

"Saya harap, kamu bisa memiliki perasaan kepada Frederick begitupun dengan Frederick". Ucap Fideliya agak cemberut. "Tapi tidak apa-apa semuanya akan berjalan seiring berjalannya waktu". Imbuh Fideliya sambil mengubah ekspresi wajahnya menjadi cerita lagi.

Dulu Ratu Fideliya jatuh sakit karena kematian Frederick, di novel kan Frederick mati gara-gara dia kehilangan Grizelle yang mati karena Violetta.

"Saya akan membuka hati saya untuk mencintai putra mahkota, saya akan berusaha untuk itu". Jawab Violetta sambil menyeruput tehnya.

Fideliya yang mendengar itupun langsung tersenyum lebar. "Ibunda Ratu dan yang Mulia pasti dukung kamu! Semangat pasti bisa!!". Ucap Fideliya semangat.

Aku tidak yakin kalo aku tidak punya perasaan sama sekali pada Frederick, tapi aku ragu kalo Frederick mempunyai perasaan padaku. Tapi ketahuilah bahwa aku ini gengsi untuk mengakuinya!

Setelah itu Fideliya dan Violetta berbincang-bincang ringan sambil sesekali tertawa kecil dan makan kue kering.

Di tempat lain Frederick yang sedang mengerjakan tugasnya sebagai putra mahkota tiba-tiba merasakan hal aneh di telinganya.

"Wah, ada yang ngomongin nih". Gumam Frederick pelan telinga yang berdengung.

"Putra mahkota, anda berbicara sesuatu?". Tanya Dicky.

"Tidak, Malvin jelaskan apa ada yang mencurigakan?". Tanya Frederick.

Sebenarnya saat Frederick berada di kerajaan Ivander ada beberapa laporan tentang penjual batu permata hitam ilegal, tapi memang pembeli batu permata itu masih belum di temukan jejaknya.

"Jadi saat saya mengawasi pertambangan batu permata hitam jelas ada yang aneh, karena penjagaan di sana sangat ketat dan para penambang juga di awasi satu-persatu tapi tidak ada yang mencurigakan dari para penambang. Tapi tetap saja batu permata hitam berkurang dari yang di tambang".

"Apa ada pemeriksaan saat ada yang keluar atau masuk ke pertambangan?".

"Ada, tapi tidak ada yang membawa barang dalam tambang". Jawab Malvin. "Saya baru ingat kalau ada dua orang yang masuk ke pertambangan selain pekerja".

"Siapa?". Tanya Frederick.

"Alex, dan Tuan perdana menteri, akhir-akhir ini sering keluar masuk tambang".

"kalo Alex itu biasa karena dia tangan kanan Ayahanda, tapi untuk perdana menteri Ada perlu apa datang ke area pertambangan?".

"Itu karena tuan perdana menteri di berikan tugas oleh Yang Mulia Raja untuk mengurus sementara pertambangan selama Yang Mulia sedang berada di kerajaan Ivander". Jawab Dicky.

Cklek.. suara pintu.

"Putra mahkota maaf menganggu anda". Ucap Violetta yang membuka pintu ruangan milik Frederick.

"Ada apa?".

"Boleh saya masuk?".

"Masuklah".

Mendengar itu Violetta langsung masuk dan duduk di kursi panjang yang tersedia di ruangan ini.

Melihat itu Frederick beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kursi yang ada di hadapan Violetta lalu duduk.

"Dicky, siapkan teh". Suruh Frederick.

"Baik". Jawab Dicky langsung pergi.

"Jadi ada apa, anda ke sini. Anda tahu kalau kedatangan anda mengganggu saya!". Tanya Frederick.

"Tidak saya hanya ingin bertanya ses- Uhuk". Suara batuk Violetta tiba-tiba mengeluarkan darah.

Frederick dan Malvin yang berada di situ seketika itu juga mereka terkejut dengan apa yang terjadi.

"Violetta!!". Teriak Frederick saat melihat Violetta mulai pingsan.

Perasa apa ini? Terasa cemas! Perasaan yang sama saat Violetta jatuh ke danau. Frederick.

"Cepat panggil dokter ataupun penyihir!". Teriak Frederick sambil menopang tubuh Violetta.

"Baik putra mahkota". Jawab Malvin langsung pergi memanggil dokter dan penyihir.

Seketika itu suasana menjadi ricuh terdengar suara Frederick yang cemas? Ataupun itu.

Apa yang terjadi? Dan apa itu tadi? Perasaan barusan terasa ada sesuatu yang mengancam dan ada yang membuat manaku tidak setapil? Lalu membuat organ dalam tubuhku terluka? Apa sebabnya... Batin Violetta sebelum kesadarannya perlahan-lahan mulai meng hilang.

⭒~••♡••~⭒

Halo teman-teman, author buat cerita baru lohh. Sama tentang transmigrasi gitu.

Judul:

."Transmigrasi: Aku kembaranmu".

Maaf masih banyak salah ketik yaa♡^_^

2 Januari 2022


Thank you♡♡.

Transmigrasi: Violetta Isabella Ivander[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang