17 [sihir senjata]

209 17 0
                                    

Setelah malam itu berlalu setelah Frederick menangkap salah satu penambang batu permata hitam yang menjual batu permata hitam ilegal.


Frederick kembali ke kerajaan Vlandimar, lelaki misterius itu di tangkap dan di kurung di ruang bawah tanah penjara kerajaan Vlandimar. Tapi lelaki itu tetep kekeh tidak mau berbicara.

"Kau tetep tidak mau berbicara? Hm". Frederick.

Keadaan lelaki itu sudah cukup mengenaskan, ke dua tangannya terpasang rantai yang melingkar di pergelangan tangannya. Kakinya pun di pasang rantai, dengan bibir yang kering dan banyak terdapat luka cambuk yang sudah berubah warna menjadi ungu kemerahan.

"Baiklah kalau begitu, bunuh dia". Ucap Frederick dingin.

Mendengar perintah dari Frederick, Melvin langsung mengayunkan pedang tajamnya ke arah leher lelaki itu dan kepala lelaki itu terpisah dari tubuhnya.

"Bawa kepalanya dan taruh di depan gerbang istana". Ucap Frederick lalu meninggalkan ruangan yang dingin nan mencekam itu.

~~~~~

Di tempat singgasana Raja berada.

Terlihat ada pekerja penambang batu permata hitam, mereka semua di kumpulan di ruangan itu.

"Bawa ke*ala itu". Ucap William.

Malvin kemudian membawakan ke*ala itu ke hadapan mereka semua, alhasil mereka semua melebarkan matanya tak percaya melihat da*a* segar masih mengalir dari ke*ala itu.

"Ini adalah contoh bagi siapa pun yang menjual batu permata hitam secara ilegal! Di kerajaan Vlandimar". William.

Mereka semua hanya bisa diam, dan ketakutan.

"M-Maaf yang Mulia Raja, a-apa pembeli batu permata hitam itu sudah tertangkap". Tanya salah satu dari mereka walau terlihat ketakutan dari nada bicaranya.

"Belum, yang asli belum di temukan". William.

Bodoh!! Bagaimana dia bisa tertangkap? Kerajaan ini bergerak cepat. Saya harus berhati-hati.

~~~~~

Dua Minggu berlalu, tidak terasa pernikahan Violetta dan Frederick sebentar lagi, ya itu Minggu depan. Semuanya sangat lah antusias, entah itu di kerajaan Vlandimar ataupun kerjaan Ivander.

Di kerjaan Ivander.

Aurora sedang sibuk menyiapkan dekorasi untuk yang cocok untuk pernikahan putrinya, tentang makanan yang akan di hidangkan dan yang paling penting putrinya dan gaun yang akan di kenakan oleh Violetta.

"Ibunda ayolah, acara itu masih Minggu depan!". Ucap Violetta yang sedang di ukur badannya.

"Violet! Tenanglah biarkan orang itu mengukur badan mu!". Aurora.

"Sudah selesai tuan putri. Silahkan di lihat model gaun apa yang anda inginkan". Ucap pegawai Butik itu sambil memberikan buku.

Lalu Violetta membuka buku itu sambil melihat-lihat apa ada gaun yang ia sukai. Aurora pun ikut melihat-lihat dia penasaran dengan pilihan gaun yang Violetta pilihan.

"Baiklah yang ini saja". Ucap Violetta sambil menunjuk gaun yang ia sukai.

 Ucap Violetta sambil menunjuk gaun yang ia sukai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Transmigrasi: Violetta Isabella Ivander[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang