"Myricella, boleh temenin aku ke toko buku?". Violetta.
"Boleh nona. Ke perpustakaan istana?". Tanya Myricella.
"Ngga ku bosan, di perpustakaan kota aja".
"Oh, baiklah. Saya siapkan dulu kereta kudanya".
"Hemm".
Di perpustakaan kota.
Terlihat Violetta yang sedang memilih buku yang ingin ia baca. Tapi tempat buku itu terlalu tinggi dan ngga bisa di jangkau oleh Violetta.
"Ada tangga ngga sih?". Ucap Violetta sambil berjinjit-jinjit.
"Ah.. ngga bisa terlalu tinggi". Ucap Violetta putus asa.
"Tapi tunggu dulu, ku kan punya sihir? Kenapa ku harus repot-repot coba?". Violetta sambil menunjuk jari-jari tangan, dan buku itu terbang ke arah Violetta.
Setelah Violetta mendapatkan buku yang ia inginkan, dia langsung duduk di tempat yang sudah di sediakan untuk umum. karena perpustakaan kota ini sangat lah sepi.
Sudah sekitar 1 jam Violetta membaca buku itu, tapi tidak kunjung usai.
"Bosan". Violetta menutup buku yang ia ambil tadi.
"Nona apa anda ingin membeli kue ringan? Di dekat sini ada toko kue yang cukup terkenal". Myricella menawarkan.
"Boleh tuh".
Di dalam toko kue yang cukup ramai, Violetta yang sedang memilih kue yang ia inginkan.
"Saya ingin kue ini dan itu". Ucap Violetta pada pegawai toko kue itu.
"Baik nona, apa ada lagi?". Ucap pegawai toko kue itu.
Violetta melihat-lihat etalase kaca yang terisi penuh kue yang lezat, dan menggugah selera. Tapi pandangan Violetta tertuju pada kue yang cukup besar yang berbentuk strawberry.
"Kalau kue yang ini?". Tunjuk Violetta ke arah kue yang berbentuk seperti strawberry.
"Oh ini, ini kue has dari toko kue ini nona. Setiap hari selalu ada 15 kue yang seperti ini. Dan ini yang terakhir. Kue ini itu terpikir karena yang punya toko suka makan strawberry". Jawab pegawai toko kue itu.
"Saya mau beli kue ini". Ucap seorang laki-laki berjubah hitam.
"Maaf tuan, kue ini saya dulu yang membelinya". Ucap Violetta.
"Tapi tadi anda hanya bertanya, bukan ingin membeli kue ini". Jawab laki-laki berjubah itu.
"Saya bertanya itu karena saya mau membeli kue ini!".
"Saya dulu".
"Maaf saya dulu!".
Mereka berdua pun saling bertatapan dengan wajah tertutup tudung. Tapi bisa di lihat Violetta tidak ingin melepaskan kue itu begitu saja.
"Maaf nona dan tuan, kue ini tinggal satu. Salah satu saja yang bisa membeli kue ini. Dan salah satu bisa kembali besok, Karen akan ada lebih dari satu". Ucap pegawai toko kue itu.
"Baiklah, saya mengalah. Silahkan ambil kue itu dan saya akan kembali besok". Ucap laki-laki itu lalu pergi.
"Tolong bungkus kue ini ya". Violetta.
"Baik nona, tunggu sebentar".
Di balkon kamar Violetta.
Di sore hari Violetta yang sedang memakan kue yang tadi ia beli sambil meminum secangkir teh hangat.
"Hmm, kue yang mirip strawberry ini lezat. Ngga terlalu manis atau pun asam". Ucap Violetta sambil menikmati pemandangan langit sore.
Ngga ku sangka, ku terdampar di dunia novel. Tapi apa aku akan mati untuk ke dua kalinya? Alur novel ini udah melenceng. Bagaimana ini? Dan aku belum menemukan tanda-tanda keberadaan jiwa yang terjebak di dalam novel ini. Asisten kapan kau kembali ku rasanya susah mengambil keputusan di duni tipu-tipu ini tanpa kau.
"Nona-nona saya kembali". Dengan suara gembira.
"Suara ini? Asisten? Wah ngga beres nih otak ku udah kehabisan jaringan nih". Violetta sambil memegang otaknya eh maksudnya kepala.
"Ih nona tuh gimana sih. Ini saya loh asisten!!".
"Whatt!!". Violetta terkejut.
"Nona tentang lah, jangan memakai bahan dunia mu di sini. Untung aja di sini cuma ada anda". Asisten.
Violetta yang mendengar suara Asisten yang sudah lama tidak ia dengar pun matanya mengeluarkan air mata yang turun tak terkendali.
"Nona jangan menangis". Asisten.
"Hiks.. Hiks.. Gimana ku ngga nangis coba. Asisten kau kemana aja". Tanya Violetta yang tidak bisa menghentikan tangisnya.
"Ah itu, saya tidak bisa memberi tahu tentang itu nona". Asisten.
"Ya udah ngga papa yang penting kau ngga akan ninggalin ku sendirian kan di dunia tipu-tipu ini". Tanya Violetta mulai berhenti menangis.
"Iya nona, tapi..". Ucap Asisten terhenti karena tiba-tiba Myricella datang.
"Nona?! Kenapa anda menangis?". Tanya Myricella panik.
" Ngga papa kok". Ucap Violetta agar Myricella tenang.
Di suatu tempat yang tidak di ketahui keberadaannya.
"Tuan, kenapa anda menyamar? Anda bisa langsung bertemu?". Tanya seorang lelaki yang lebih tua beberapa tahun dari tuannya.
"Tidak. Di sini juga saya harus mencari informasi tentang penjual ilegal batu permata hitam". ... Laki-laki.
"Lalu bagaimana, caranya anda bisa mengetahui siapa pelakunya?". ... Lelaki.
"Lihat nanti". ... Laki-laki.
Walaupun gw belom terlalu handal dalam bela diri dan seni pedagang tapi selama gw berlatih, ngga mengecewakan lah ya. Dan itu juga melatih fisik dan mental gw biar lebih kuat. Pendengaran, fokus.
~~~~~
Informasi: ini semua murni ya karangan author jadi tentang ada tau ngga ada nya batu permata hitam itu author juga ngga tau. Tapi pas author cari mbah google ada. Jadi batu permata hitam itu ada. Tapi bedanya kalo yang ini karangan, oh iya. Author mau kasih bocoran nih. Kalau ada yang akan membangkitkan sang raja sihir kegelapan! Dia adalah...
Dan ini murni karangan author yaa. Makasih
⭒~••♡••~⭒
Maaf saya jarang update yy temen-temen.
Halo teman-teman 👋😆saya buat cerita baru lohh. Tentang anak sekolah loh. Tentang pertemanan laki-laki dan perempuan yang menimbulkan rasa cinta.
."Loving high school friends".
Itu judulnya ya temen-temen.
Semoga kalian suka sama cerita ini.
Maaf masih banyak salah ketik yaa♡^_^
Okeh segitu dulu aja ya teman-teman.
30 November 2021
Thank you♡♡.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: Violetta Isabella Ivander[END]
Random[END] Bagaimana jika seorang gadis cantik, lembut, ramah. memasuki tubuh seorang gadis penyihir yang cuek, dingin dan tidak segan-segan membunuh??. Dan memasuki dunia novel. gadis itu di beri misi, untuk menemukan jiwa yang tersesat. apa gadis itu b...