Kamar tidur Violetta di kerajaan Vlandimar.
"Bisa-bisanya pertunangan ku dengan putra mahkota itu, di percepat!!. T-tanpa memberitahu ku?!!".
"Wahh, ini konspirasi nii. Wahh nggak beres nihhh. Apalagi ayahanda dan Ibunda nggak ngasih tau?!!!". Ucap Violetta(Aurellia). Mengeluarkan unek-uneknya.
"Asisten! Bagaimana inii. Ini tidak bisa di biarkan bukan?!".
"Asisten!! K-kau..oh iya, kau pergi meninggalkan ku sendiri di dunia tipu-tipu ini". Ucap Violetta yang merindukan asisten.
"Nona, ini sudah larut malam. Apa anda tidak belum tidur?". Tanya Myricella dari balik pintu.
"Ah..iya, ku akan tidur sebentar lagi". Jawab Violetta.
"Baiklah nona". Ucap Myricella.
"Sudah lah ini sudah terjadi. Tapi..tunggu, kenapa asisten memperingati ku tentang Grizelle dan keluarganya? Bukan mereka keluarga baik-baik dan terpandang? Ahh, asisten kau menambah beban pikiran ku saja!!".
Keesokan harinya.
Di taman belakang dekat kolam ikan yang cukup besar. Terlihat Violetta sedang duduk santai sambil meminum teh hangat, serta membaca beberapa buku.
Saat Violetta sedang bersantai tiba-tiba, Frederick datang dan langsung duduk di kursi kosong depan Violetta.
"Anda menyukai buku?".
"Tidak juga". Jawab Violetta tanpa melihat ke arah Frederick.
"Tapi anda terlihat seperti sangat suka membaca buku".
"Sudah saya bilang, saya tidak terlalu menyukai buku".
"Benarkah?".
"Iya".
"Tapi saya tidak mempercayai itu".
"Oh iya, putra mahkota apa anda ingin teh?".
"Hmm, boleh. Jawab".
"Myricella, buat satu teh lagi untuk putra mahkota".
"Baik, nona".
"Itu terserah anda putra mahkota. Anda mau menilai saya bagaimana, gadis yang menyukai buku? Itu bukan saya tapi! ada kalanya saya,kita butuh membaca buku".
"Jawab yang menarik, tapi masih berbelit". Ucap Frederick sambil bertepuk tangan kecil.
"Saya anggap itu sebagai pujian".
"Setelah pertunangan di laksanakan besok malam, 2 bulan setelahnya lagi kita akan melangsungkan pernikahan". Ucap Frederick yang membuat Violetta menyemburkan teh yang ia minum.
"Apa??! Maksud perkataan anda barusan??". Tanya Violetta.
"Tidak usah terkejut, begitu". Ucap Frederick santai sambil meminum tehnya.
'Gimana nggak terkejot coba!! Siang bolong kek gini udah di sambut kek gitu. Kek kena petir di siang bolong gituu'. Batin Aurellia terkejot sejadi-jadinya.
"Maaf, kenapa anda bisa tau? Dan sementara saya tidak tau?". Tanya Violetta menyipitkan matanya.
"Saya? Itu rahasia". Frederick.
"Ah, ayolah putra mahkota. Beritahu saya bagaimana anda bisa tau tentang hal itu?". Ucap Violetta membujuk dengan mengedipkan mata berulang.
'sejak kapan nona bisa bertingkah seperti ini?'. Batin Myricella.
"Saya beritahu atau tidak yaa". Ucap Frederick berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: Violetta Isabella Ivander[END]
Random[END] Bagaimana jika seorang gadis cantik, lembut, ramah. memasuki tubuh seorang gadis penyihir yang cuek, dingin dan tidak segan-segan membunuh??. Dan memasuki dunia novel. gadis itu di beri misi, untuk menemukan jiwa yang tersesat. apa gadis itu b...