48 [bukan akhir sebenarnya]

133 12 0
                                    

Frederick yang baru datang saat itu, datang dengan luka yang masih mengeluarkan darah, tanpa di ketahui oleh Violetta asisten sudah menjelaskan situasi yang di alami Violetta pada Frederick.

"Sudah berakhir...". Ucap Violetta.

••••~

••••••~

~•••••••

~••••••••


•••••••••~

~•••••⭒•••••~

Kriiiinggg..

Kriiiinggg...

Terlihat di suatu ruangan, terlihat seorang gadis yang sedang tertidur dengan pulas dan tidak memperdulikan alarm yang berbunyi.

Ckrekk.. (anggap aja suara pintu yang kebuka).

Seorang wanita yang terlihat berumur sekitar 30-an, masuk sambil menggelengkan kepalanya.

"Anak ini belum bangun juga ya?".

"Bangun matiin alarm terus mandi cepat! Nanti telat masuk sekolah terus ketinggalan bus nanti ngrengek sama ibu lagi! CEPAT BANGUN! Aurel?!". Ucap seorang wanita sambil membuka gorden.

"Iya,iya Aurel bangun. Emang sekarang jam berapa bu". Ucap Aurellia yang masih setengah sadar.

"Udah jam setengah tujuh! Cepet mandi!".

Aurellia yang mendengar itu langsung membuka matanya dan langsung berlari ke kamar mandi.

"Uwaaa, alarmnya nggak nyala ya!? Kok nggak ada bunyi". Ucap Aurellia panik.

Didalam kamar mandi Aurellia yang sudah selesai mandi dan sudah rapih dengan seragam sekolah SMA-nya.

Aurellia yang sedang mengosok gigi, melihat dirinya sendiri dari pantulan cermin. Terlihat raut wajah Aurellia yang sedang berfikir.

Mimpi itu lagi. Setelah aku bangun dari koma yang panjang dan masa pengobatan yang merepotkan.. aku sering bermimpi aku..

"..Adalah seorang tuan putri yang mati saat melawan kekuatan yang jahat! Akhh! Apa sih yang aku pikirin, apa ada sesuatu yang rusak di otakku saat aku kecelakaan dua tahun lalu?". Ucap Aurellia.

Sudah satu tahun lamanya Aurellia koma dan menjalin pengobatan selama satu bulan lamanya.

Aurellia yang sudah terlambat ke sekolah langsung pergi dengan terburu-buru karena takut terlambat di hari pertama ujian kelulusan.

"Langitnya gelap? Mau hujan, aku harus cepat sampai sekolah". Ucap Aurellia sambil berlari.

Aurellia yang koma tidak bisa mengikuti ujian kenaikan kelas dan menetap di kelas satu SMA saat sudah pulang dari rumah sakit. (Tertinggal pelajaran jadi ngulang).

Berlari secepat yang ia bisa, dan terhenti di saat lampu jalan berubah menjadi merah untuk pejalan kaki.

Jalanan yang sama dan tempat yang sama dengan kejadian dua tahun lalu, suasana yang sama membuat Aurellia teringat akan dirinya yang hampir mat*.

"Hosh.. hosh..". Suara nafas Aurellia yang terburu-buru bukan karena berlari, dan dengan badan yang gemetaran.

Tidak! A-aku trauma!? A-aku takut ini sangat mirip dengan kejadian dua tahun lalu.

Di jalanan tidak terlalu ramai kendaraan yang melintas, dan orang-orang yang sedang berjalan sambil memakai payung karena hujan yang tiba-tiba turun.

Tinnn... (Anggap aja suara klakson mobil T_T).

Transmigrasi: Violetta Isabella Ivander[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang